[11] Sahabat

1.1K 194 46
                                    

West Jayakarta, SMK Cipta Wiyata.
October 2 2018, 11:45 AM.

"Demi apa?! Lo diajak sama Budi nanti?" Menggebrak meja, Dira membelalakkan matanya, terkejut kala (name) menceritakan tentang ajakan Budi kemarin. Jujur saja, Dira cukup kaget sebab temannya ini bisa melakukan progres dalam waktu cepat.

"Ya gitulah…Nggak sabar gue buat pulang sekolah nanti." Mengulum senyumnya, (name) merasakan pipi serta kupingnya memanas. Ia merasa dunia tengah mendukungnya kali ini untuk mendekati Budi. Karena biasanya, seluruh rencana akan selalu gagal.

Saat ini, (name) sedang duduk bersama temannya Rin dan Dira di kantin sekolah. Kantin sekolah saat ini benar-benar sepi sebab para murid yang lebih memilih untuk menyaksikan perkelahian OSIS Dengan Budi. Harusnya, ia memiliki jadwal ekskul tarung derajat hari ini sepulang sekolah. 

Namun, kak Bima selaku ketua tarung derajat tidak dapat hadir dikarenakan istrinya yang melahirkan. Ekskul akan diundur pada esok hari. Layaknya dunia mengetahui rencananya bersama Budi yang akan bepergian pulang sekolah, (name) merasa terdukung kali ini oleh semesta. 

Mendengar perkataan sang teman, membuat Rin cukup bimbang. Sejak kapan (name) menyukai Budi? Atau memang dirinya saja yang kurang up to date mengenai ini? Karena, yang ia tahu hanyalah mengenai perasaan Sophia kepada Budi.

"Tunggu deh. Lo emang suka Budi?" Tanya Rin kepada temannya yang seketika menoleh ke arahnya. (name) menatap bingung temannya ini. Memangnya Rin tak ingat? Kan dirinya sudah menceritakan tentang perasaannya ini dari jauh hari.

"Lah kan gue udah cerita jauh hari Rin. Gue emang suka sama Budi udah dari pas dia ngelawan anak animasi itu. Emangnya ada apa?" Jujur saja, tiba-tiba (name) merasakan ada yang tak beres dari temannya. Namun, ia tetap menepis seluruh perkiraan buruk dan terus tersenyum.

"Bukannya lo suka sama Alan? Kata anak sebelah, lo suka sama Alan." Tutur Rin sembari menimang-nimang, meninggalkan (name) yang tercengang. Ini kenapa jadi semuanya mengaitkan Alan bersama dirinya? Ayolah, ia saja memiliki dendam kesumat dengan kelas animation.

Melipat kedua tangan di atas meja, (name) sekali lagi dibuat bingung. "Alan? Gue kan sukanya sama Budi. Kenapa jadi anak kelasan animasi dah?" Ya, memang akhir-akhir ini, entah mengapa dirinya jadi sering bertemu dengan Alan tanpa disengaja, seakan-akan semuanya sudah diatur.

"Ya gak tau sih, gua denger dari anak sebelah dan katanya gitu. Tapi, masa lo suka juga sama crush temen sendiri?" Tanya Rin, membuat Dira dan (name) menatapnya dengan tatapan bertanya-tanya.

"Hah? Crush temen sendiri? Maksudnya apaan?" Kalang kabut mendengar ucapan Rin, (name) merasakan perasaan was was secara tiba-tiba. Ia bahkan mulai menceku dengan kukunya, berusaha untuk mengalihkan perasaan getir yang membuat (name) menjadi tidak nyaman.

"Kan Sophia suka sama Budi. Lo emang gak tau (name)?" Deg. Merasakan dadanya yang semakin sesak seakan-akan terhimpit, (name) menggigit lidahnya kelu tanpa bisa membalas perkataan sang teman. 

Baru saja dirinya senang, dan sekarang, ia merasa seperti dihempaskan begitu saja dari langit kala sedang bahagia. Apa-apaan ini? Mengapa Sophia tidak memberitahukan perasaan sukanya terhadap Budi kepada (name)?

Biasanya, gadis itu akan selalu bercerita apapun kepada (name), membuatnya selalu berada di posisi pendengar. Ia tahu temannya ini sedang berusaha untuk menyembuhkan diri selepas terjebak hubungan toxic bersama Ricco. Namun, tetap saja, kenapa harus BUDI?

"Nggak mungkin. Sophia pasti bakal cerita ke gue kalo misalnya dia suka sama Budi." Dira dapat melihat ekspresi kekecewaan pada wajah (name). Mengelus pundak temannya perlahan, ia hanya bisa menyemangati temannya ini. 

She Way Out | TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang