29. Kakak Strawberry Less Sugar

63 5 0
                                    

" Gue agak sakit hati, actually sama muka lo yang kentara banget nggak nyambut gue" Royce ketawa somplang." Padahal kita udah lama nggak ketemu"

Deven mendongak ke sang sepupu, lalu menggulung lengan kemejanya sampai kesiku untuk membuat geraknya menjadi lebih leluasa. Sebelum pada akhirnya kembali menatap bola putih diujung tongkat billiard agar didorong melesat.

" Panggil Nathan seru nih" Celetuk Royce lagi, ketika sadar Deven tidak ada niat menjawab.

" Sampai Lo manggil dia kesini, gue pastiin peluru blackeagle nembus gambar uler dileher Lo!" Dingin, perkataan Deven tidak main-main.

Kalo orang lain mungkin akan tertohok mendengarnya. Tapi tidak dengan Royce yang cuma mengulas senyum miring seraya mengusap satu kali tatto jantung yang dililit ular pada lehernya.

Lambang King Snake gang.

" Gitu dong, kalo orang lain ngomong harus dijawab" Royce mengambil alih permainan." Except talking to older boy"

2 bola terakhir, dia yang memasukkan.

As always Royce being the winner.

Deven merotasikan bola matanya pongah." Lanjut seventh rond nggak usah ngebacot"

Royce mengangkat tangan ke udara mengode cowok itu untuk mengambil jeda.

Dia tahu Deven sedang emosi saat ini, bahkan dengan alasan yang dirinya saja tidak tahu dan membutuhkan pelampiasan. Tapi Royce cukup lelah dengan bermain sebanyak enam kali berturut-turut.

Deven yang melihat Royce menyuruhnya istirahat dulu kian bertambah kesal." Lo yang ngajak gue main, sialan!"

" Gue ngajak healing, bukan kecapean sampe mati!"

Cowok itu menggeram rendah kemudian menyusul Royce duduk dikursi minibar, meneguk cepat cocktail-nya sampai tandas. Dan kembali menuju meja billiard.

" Lo butuh nafas bego!" Royce tidak punya cara lain selain melingkarkan lengannya dileher sang sepupu dan menyeretnya mundur." Lo emosi kenapa sih? Karena gue udah buat Lo nggak jadi dateng ke party cewek itu?"

" Gue nggak emosi?" Ucap Deven ngegas.

Royce memincingkan mata tajam. Meneliti ekspresi Deven yang jarang ditunjukkan, tapi malam ini jelas sekali terbaca.

He's upset for sure. Without a reason.

Lantas Royce menghela nafas gusar. Memandang Deven yang masih tidak sadar diri kalo dirinya sedang kacau tanpa alasan yang jelas.

" Namanya siapa...." Cowok itu mengernyit samar." Ah Anneth, cuma dia satu-satunya orang yang gue harap jangan sampai deket sama Lo"

Deven terdiam.

" Lo nggak jawab gue sekali lagi, gue beneran call Nathan" Ancam Royce tak main-main.

Kenapa?

Karena kalo Nathan ada diantara mereka berdua, apalagi masih dengan jabatan ketua Blackveros mengekor dibelakang namanya, bisa ada something what Deven doesn't want.

Once again, King Snake and Blackveros are not that close, they hate each other.

Tapi dengan memanggil Nathan kesana, mau tidak mau Deven akan selalu menyahuti ucapan Royce secara otomatis. Tanpa perlu menelaah alasannya lebih lanjut memang sudah seharusnya begitu.

Deven menghembuskan nafasnya kasar." Pulang aja Lo sana"

" Yakin nyuruh gue pulang pas Lo lagi butuh temen gini?"

APA ITU RUMAH? [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang