"Ma, mana?"
"Mama lagi keluar, sayang. Bentar lagi pulang"
"Boong"
Alio menaikkan alis. Mensejajarkan tinggi dengan Asa yang matanya sudah berkaca-kaca. Semakin bertambah usia hingga saat ini menginjak angka 2 tahun. Alio bisa merasakan perubahan dari Asa yang tidak bisa jauh dari Prilly.
Setiap pagi, ketika Prilly tidak ada di kamar bahkan di ruang santai. Pasti Asa akan bertanya pada Alio diikuti tangisannya. Alio hanya bisa tersenyum simpul.
Ia usap penuh kelembutan puncak kepala Asa. "Mama nggak lama kok. Lagi beli susu Asa dan Ansel."
"Nda Papa beli cucu?"
Alio mengangkat bahunya acuh. "Tadinya Papa mau ikut. Cuma nggak dibolehin."
"Papa nakal"
Alio menggelengkan kepala. "Nggak nakal, sayang. Mama kamu aja yang galak. Mau ditemenin malah nggak mau."
"Heh! Siapa yang kamu katain galak?"suara cerewet khas ibu-ibu terdengar di telinga Alio.
Alio membawa Asa dalam gendongannya dan berbalik menatap Prilly yang sudah menunjukkan wajah sinis. "Hehe nggak ada kok, sayang. Udah selesai belanjanya?"
"Nggak liat aku bawa apa?"Prilly menyindir dengan nada ketus sembari berjalan menuju ke dapur.
Alio memutar bola matanya malas. "Ini kamu gendong Asa dulu."
"Loh, terus kamu mau kemana?"tanya Prilly ketika mengambil alih Asa dalam gendongan Alio.
Alio tersenyum simpul. "Aku harus bangunin Ansel. Terus mandiin mereka. Itu kan yang bikin kamu bahagia?"
"Pinter banget suami aku"puji Prilly mengusap wajah samping Alio.
Prilly menurunkan Asa dari gendongannya. "Asa ikut Papa bangunin Abang Ansel ya. Habis itu mandi. Mama mau masak dulu buat kalian."
"Ciap Ma"
Alio mendengus sebal menatap Asa yang berlari menjauh darinya. "Giliran di suruh Prilly aja langsung siap."
"Kenapa? Kenapa?"
Alio menggeleng keras dengan kekehannya. "Bukan apa-apa. Kamu fokus masak aja. Aku mau bangunin Ansel dulu. Dua tuyul kita harus mandi."
"Alio! Tega banget ngatain anak sendiri tuyul!"
.
.
"Ansel. Asa. Udahan dong. Nanti Papa dimarahin Mama. Kalian bakalan sakit kelamaan mandi"tegur Alio melihat Ansel dan Asa asyik bermain air.
"Hahahahaahaha"
Alio mengusap wajahnya. "Perasaan gue di cuekin mulu sama dua tuyul."
"Alio! Kamu lama banget mandiin Ansel dan Asa. Astaga! Ansel. Asa. Ayo udahan mandinya. Nanti kalian kedinginan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Menghiasi Gabriella [ENDING]
FanfictionApa Gabriella Prilly Alteir akan terus menghindar ketika nama marga laki-laki yang ia benci tersemat di nama belakangnya? Since March 2023