12. Characteristic

1.4K 132 5
                                    

Setelah Shaka memanggil dokter, dokter menyuruh mereka semua untuk menunggu diluar.. Anaya dan Anala terus berdoa semoga mami nya baik baik saja tentu saja Keenan dan Shaka serta teman teman yang lain ikut mendoakan mami Anaya dan Anala juga menenangkan mereka berdua yang terlihat khawatir..

"Tenang Naya Nala, nyokap lo berdua pasti baik baik aja" ucap Bella mengelus punggung keduanya.

"Iya, kita terus berdoa ya semoga nyokap lo berdua baik baik aja" Aretha ikut menimpali seraya tersenyum.

"Thank u.." ucap Anaya dan Anala bersamaan sambil memeluk Bella dan juga Aretha sementara yang laki laki hanya memperhatikan seraya tersenyum pada mereka berempat yang sedang berpelukan.

"Siapa anggota keluarga pasien ?" Tanya dokter yang baru saja keluar dari ruangan tersebut membuat Anaya dan Anala langsung menoleh.

"Kami berdua anak nya, dokter" ucap Anaya mendekati sang dokter.

"Baiklah, mari ikut keruangan saya untuk membahas mengenai keadaan ibu kalian" ucap dokter menatap Anaya juga Anala.

"Kenapa ngga disini aja ?" Tanya Keenan yang terlihat tak suka begitu juga Shaka.

"Udah biarin aja, mungkin penting makanya ngobrol diruangan dokternya" sahut Marvin pada Keenan.

"Ya sudah, mari ikuti saya" ucap dokter berjalan didepan Anaya dan Anala.

"Aku ikut ya ?" ucap Keenan sambil mencekal lengan Anala membuat gadis tersebut terkejut lalu menatap Keenan.

"Aku sebentar aja nan, sebentar ya ?" ujar Anala melepaskan cekalan tangan Keenan lalu mencium pipi Keenan sekilas dan segera berlari menyusul dokter dan Anaya yang sudah menjauh.

"Lagi dirumah sakit juga masih bisa bucin ya" ucap Galen terkekeh.

"Berisik lo" sahut Keenan dengan tersenyum yang sulit diartikan tanpa menengok ke arah Galen memandang punggung Anala yang semakin menjauh.

"Keenan" panggil Bella membuat Keenan menoleh sekilas pada nya, "kurangin sifat red flag lo, ke Anala" sambung nya dengan ekspresi datar seakan tau apa yang dipikirkan Keenan.

Keenan mendengar ucapan Bella tetapi tak menggubrisnya sedangkan yang lain terlihat bingung mendengar ucapan Bella barusan kecuali Shaka yang notabenenya adalah sahabat Keenan sejak dulu.

***

"Jadi gmn keadaan mami saya dok ?" Tanya Anala yang saat ini tengah duduk didepan meja dokter tersebut bersebelahan dengan Anaya.

"Kondisi ibu kalian berdua sudah membaik bahkan besok sudah boleh pulang tetapi ibu kalian mengalami cedera otak traumatis karna benturan yang sangat keras, tapi bisa sembuh seiring berjalannya waktu tapi mungkin nanti ibu kalian akan seperti orang linglung, hilang kesadaran beberapa detik hingga menit, sakit kepala, mual atau muntah, lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging, dan juga pasien akan lebih peka terhadap cahaya juga suara" ucap sang dokter jelas sedangkan Anaya dan Anala mendengarkan dengan seksama.

"Jadi jangan biarkan ibu kalian memikirkan hal yang berat berat, saya buatkan resep obat nanti silahkan ditebus ke bagian administrasi" sambung sang dokter sambil menulis resep obat lalu memberikan nya pada Anaya.

"Baik dok, terimakasih kami permisi dulu" ucap Anala lalu beranjak keluar dari ruangan tersebut diikuti oleh Anaya yang menyusulnya.

"Gue seneng akhirnya mami besok udah bisa pulang, semoga aja mami bisa cepet sembuh total" ucap Anaya pada Anala disebelahnya.

"Iya, syukurlah" ujar Anaya tersenyum pada Anala.

-

"Kita balik" ucap Anala yang memasuki ruangan mami nya bersama Anaya.

"Apa kata dokter ?" Tanya Shaka menghampiri Anaya.

"Kata dokter, mami besok udah bisa pulang tapi mami ngalamin cedera otak traumatis karna benturan keras tapi dokter udah kasih resep obat nya supaya keadaan mami berangsur membaik" jawab Anaya sambil tersenyum.

"Syukur kalo gitu, yaudah aku temenin nebus obat nya ya ?" Shaka menatap Anaya sambil tersenyum.

"Iya, yaudah ayo bentar ya semua" ucap Anaya yang berjalan keluar ruangan dan diangguki oleh mereka.

"Gue ikut seneng nyokap lo besok udah boleh pulang" ucap Bella sambil menepuk pundak Anala dan dibalas senyuman oleh gadis itu.

"Oh iya, kalian harus nya hari ini sekolah kan ?!" Tanya Anala terkejut.

"Tenang aja, kita udah izin dan guru nya juga ngerti" sahut Aretha menghampiri mereka sambil tersenyum.

"Maaf gue jadi ngerepotin kalian karna dateng kesini" ucap Anala sambil menunduk.

"Ih ga ngerepotin kok Nal, jangan ngerasa terbebani ya ? kita temen udah seharusnya kita ada saat lo dalam keadaan kaya gini" ucap Bella yang langsung memeluk tubuh mungil Anala.

"Thank u.." Anala memeluk kembali tubuh Bella sambil membenamkan wajahnya dipundak Bella.

"your welcome, Anala" Bella tersenyum sambil menepuk pundak Anala lalu melepaskan pelukan tersebut dan beralih menatap Keenan yang menatap tajam kearahnya.

"Sifat Keenan yang lama muncul lagi, dia bakal cemburu ke semua orang yang deket deket sama Anala mau itu cewe atau cowo" batin Bella yang lalu menghela nafasnya.

"Lo kenapa ?" Tanya Anala menatap Bella.

"Ngga, gapapa" Bella tersenyum berharap Anala tak curiga.

"Okey deh" Anala tersenyum kembali kearah Bella, "yaudah gue mau ke Keenan ya" sambung Anala yang diberi anggukan oleh Bella dan segera pergi menghampiri Keenan.

"Keenan, bisa anterin aku ke supermarket ga ?" Tanya Anala yang berdiri dihadapan Keenan.

"Bisa bgt, Anala" jawab Keenan tersenyum lebar lalu menarik lengan Anala.

"Gue titip mami sebentar ya !" Ucap Anala sebelum meninggalkan ruangan mami nya tersebut dan diangguki mereka semua.

"Sayang, aku mau nanya" ucap Galen pada Bella saat Keenan dan Anala sudah pergi.

"Nanya apa ?" Tanya Bella bingung.

"Waktu pas kamu bilang ke Keenan buat ngurangin sifat red flag nya" ujar Galen menatap pacarnya.

"Oke, aku bakal jelasin.." ucap Bella yang lalu menjelaskan pada mereka yang berada disana.

***

"Udah semua ?" Tanya Shaka pada Anaya yang menenteng plastik berisikan obat.

"Udah semua kok, oh iya pergi ke toko hadiah dulu ya ?" Anaya menoleh kearah Shaka sambil tersenyum, dan dibalas anggukan oleh nya.

"Emang mau beli kado buat siapa ?" Tanya Shaka datar.

"Buat Anala, lusa dia ultah" jawab Anaya sambil tersenyum.

"Kenapa Anala terus sih ?.." gumam Shaka.

"Kenapa ?" Tanya Anaya bingung.

"Ngga gapapa" ucap Shaka sambil tersenyum dan dibalas senyuman juga oleh Anaya.

"Jangan kembali bersifat kaya dulu lagi, Shaka" batin Shaka pada dirinya sendiri.

yahooo ! jangan lupa kasih vote yaa dan mungkin sampai hari Jum'at bakal telat upload soal nya lagi ulangan hehe, semoga suka bab kali ini terimakasih.

Red Flag Boy's - Jenrina x Jaeminjeong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang