"Maaf ning, ini ada titipan dari seseorang untuk ning," ucap seorang santriwati yang menghampirinya.
Fatimah yang semulanya membereskan buku pun terhenti. Wanita itu memang baru saja mengucapkan salam untuk menutup kelasnya hari ini.
Dia menatap secarik kertas yang disodorkan padanya dengan heran. "Dari siapa?" tanyanya seraya menerima kertas tersebut.
Santriwati itu menggelengkan kepalanya. "Ana juga tidak tahu ning. Ana cuma tahu bahwa ini dari seorang ikhwan," jawabnya.
Fatimah menganggukkan kepalanya paham. Dia lalu tersenyum. "Na'am. Syukron ya."
Santriwati itu menganggukkan kepalanya dan berlalu pergi meninggalkan Fatimah seorang diri didalam kelas. Dia lantas membuka kertas tersebut. Membaca kata demi kata yang tertulis pada kertas itu.
Pergilah ke meja paling depan milik muridmu yang berada di paling kiri. Lihatlah kolong mejanya. Ada sesuatu di sana.
Fatimah mengerutkan keningnya. Apa-apaan tulisan ini? Dan siapa yang menulis ini? Apakah orang itu ingin mempermainkannya? Ataukah memang ada orang iseng yang ingin mengerjainya?
Tapi kecurigaan Fatimah mengalahkan rasa penasarannya. Wanita itu bangkit. Berjalan menghampiri meja yang dimaksud oleh isi kertas tersebut. Dia menghela nafas lega ketika kelas ini begitu sepi. Dan hanya dirinya seorang di sana.
Fatimah lantas melihat kolong meja yang dimaksud. Menemukan secarik kertas berwarna merah muda. Tanpa ragu, Fatimah mengambil kertas itu. Dan ada sebuah tulisan juga di sana.
Terimakasih karena telah mempercayai saya. Sekarang, kamu lihatlah kolong meja yang berada di belakangmu.
Fatimah menghela nafasnya setelah membaca tulisan tersebut. Sepertinya dia memang sudah dikerjai orang. Dan dengan bodohnya Fatimah malah mengikuti instruksinya. Lagi-lagi rasa penasarannya mengalahkan rasa kecurigaannya.
Fatimah beralih pada kolong meja dibelakang. Mengambil setangkai bunga tulip kuning dan secarik kertas lagi berwarna kuning di sana. Sejenak, Fatimah mengamati bunga tulip itu. Dan setelah dirasa tak ada yang mencurigakan, dia mulai membaca tulisan pada kertas tersebut.
Kamu tahu apa makna dari bunga tulip berwarna kuning? Bunga itu menunjukkan kepada penerimanya bahwa sang pengirim bunga mencintai seseorang tanpa logika meskipun perasaan itu mungkin tidak dibalas. Sama seperti saya yang akan tetap mencintaimu meskipun cinta saya tak terbalas.
Ps : pergilah ke taman belakang pondok. Dan carilah bunga peony di sana.
Fatimah mengedarkan matanya ke sekitar. Seolah mencari seseorang. Tapi hasilnya nihil. Tak ada siapa-siapa di sana kecuali dirinya.
Entah kenapa Fatimah memikirkan satu nama sekarang. Nama yang dia yakini menyiapkan semua ini. Dia sangat yakin bahwa hanya orang itulah yang bisa membuat hal aneh seperti ini.
Apakah dia akan menuruti instruksi itu untuk pegi ke taman belakang? Ataukah dia berhenti saja sampai disini? Rasanya Fatimah bimbang akan pilihannya sekarang.
Fatimah menatap bunga tulip itu dengan sendu. Tanpa logika ya? Sepertinya cinta memang seseram itu. Dan cinta pun tak bisa dipaksakan.
Logikanya mengatakan cukup. Sudah cukup sampai disini saja dia mencintainya. Tapi hatinya memberontak. Tak mau sejalan dengan pikirannya.
Karena nyatanya, Fatimah juga merasakannya. Merasakan cinta bertepuk sebelah tangan. Dan merasakan cinta yang semu. Cinta yang dia kira tulus itu ternyata hanya sebuah tipu daya belaka.
Fatimah menghela nafasnya lelah. Luka itu ternyata belum mengering. Entah butuh waktu berapa lama baginya untuk bisa melupakan Akhtar. Dan entah kapan luka ini akan sembuh.
Dia lantas berjalan menuju taman belakang pondok. Memilih untuk mengikuti permainan seseorang. Rasa penasaran melingkupinya. Kali ini, tulisan apalagi yang ada disana?
Wanita itu menatap taman disekitarnya. Sudah 2 tahun dia tak ke taman ini. Sepertinya bunga-bunga di sini bertambah banyak. Nampak indah dimatanya.
Fatimah lalu mencari bunga peony yang dimaksud. Hanya ada satu jenis bunga peony di sana. Dan bunga itu berwarna putih. Warna yang disebut-sebut memiliki arti kesucian.
Dia menatap bunga itu dengan seksama. Netranya menemukan secarik kertas berwarna merah pada salah satu bunga tersebut. Fatimah lalu membukanya.
Bunga peony putih memiliki arti permintaan maaf. Sekali lagi, saya minta maaf karena telah mengingkari janji saya. Kamu tahu betapa menyesalnya saya waktu itu? Sungguh, jika saja saya dapat memutar waktu. Mungkin saya akan tetap berjalan ke rumahmu meskipun saya terluka parah sekalipun.
Ps : carilah bunga matahari di sekitarmu.
Fatimah menggelengkan kepalanya pelan. Bagaimana bisa dia mengatakan kata-kata tak masuk akal begitu? Wanita itu lalu mencari bunga yang dimaksud. Dan seperti sebelumnya, ada secarik kertas berwarna biru yang diikat pada salah satu batang bunganya.
Kenapa bunga matahari berwarna kuning? Karena warna kuning adalah warna paling bersinar diantara warna-warna lain. Seperti halnya kamu yang selalu bersinar dimata saya.
Ps : carilah bunga lily berwarna putih.
Fatimah tertawa pelan. Kenapa dia berkata gombal begini? Fatimah sampai merasa geli dibuatnya. Wanita itu lalu mencari bunga lily yang dimaksud dan membaca kertas berwarna putih.
Arti bunga ini adalah harapan. Saya hanya bisa berharap kamu akan selalu tersenyum di masa depan. Tentunya bersama dengan saya.
Ps : terakhir, lihatlah di belakangmu.
Fatimah langsung membalikkan tubuhnya ke belakang. Melihat sosok Reynard yang berdiri dengan banyak bunga dandelion ditangannya. Pria itu tampak berbeda dengan baju kasualnya.
Entah kenapa disaat seperti ini Fatimah malah berpikir bagaimana jika ada angin yang berhembus? Kalau itu terjadi, pasti akan sangat lucu.
"Untukmu," ucap Reynard seraya menyodorkan bunga itu pada Fatimah.
Fatimah lantas menerima bunga tersebut tanpa membiarkan tangannya bersentuhan dengan tangan Reynard. "Kenapa malah bunga dandelion? Bukannya masih banyak bunga yang lebih indah dan lebih kuat dari ini?"
Reynard tersenyum tipis. "Bunga dandelion itu memang rapuh. Dia mudah beterbangan jika tertiup oleh angin. Tapi dia juga kuat. Karena ketika dia mendarat di tanah, maka akan ada bunga dandelion baru yang akan tumbuh. Seolah bunga itu tak mau menyerah akan hidupnya."
Pria itu menatap Fatimah lembut. "Kamu tahu arti bunga dandelion itu, Bulan?" tanyanya.
Fatimah lantas menggeleng. Pertanda tak tahu akan arti bunga tersebut. "Emangnya apa?"
"Masyarakat Eropa kuno menganggap bahwa arti bunga dandelion adalah sebagai simbol perjuangan dan optimisme."
Reynard terdiam sejenak. "Jika memang kamu nantinya menolak memberi saya kesempatan, saya tak akan peduli. Karena saya akan terus berjuang untuk mendapatkan cintamu."
***
__________________
Next?
Follow ig aku untuk dapatkan kabar terbaru tentang LaBu @wp.ifi.anti💃Vote dan comment sebanyak-banyaknya ya!
Jangan lupa untuk ajak teman-teman kalian juga!
Jazakumullahu khairan ❤️Salam sayang
Fia :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Qalbu
Spiritual"Bersamamu, aku pernah bahagia. Tapi, bersamamu aku juga pernah terluka." -Fatimah Ghazala Humaira- "Maafkanlah atas semua luka yang telah kutorehkan padamu. Walaupun aku tau jika luka itu akan selalu membekas pada hatimu." -Akhtar Ghazi Arkananta- ...