16. the truth untold

37 8 0
                                    

Seumur hidup, baru kali ini ia menyaksikan perundungan di depan matanya sendiri. Ia sering mendengar dan melihatnya di televisi atau film. Apalagi melihat Jasmine yang rasanya sangat tidak mungkin memiliki musuh karena terlalu ramah dan menyenangkan seperti matahari.

"Jasmine!" Ia langsung menarik tangan anak itu lalu menyembunyikannya di belakang tubuhnya saat kedua anak kecil itu hendak menjambak rambutnya. "Kalian mau ngapain sama adik saya? Hah?! Mana orangtua kalian? Saya mau ngomong!"

Bumi menggendong Jasmine yang kini sesenggukan. Ia dapat melihat raut wajah Daisy yang tadinya cerah berubah menjadi mendung. Tangan gadis itu langsung melihat muka saudarinya dengan ekspresi khawatir.

"Kamu diapain sama mereka?! Bumi, mana orangtuanya?!" tanyanya dengan nada kasar.

Jasmine menjawabnya dengan terbata-bata, "N-nggak usah kak, Jasmine nggak apa-apa"

"Gak apa-apa gimana sih?! Kamu itu di bully loh?! Kakak perlu tau alasannya! Di mana anaknya sekarang?" ujarnya dengan berang.

Daisy yang merawat adiknya dengan susah payah dan berusaha memanjakannya di samping segala keterbatasan yang ia punyai merasa sangat terpukul ketika melihat adiknya dilukai oleh orang lain. Apalagi setelah mengetahui fakta bahwa perundungan ini bukanlah kali pertama, melainkan sudah hampir berbulan-bulan yang lalu.

Hal yang membuat Daisy kebingungan ialah bahwa yang merundung adiknya itu temannya sendiri. Ia tahu betul siapa itu Fionna dan Ghea. Mereka ber-empat berkawan baik. Bagaimana bisa Jasmine di rundung oleh temannya sendiri? Kalau saja Eri tidak memberitahukannya kepada Bumi, mungkin sampai Jasmine lulus pun ia akan tetap di rundung.

"Jasmine nggak mau kasih contekan lagi." ucap kedua anak itu.

Eri langsung turun dari tempat duduknya dan memukulnya "Jasmine jadi sering di hukum gara-gara keseringan kasih contekan ke kalian, tau! Nyebelin banget!"

Daisy dan Bumi tidak berusaha melerai ke tiga anak itu, ia membiarkan Eri memukuli mantan temannya sampai puas hati sebelum akhirnya di lerai oleh wali kelas dan juga orangtua yang hadir di ruang tersebut.

Pertemuan yang seharusnya mendamaikan kedua belah pihak malah membuat suasana menjadi memanas karena baik dari sisi orangtua dan pelaku tidak mau meminta maaf atas kesalahan yang mereka lakukan.

"Kalau gitu maunya apa?! Di suruh minta maaf malah makin sombong! Saya suruh adik saya buat mukul mereka sebagai balasan juga salah! Di skors juga nggak mau! Jangan mentang-mentang nggak ada luka yang parah, anda jadi menggampangkan hal ini ya!"

Bumi menahan Daisy yang hendak berdiri dan menghampiri pelaku, "Kita ambil jalan tengah. Bagaimana kalau kita bawa ke meja hijau saja? Sekalian biar rame, di kasus in biar tambah mantap. Gimana? Ini lawyer saya sudah di depan sekolah sih... sebentar lagi masuk ke ruang ini. Saya sebenarnya malas berdebat, biar pengacara kita saja yang debat di atas meja, oke? Nah! Beliau sudah datang! Silahkan pak!" ucap Bumi dengan nada senang sembari menyeret sebuah kursi untuk seorang laki-laki berkemeja rapi, lengkap dengan jas dan kacamata bulat.

Daisy dan Bumi dapat dengan jelas melihat bahwa semua orang yang berada di sana tampak gelisah.

"Uhm, sepertinya masalah ini tidak seserius itu untuk di bawa ke meja hijau. Apalagi mereka masih SD-" namun lelaki itu lantas memotong pembicaraan sang kepala sekolah.

"Justru karena masih SD, mereka harus tahu konsekuensi dari melakukan perundungan. Saya sering menangani kasus korban bunuh diri akibat bullying dan pelakunya sendiri rata-rata memang sudah terbiasa merundung seseorang bahkan dari mereka duduk di bangku Sekolah Dasar.

Kebanyakan orang dewasa tidak paham dan tidak bisa menjelaskan akibat buruk apa yang bisa ditimbulkan ketika mereka merundung seseorang dan berdalih bahwa mereka masih anak-anak. Padahal jika di biarkan, bisa saja loh mereka ini melakukan tindak kriminal yang lebih parah kedepannya" pria itu mengucapkannya dengan senyum lebar yang sangat tidak cocok dengan nada ancaman yang telah ia ucapkan.

How To Get: A+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang