21. Ekskul

933 116 3
                                    

Jam istirahat akhirnya tiba, Dela langsung menghampiri Shaka untuk pergi kekantin bersama tapi Shaka melewati Dela begitu saja dan berjalan menghampiri Anaya untuk mengajak Anaya kekantin..

"Gue bawa bekal, lo mending pergi kekantin bareng Dela sana" ucap Anaya seraya mengeluarkan kotak bekal berisi roti miliknya keatas meja sementara Shaka terkejut mendengar ucapan lo-gue dari Anaya.

"Lo-gue ?" Tanya Shaka mengerutkan dahi nya menatap Anaya yang sama sekali tak menatap kearahnya.

"Iya, kenapa ? Lo kan udah dijodohin jadi otomatis hubungan kita juga berakhir" ucap Anaya menghela nafas kasar.

"Kita ga putus dan gaakan pernah putus !" Ucap Shaka sedikit meninggikan suaranya membuat siswa siswi yang masih berada dikelas menoleh kearah nya.

"Shaka ! udah sih biarin aja kamu kan masih punya aku" ucap Dela memeluk lengan Shaka dan Anaya yang melirik hal itu merasakan sakit dihatinya lalu dengan segera Shaka menghempaskan lengan Dela.

"Sana pergi" usir Anaya sambil memejamkan matanya berusaha tak menangis.

"Naya.." ucap Shaka pelan.

"Lo ga denger Anaya bilang apa ? pergi sana" sahut Anala yang sedari tadi menahan emosinya.

"Anala udah udah" ucap Keenan menahan Anala agar tak ikut campur sedangkan Shaka langsung berlalu keluar kelas diikuti oleh Dela yang tengah tersenyum penuh kemenangan tapi berhenti berjalan saat berhadapan dengan Keenan lalu tersenyum dan kembali mengejar Shaka.

"Ih apaan sih pake senyumin kamu segala tu cewe !" Ucap Anala kesal lalu menatap Keenan yang sedang terkekeh gemas pada Anala, "ga lucu ya ! Udah ah males" sambung nya seraya duduk lalu mengambil kotak bekal nya di tas.

"Hey jangan marah dong, iya iya maafin aku ya" ucap Keenan mengusap kepala Anala tetapi Anala tetap diam.

"Udah nan, sana kekantin dulu takut rame ntar" ucap Anaya pada Keenan.

"Yaudah gue titip Anala ya, dah cantik" ucap Keenan yang kemudian menatap Anala lalu pergi.

"buset muka Nala kaya kepiting rebut" ucap Aretha menatap Anala sedangkan Anala hanya menunduk malu.

"Udah udah, ayo makan" ucap Anaya pada teman temannya, "cowo lo berdua mana ? Tumben ga nyamperin kalian" sambung nya seraya memasukan sepotong roti ke mulutnya.

"Lagi pada latihan basket, harus nya sih Keenan sama Shaka juga latihan tapi kenapa mereka malah ga kesana ya" Bella mengerutkan dahinya bingung.

"Shaka sih udah pasti sibuk sama si Dela Dela itu kali" nyinyir Anala dan bahu nya langsung ditepuk Anaya.

"Udah udah jangan gosip deh, lanjut makan nanti kita izin kan buat latihan Cheerleader ?" Tanya Anaya pada Bella.

"Yup bener bgt, gue udah ga sabar sumpah" ucap Bella excited.

"Ciee yang jadi sekarang jadi ketua Cheerleaders" ucap Aretha menatap Anaya sambil tersenyum.

"Hah ? Siapa yang jadi ketua ?" Tanya Anala penasaran.

"Anaya lah, ketua sebelumnya kan ngundurin diri jadi nya anak anak Cheerleaders bikin vote siapa yang bakal jadi ketua baru buat ekskul itu dan yup Anaya yang kepilih" jelas Aretha disertai kekehan diakhir ucapannya membuat Anaya dan Anala terkejut bukan main.

"Lho ?!! Gue ?" Tanya Anaya memastikan dan diangguki Bella dan Aretha.

"Kok kita ga tau ?" Kini Anala yang bertanya.

"Karna waktu itu lo berdua ga masuk jadi nya ga tau deh" jawab Bella tersenyum.

"Wajar sih Anaya kepilih, muka nya aja cantik bgt kaya unreal gitu" ujar Aretha memandang wajah Anaya.

"Apaan sih, ngga kali biasa aja muka gue" Anaya menggeleng pelan

Akhirnya mereka mengobrol bersama hingga selesai makan siang, dan kini tengah berjalan menuju lapangan untuk bertemu tim Cheerleaders yang lain diperjalanan mereka berpapasan dengan Milia tetapi gadis itu masih saja menatap Anala dengan tatapan tak suka lalu pergi begitu saja..

"Sabar Nala sabar.." ucap Anala seraya mengelus dadanya.

"Tu cewe kayanya masih aja ga suka sama lo" ucap Aretha pada Anala.

"Kalah saing kali, udah lah kita mending fokus buat latihan Cheers liat noh Anaya kaya gugup bgt gitu saking takutnya" ucap Bella menggoda Anaya sambil menyenggol pelan bahu Anaya.

"Ih sumpah deh gue takut bgt, lagian kok bisa gue kepilih sih ? Gue kan masih pemula" ucap Anaya menunduk dan tak memperhatikan jalan hingga akhirnya menabrak Shaka yang baru saja akan kembali ke kekelas.

"Aduh.." ucap Anaya memegang keningnya yang menabrak dada bidang Shaka.

"Nay ? kamu gapapa kan ?" Tanya Shaka khawatir sambil memegang lengan Anaya dan Anaya yang akhirnya sadar itu adalah Shaka langsung menghempaskan lengan laki laki itu lalu berjalan pergi.

"Bella Aretha ayo cepetan" ucap Anala memanggil kedua teman nya yang masih mematung lalu akhirnya mereka pergi meninggalkan Shaka dan Dela yang berada dibelakang laki laki itu.

"Dasar centil !!" Batin Dela kesal.

-

"Hai semua, saya Anaya maaf waktu tidak masuk karna ada kepentingan pribadi" ucap Anaya pada anggota Cheerleaders yang lain.

"Gapapa kak ! Salam kenal" ucap seluruh anggota Cheerleaders, anggota tim Cheerleaders hampir semua nya anak anak kelas 10 kecuali Anaya dan teman temannya.

"Kalian bisa ganti baju dulu, nanti kumpul disini lagi okey ?" Ucap Anaya dan diangguki yang lain.

Setelah mereka semua berganti baju, Anaya langsung memulai pemanasan diikuti yang lain setelah mereka melakukan pemanasan anak anak basket muncul setelah mengganti pakaian mereka.

Lapangan dibagi menjadi dua karna memang cukup besar, anak anak Cheers pun tak memakai banyak tempat jadi tak akan mengganggu anak anak basket berlatih.

Shaka menatap Anaya dari kejauhan sembari tersenyum tipis, hingga ia tersadar karena Dela tiba tiba memeluk lengannya.

"Ngapain sih? Gue mau latihan jadi jangan ganggu gue" ucap Shaka kesal, kemudian ia melirik kearah Anaya yang tengah menatap mereka berdua dengan tatapan yang sulit diartikan.

Shaka langsung menepis tangan Dela untuk menjauh.

"Pergi del, kita mau latihan" sahut Keenan, akhirnya Dela pergi dengan perasaan kesal menuju tribun penonton.

Anaya langsung membuang wajahnya dan memulai latihan bersama yang lain, begitu pun Shaka yang mulai berlatih.

saat mereka istirahat sebentar Shaka berinisiatif menghampiri Anaya, ia tak tahan berjauhan dengan gadis nya itu.

"Pokoknya gue harus jelasin semuanya ke Anaya, gmn pun caranya.." ucap Shaka dalam hati.

"Semangat Shaka" ucap Keenan menepuk bahu temannya itu sebelum pergi, Shaka mengangguk.

"Ngapain kesini? Kita lagi latihan jangan ganggu" ucap Anala melihat kedatangan Shaka.

"Nal, diem dulu" ucap Bella memberi isyarat.

"Tapi-" Aretha langsung membungkam mulut Anala agar diam.

Keenan yang melihat hal itu tertawa kecil dari jauh, melihat gadisnya memberontak minta dilepaskan.

"Nay.." panggil Shaka menatap Anaya yang enggan menatapnya sedari tadi.

To be continued.
Jangan lupa vote, terimakasih.

Red Flag Boy's - Jenrina x Jaeminjeong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang