50. Terpecah Belah

611 66 2
                                    

Anala duduk sendirian di taman saat istirahat, masih teringat ucapan Anaya tentang Jeffrey awalnya Keenan ingin menemani tetapi Shaka menarik Keenan ikut ke kantin karna Shaka tau Anala ingin sendiri lebih dulu.

"Gue harusnya seneng kan? Tapi kenapa gue kesian juga sama dia?" Anala menghela nafas kemudian bangkit menuju kantin menyusul teman temannya yang lain.

"Jeffrey bilang dia ga akan muncul lagi dihadapan lo ataupun Keenan, dia akhirnya sadar kalau dihati lo udah ngga ada dia lagi dan.. dia harap lo selalu bahagia sama Keenan"

Ucapan Anaya masih teringat, Anala berusaha melupakan dan ia pun berdoa semoga Jeffrey bisa menemukan kebahagiaannya sendiri.

"Gue mau nyusul Nala" baru saja Keenan akan bangkit tetapi ucapan Aretha menghentikannya.

"Itu Anala" tunjuk Aretha membuat Keenan menoleh kebelakang begitu pun yang lain.

"Kamu kenapa lama bgt?" Tanya Keenan menatap Anala yang duduk dihadapannya.

"Ada urusan sebentar" kekeh Anala, Shaka dan Anaya saling pandang kemudian tersenyum tipis.

"Yaudah kamu mau makan apa? biar aku pesenin" tanya Keenan lagi.

"Aku mau bakso" Anala tersenyum.

"Bakso ga pake sayuran kaya biasa ya" ucap Keenan memastikan, Anala mengangguk kemudian Keenan pergi.

"Lo gapapa?" Tanya Anaya.

"Hah? Gapapa lah, bagus dong dia pindah" Anala terkekeh kecil.

Anala menghela nafas, ia tau meski Anala masih merasa sakit hati karna Jeffrey dulu tetapi bagaimana pun ia pernah menjadi saksi bagaimana Anala sangat mencintai laki laki itu, tapi dulu.

"Makan nay nasi goreng nya, nanti dingin ga enak" sahut Shaka, Anaya mengangguk sembari tersenyum kemudian melanjutkan makannya.

"Eh gue ke lapangan dulu ya, mau ngasih minum dulu buat Galen" ujar Bella.

"Gue juga, Marvin main basket juga bareng Galen soalnya" timpal Aretha.

"Yaudah, sampai ketemu dikelas" balas Anaya mengangguk sembari tersenyum, Anaya dan Anala melambaikan tangan saat kedua sahabatnya itu pergi.

"Nih bakso nya" Keenan meletakkan bakso milik Anala, membuat gadis itu menoleh dan mengangguk.

"Makasi Keenan" Anala tersenyum, Keenan kemudian kembali duduk dihadapan Anala.

"Keenan!" Teriak Milia tiba tiba datang.

"Kenapa?" Tanya Keenan tak minat.

"Gue mau balikin jaket lo, harus nya gue balikin dari lama maaf ya" ucap Milia melirik kearah Anala yang kelihatan sedikit kesal.

"Ke toilet dulu ya" Anala tersenyum penuh keterpaksaan kemudian berjalan pergi.

"Nal!" Panggil Keenan tetapi gadis itu mengabaikannya.

"Masalah baru mulai lagi" ucap Anaya menghela nafas.

"Susul Nala gih" Shaka menepuk pundak Anaya dan diangguki Anaya yang langsung beranjak pergi.

"Buang aja, gue ga terima lagi barang yang udah lo pake lagipula dulu gue terpaksa ngasih pinjem lo jaket itu karna lagi ujan" jelas Keenan membuat mata Milia membulat kemudian menggigit bibir bawahnya karna kesal.

"Ayo pergi" ucap Keenan dan diangguki Shaka.

Keenan berjalan lebih dulu, berbeda dengan Shaka yang belum melangkah dan berdiri disamping Milia sembari menoleh menatap gadis itu.

Red Flag Boy's - Jenrina x Jaeminjeong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang