Hehe, lupa ngga up, sorry. Noted kalau ada typo yaa, ngga sempat benerin
***
Happy Reading^^
***
Agak sore, Raka dan Anya baru sampai rumahnya. Selepas makan bersama dengan sang ibu, mereka mampir ke rumah orang tua Anya. Walaupun kedua orang tuanya sibuk bekerja, salahnya juga datang di waktu yang tak tepat.
"Capek nggak? Tidur, gih!" ujar Raka begitu masuk rumah dan Anya langsung duduk bersandar di sofa.
Baru saja ingin bangkit dan pindah berbaring di kamar, suara pintu diketuk terdengar. Sontak pandangannya mengarah pada Raka yang juga menatapnya.
Seolah tahu apa yang ada di pikiran masing-masing, Raka berujar, "Mama Papa, maybe? Aku udah share location rumah baru kita."
Pasalnya, memang belum ada yang tahu rumah baru mereka kecuali mama dan papa yang beberapa jam Raka mengirim pesan padanya.
Lalu Raka melanjutkan, "Mungkin Mbak Yuni bilang kita abis mampir, makanya Mama Papa ke sini."
Anya melirik jam di ponselnya. "Jam segini mana mungkin mereka udah pulang kerja."
Mereka saling diam. Sampai ketukan kedua terdengar lagi. Raka kemudian melangkah menuju pintu.
Dibukanya perlahan pintu tersebut. Ia sedikit melongok dan mengintip siapa yang datang.
"TUH, KAN, RAKA!"
Raka terlonjak, terkejut setengah mati kala pintu dibuka dan muncul teriakan sosok yang amat familiar di matanya. Refleks Raka mundur dan menutup pintu.
"WOI, RAKA! MALAH DITUTUP!"
Raka menoleh ke arah Anya yang sama terkejutnya. Sedikit berbisik, Raka berujar, "Ada Diana."
Anya mengangguk, tampaknya dia pun tahu siapa perempuan yang baru saja teriak tadi.
"Gimana? Aku suruh masuk?"
Helaan napas panjang Anya keluar. "Ya udah, nggak papa. Nggak ada yang perlu dirahasiain. Toh, abis ini aku nggak kuliah, kan?"
Raka pun berbalik, pintu kembali ia buka. Sosok Diana masih berdiri di depan sana dengan tangan berkacak pinggang.
"Wait!" Raka menahannya saat Diana langsung menerobos pintu ingin masuk.
"Apa, sih? Minggir! Anya pasti di dalam, kan? Lo ngapain nyembunyiin dia di dalam, woi! Ini rumah siapa, ah sialan Lo Raka! Gue dari kemarin tanya Lo, tanya semua orang yang juga deket sama Anya nggak ada yang tau, taunya malah Lo umpetin! Lo sendiri yang bilang nggak tau, ya, Anying!"
Terpaksa Raka menutup telinga dengan kedua tangannya saat Diana berbicara sepanjang lebar itu.
"Anya, ini gue Diana!"
Raka tertarik pasrah saat cewek itu mendorong tubuhnya agar bergeser menjauh dari ambang pintu. Begitu melihat Anya duduk di sofa ruang tengah, Diana langsung berlari dan menghambur ke pelukan temannya.
"Aaaa Lo gendutan," seru Diana memeluk leher Anya.
Mendengarnya, Anya menghela napas lelah. Biasanya untuk teman yang sudah lama tak bertemu, mereka akan mengucapkan kata-kata mengharukan. Misal 'kangen' atau yang lainnya, tapi Diana ini memang beda.
Mengendurkan pelukannya, Diana menatap marah pada Anya. "Lo sengaja ngilang, ya? Pengen banget dicari."
"Mana ada," elak Anya.
KAMU SEDANG MEMBACA
with Friend (END)
RomansaMereka teman baik, tapi suatu kejadian menimpa keduanya membuat keadaan berubah dalam satu kedipan mata. Raka harus menikahi Anya mau tidak mau, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas apa yang dilakukan. Meski beberapa kali Anya terus menolak, berk...