Yogyakarta, Komplek Rumah.
March 14 2021, 11:43 AM.Dengan sigap, gadis itu mengangkat kardus berisi kaleng-kaleng bekas yang akan digunakan untuk menampung pupuk tanaman milik sang ibunda. Kakinya melangkah dari taman komplek menuju rumahnya.
"Duh! Capek juga gue ngangkut ginian doang. Tapi nggak masalah deh, yang penting gerak dikit, jangan di rumah terus." Kesah (name) yang langsung menaruh kardus tersebut di lantai sembari mengusap peluh keringatnya.
Sudah 3 tahun berlalu setelah perpindahannya dari kota Jayakarta ke Yogyakarta. Banyak sekali hal-hal yang dirinya lalui di sini. Senang, rindu, duka, dan masih banyak lagi. Ditambah juga, gadis itu memiliki banyak teman sepantarannya di sekitar komplek.
Meski pun sekarang kehidupannya sudah jauh lebih baik, terkadang (name) rindu sekali dengan temannya dahulu pada masa SMK. Keseruan anggota band Gandara, teman baiknya Listya dan Dira, kawan ekskulnya Yoga, dan sudah pasti kekasihnya Alan.
Semenjak perpisahannya dengan sang kekasih, keduanya benar-benar menjadi semakin dekat entah mengapa. Padahal, mereka kan sedang menjalani hubungan jarak jauh, tapi tetap saja cinta di antara keduanya berkobar kuat.
Mengingat pertemuan pertamanya dahulu bersama dengan Alan, membuat (name) geleng-geleng kepala tidak habis pikir. Siapa sangka? Dirinya akan berakhir dengan pemuda yang dulunya sangat mahir sekali dalam menaikkan amarahnya.
Bahkan, jika perilaku Alan pada masa SMK dibandingkan dengan yang sekarang, mungkin (name) tidak akan menyangka. Mereka benar-benar terlihat seperti dua orang yang berbeda dalam satu tubuh.
Terkekeh pelan, gadis itu segera melepas sandalnya dan masuk ke dalam rumah guna menemui Rundaya sang ibunda. "Ibu! Itu kardus udah aku taro di teras ya!" seru (name) lantang, membuat sang ibu dengan segera keluar dari kamar.
Menghampiri anaknya di ruang tamu, Rundaya seketika menampakkan senyumannya. "Udah pulang aja kamu, nak. Yaudah gak apa-apa, taro aja di depan. Ayo sini ikut ke meja makan, ibu udah bikinin es jeruk sama ayam opor kesukaan kamu."
Mengangguk pelan, (name) hanya bisa terdiam mengikuti langkah sang ibu ke ruang makan dan duduk di kursi yang telah disediakan. Meraih es jeruk yang telah terisi di gelas, gadis itu langsung menyeruputnya sembari membuka ponsel.
Cuaca siang ini memang sangatlah terik, membuat gadis itu panas sendiri. Dengan es jeruk yang dibuat oleh sang ibunda, cukup membuat suhu dalam tubuh (name) sedikit menyejuk dan menghilangkan seluruh dahaganya.
Seperti inilah kehidupannya semenjak berpindah ke Yogyakarta selama 3 tahun. Setiap harinya, ia akan berlatih musik gitarnya, lalu membantu sang ibu dalam merawat tanaman, dan tak jarang dirinya ini ikut memasak dalam kegiatan bulanan di kompleknya.
Jika ditanya, apakah dirinya ini sudah menyelesaikan pendidikannya? jawabannya adalah sudah. Setelah (name) meninggalkan kota Jayakarta, gadis itu langsung mendaftarkan diri untuk mengulang pendidikan kelas 3 SMK-nya di dekat sini guna mendapatkan ijazah.
Jadi, sang gadis memang sudah lulus sedari lama. Lagi pula, sekarang (name) tengah memfokuskan latihannya bersama sang ibunda. Ya, ia memang diajar langsung oleh Rundaya sebab menurutnya, ibunya itu merupakan guru terbaik dalam hal permainan gitar.
Sesaat gadis itu sedang bersantai, sebuah panggilan seketika memasuki ponselnya. Tersentak akibat suara nada dering yang cukup besar, (name) dapat melihat nama kontak tersebut terpampang jelas. "Lah? Tumben amat si Nangga nelpon... ada apaan ya?"
Mengangkat telepon dari sang teman, gadis itu seketika mendekatkan handphonenya ke telinga. "Halo?" Ucapnya, membuka pembicaraan.
Dengan cepat, suara Nanggala langsung terdengar memasuki telinga gadis itu. "Ya! (name)! Ini lu kan?!" Tanya sang pemuda dari balik telepon. Sudah lama sekali dirinya ini tak bertemu dengan (name).
KAMU SEDANG MEMBACA
She Way Out | Troublemaker
FanfictionAlan / Reader Padahal niatnya kan hanya untuk membantu mengirimkan surat cinta milik sang teman kepada salah satu anak kelas animation. Namun, mengapa dirinya lah yang terlibat masalah? Dengan pentolan kelas pula! "Jujur aja, lu suka bang Alan kan?"...