"Bayu Tania, kami pamit dulu ya kapan kapan kumpul lagi" ucap Fany tersenyum.
"Harus dong, hati hati dijalan ya" Tania ikut tersenyum.
"Dahh Shaka" Tania melambaikan tangannya pada bocah kecil itu yang tengah menggandeng tangan Fany.
"Dahh onty" lambai Shaka kembali, Anaya yang melihat hal itu hanya memutar bola matanya malas.
"Oh iya, Shaka udah minta maaf belum sama Naya?" Tanya Fany menatap putranya.
"Belum" Shaka menggeleng pelan.
"Minta maaf dulu okay?" Ucap Fany, akhirnya mau tak mau Shaka mengangguk kemudian berjalan menghampiri Anaya.
"Maafin aku karna udah jahat" ucap Shaka tulus, Anaya awalnya membuang mukanya kesembarang arah tetapi setelah mendengar ucapan Shaka gadis itu perlahan menoleh menatap Shaka.
"Iyaaa" Anaya mengangguk sembari tersenyum kemudian memeluk Shaka dengan erat, Shaka ingin melepaskan pelukan tersebut tetapi takut Anaya marah lagi.. Anaya diajarkan oleh Bayu dan Tania untuk memaafkan seseorang jika orang tersebut meminta maaf atau tidak tapi Anaya hanya akan memaafkan orang tersebut jika minta maaf.
"Ya ampun gemes nyaaa" ucap Fany merasa gemas.
"Bisa kali ya kita besanan" kekeh Tania dan diangguki Fany.
"Gaada ya, masih kecil gaada besan besanan anak aku belum boleh cinta cintaan" sahut Bayu menggeleng.
"Haduh posesif nih kalo bersangkutan sama anak" ucap Tania membuat Donny dan Fany tertawa.
"Cinta itu apa?" Tanya Anaya pada Shaka dan Shaka hanya menggeleng tak tau.
"Mami, cinta itu apa?" Tanya Anaya lagi pada Tania.
"ah itu.." Tania berpikir, "nanti kalau Naya udah besar bakal tau kok" ucap Tania mengusap puncuk kepala Anaya juga Shaka.
"Anak anak belum boleh tau cinta cinta" sahut Donny terkekeh membuat Anaya memanyunkan bibirnya tapi ia tak memaksa untuk diberitahu.
"Yaudah kita pulang dulu ya, kapan kapan Naya main kerumah mama lagi ya? kan udah baikan sama Shaka" ucap Fany tersenyum.
"Iyaa mamaaa, dadah Shaka" ucap Anaya mengangguk kemudian melambaikan tangannya kearah Shaka sembari tersenyum manis.
"Dahh" Shaka ikut melambaikan tangan sembari tersenyum, ia pikir Anaya tak seburuk itu bahkan gadis itu tak mengejek nya saat ia minta maaf.
"Hati hati dijalan kalian" ucap Bayu sedikit berteriak saat Donny dan keluarga sudah masuk kedalam mobil.
Keluarga itu pun akhirnya masuk kedalam rumah setelah mobil Donny pergi dari kediaman mereka.
"Papi" panggil Anaya menarik celana ayahnya pelan.
"Kenapa sayang?" Tanya Bayu tersenyum.
"Kalau papi mau kelumah mama Fany ajak Naya lagi yaa" ucap Anaya dan diangguki oleh Bayu, ia senang putrinya mau memaafkan Shaka.
"Pasti mau ketemu Shaka ya" sahut Tania menggeleng sembari terkekeh dan Anaya malah senyum senyum sendiri membuat Bayu merasa gemas pada putrinya tersebut.
"Anak papi jangan gede dulu ya, kalo bisa kecil terus kaya gini papi sayang bgtt sama Naya dan Nala" Bayu berjongkok dihadapan Anaya kemudian mencium pipi Anaya gemas.
"Naya juga cayang papii" Anaya langsung memeluk Bayu erat, tentu Tania yang menyaksikan hal itu merasa bahagia karna keluarga mereka saling menyayangi satu sama lain.
—
Keesokan harinya, pagi ini Anaya dan Anala tengah bermain bersama diruang keluarga sementara Bayu sudah berangkat kekantor sejak tadi dan Tania sedang berada di dapur untuk membawakan camilan untuk anak anaknya dan tiba tiba ada suara bell rumah berbunyi dengan segera Tania berjalan untuk membukakan pintu tersebut.
"eh Fany, ada apa?" Tanya Tania sedikit terkejut.
"Ini aku mau minta tolong, bisa titip Shaka ngga? aku harus pergi karna ada urusan nanti sore aku jemput Shaka" ucap Fany penuh harap.
"Ohh gitu, boleh kok boleh" Tania tersenyum.
"Makasih banyak Tania, Shaka jangan nakal okey? nanti mama jemput lagi" ucap Fany sebelum pergi dan diangguki Shaka.
"Ayo masuk sayang" ucap Tania dan Shaka pun masuk.
"Naya liat siapa yang dateng" Tania tersenyum.
"ciapa mamii?" Tanya Anaya menoleh kearah mami nya berada, kemudian senyumnya mengembang saat ia melihat Shaka.
"chakaaa" ucap Anaya antusias kemudian bangkit dan menghampiri anak laki laki itu.
"Shaka main sama Naya dulu ya, onty kedapur dulu bawain Shaka susu" ucap Tania yang langsung berjalan kedapur meninggalkan anak anak tersebut.
"ayoo kita nonton tv" ajak Anaya.
"Ayo" Shaka mengangguk sembari tersenyum.
Anaya menggenggam tangan Shaka dan menarik nya untuk duduk disofa untuk menonton tv, Anaya mengambil remote tapi tak mengerti cara menggunakannya kemudian Shaka yang melihat hal itu sedikit terkekeh dan mengambil remote tersebut dari Anaya dan menekan tombol untuk menyalakan tv.
"kamu kok bica?" Tanya Anaya.
"Karna aku selalu lihat ayah" jawab Shaka santai.
Saat tv menyala langsung menampilkan acara pernikahan seseorang, saat Shaka hendak mengganti nya Anaya langsung mencegahnya.
"wahhh ! jadi ini yang namanya menikah.. naya juga mau" ucap Anaya dengan antusias sontak membuat Shaka menoleh.
"menikah kan harus punya pasangan, memangnya kamu punya?" Tanya Shaka membuat Anaya berpikir sejenak kemudian menatap nya.
"tidaa punya, chaka mau tidaa kalau sudah besar jadi pacangan naya?" Anaya menatap Shaka sembari mendekatkan wajahnya.
"wajah kamu terlalu deket" Shaka mendorong Anaya pelan sembari membuang wajah yang sedikit memerah karna malu.
"mauu tidaaa?" tanya Anaya lagi, tetapi Shaka hanya diam dan tentu membuat Anaya mengulang pertanyaannya berulang kali.
"chakaaaa, jawab dong" Anaya cemberut menatap Shaka, sedangkan Shaka yang sedari tadi diam akhirnya menghela nafas.
"Iyaa Naya iyaa, puas kan?" Rasanya telinga Shaka sakit mendengar Anaya yang bawel.
"Benelan yaa? Janjii?" Anaya mengangkat jari kelingking nya.
"huft.. iya janji" Shaka pasrah kemudian menautkan jari kelingking nya pada jari kelingking Anaya, gadis itu tersenyum senang sedangkan Shaka hanya tersenyum tipis mereka sampai tak sadar jika Anala sudah tidak ada disana menghampiri Tania karna Anaya malah sibuk dengan Shaka.
"Shaka, ini susunya diminum ya" Tania datang dan meletakkan susu coklat diatas meja.
"Iya onty, terimakasih" ucap Shaka tersenyum.
"mamii, ala au kelumah omaa (mamii, nala mau kerumah Oma)" ucap Anala memanyunkan bibirnya.
"nanti ya sayang, kapan kapan okey? kakak naya kan udah mau sekolah jadi nanti ya" bujuk Tania tapi Anala menggeleng cepat, gadis kecil itu sebenarnya kesal pada Anaya karna kelihatan lebih asik dengan Shaka dan tentu ia tak terima karna menurutnya Anaya itu miliknya.
"ala au kelumah oma pokok naa" ucap Anala mulai merengek.
"Nala tidaa boleh begitu" ucap Anaya menatap adiknya tapi justru membuat Anala makin merengek.
"Yaudah yaudah besok rumah omaa" Tania menghela nafas, apapun yang Anala mau tentu harus dituruti karna gadis kecil itu takkan berhenti meminta jika tak dituruti.
Anala tersenyum senang kemudian berlari kearah taman belakang dan segera Tania mengejar putrinya tersebut.
"adik kamu lucu" ucap Shaka membuat Anaya langsung menoleh.
"naya ngga?" Anaya mengerutkan keningnya.
"lucu kok lucu" Shaka tersenyum sembari mengelus pucuk kepala Anaya lembut dan tentu membuat Anaya tersenyum senang.
To be continued.
Jangan lupa vote, terimakasih.
![](https://img.wattpad.com/cover/337391848-288-k306757.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Flag Boy's - Jenrina x Jaeminjeong [END]
Roman d'amour"mau lo apaan sih ?!" tanya Anaya dengan kesal. "Mau lo jadi milik gue." jawabnya. "lo ngapain sih ? ganggu tau ga ?!" Anala menatap tajam. "Berusaha dapetin hati lo." Jawabnya sembari tersenyum miring. Bagaimana jadinya jika 2 bersaudara Anaya dan...