04. New Problem

118 7 0
                                    

Kini mereka semua tengah duduk-duduk dimeja paling ujung tempat milik Blackveros jika sedang berada dikantin. Bukan hanya anggota-anggotanya saja yang sedang kumpul disana namun Tiara, Keysa dan Ziva juga ikut andil dalam makan-makan bersama tersebut.

" Tiara mana kembaran Lo yang sok berkuasa itu?" Sebuah suara bernada sirat emosi terdengar disekitar meja Blackveros.

Hal itu sontak membuat semuanya menoleh drastis termasuk sang empu yang diajak bicara dan mendapati seorang perempuan berpakaian ketat dengan rok span yang dicrop seatas lutut tengah menyilangkan kedua tangannya. Tiara refleks berdiri dengan kasar lalu detik berikutnya gadis itu menatap penuh emosi kearah orang yang berdiri dihadapannya dengan ekspresi songong.

" Adik kelas" batinnya seraya menatap sosok gadis dihadapannya." Maksud Lo apa?" Cerca Tiara baru saja ingin menampar Marsha tangannya langsung dicekal oleh Naufal.

" Ra" Ujarnya memperingati

" Sumpah ya, cewek kayak gini harus dikasih pelajaran biar sopan sama senior! Nggak pernah diajarin attitude apa?" Ucapnya sarkastik.

Marsha salah satu sahabat dekat Britney musuh anak-anak Viermeer murid XI IPS 3 yang dikenal sebagai pemimpin komplotan pembully di Pionir. sok berkuasa dan pengatur adalah salah satu sikap jeleknya dari sekian banyak hal buruk tentangnya.

" Gue punya masalah sama Lyodra si genit itu" Ucap Marsha tajam

" Lo! Berani-beraninya ya Lo ngatain Lyodra" Bentak Tiara kesekian kalinya dengan wajah murka.

Mata Anneth menyorot penuh ke-khawatiran kearah ujung kantin tetapi kakinya terlalu lemas untuk jalan menghampiri kesana lagi pula dia sadar diri bahwa bukan siapa-siapa untuk menyelesaikan masalah disana. Astaga disaat genting seperti ini pawangnya Tiara malah tidak ada.

" Neth!" Peringat Joa memanggil membuat gadis itu menarik keatas kedua alisnya." Lo harusnya tau apa yang Lo lakuin stay in here or samper dia sebelum Lo liat Deven yang khawatir ke Britney" lanjutnya.

Anneth menggigit bibir bawahnya masih merasa ragu, pikirannya yang ikut beradu didalam kepalanya itu. Pandangannya jatuh kearah cowok yang tidak menatapnya, dada Anneth terasa ditekan kuat-kuat hingga remuk perih tapi dilain sisi gadis itu akan menyesal jika tidak menghentikan sekarang.

" Kenapa? Lo pikir gue salah karena bilang kembaran Lo itu sok? Karena dia, perusahaan bokap gue hampir hancur!" Ujar Marsha sinis

" That's all your fault bitch! Semua murid Pionir nggak ada yang berani macem-macem sama dia tapi begonya Minggu lalu Lo malah nantang dia. Terima aja resikonya kalo Lyodra marah dan nyaris buat Lo hidup melarat!"

" Kurang ajar Lo anjing!"

Sekian detik begitu cepat berlalu sampai-sampai tidak ada yang dapat menebak jika gerakan Tiara dan Marsha yang cekatan saling menarik rambut, menjambak dengan kekuatan yang dimiliki masing-masing dengan perasaan yang tidak mau kalah.

" Kak Tiara" Panggil Anneth dengan suara yang cukup keras, hal itu mampu membuat perhatian para penghuni kantin beralih pada dirinya.

" Bagas ataupun Rony balik Lo bisa kena hukuman karena macem-macem, Lo kan ahli ngobatin jadi daripada ribut sama ular berbisa yang nggak ada gunanya itu mending bantu gue obatin tangan Charisa tadi luka"

Sedetik Anneth melirik Deven lagi dengan ekor matanya, hatinya makin terasa sakit raut wajah Deven menggambarkan keresahan ketika Britney berdiri dengan kepala yang menunduk takut disamping Marsha. Bagaimana tidak takut? Britney tidak menyangka jika Marsha akan berkata seperti itu ke Tiara dan membuatnya terjebak juga dalam permasalahan.

APA ITU RUMAH? [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang