83. Asmara cinta dan keluarga

76 5 9
                                    

Kangen sama Blackveros & Viermeer gak nihh??

Siap-siap kita bakal menuju hal-hal yang....

Hayo yang apa??

Eits, baca aja yah kalo kepo!! Pasti kalian udah kangen mereka apalagi Abang Deven yang kecheeeee😲

Sebelum itu, jangan lupa tinggalkan jejak sebagai apresiasi dengan tulisanku💜

VOTE🔥

KOMEN😈

"Lantas aku harus pulang kerumah mana lagi? Sedangkan rumah tempatku pulang sudah hancur!!"-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lantas aku harus pulang kerumah mana lagi? Sedangkan rumah tempatku pulang sudah hancur!!"-

***

Terdengar derap langkah sepatu pantofel yang tergesa-gesa membuat kedua gadis itu menyadari atensi seorang wanita paruh baya dengan pakaian khas wanita karir yang rapi. Tubuh rampingnya dibalut blazer hitam, dipadu padankan dengan kemeja putih dan scraf melingkari leher jenjangnya.

Tangan wanita itu menenteng tas kulit bermerk kelas dunia. Baik Anneth ataupun Nashwa sama-sama menunduk gugup mendapati kehadiran Ellena Mariza Christiandi, sang nyonya besar Christiandi ibunda dari Deven.

Namun, kegugupan itu terputus karena decitan pintu ICU yang terbuka. Satu perawat melepas masker yang menutupi setengah wajahnya.

" Bagaimana keadaan putra saya?" Wanita itu bertanya tidak sabaran."Cepat jawab! Bagaimana kondisi putra saya?!"

Suster yang tangannya bergoyang gemetar karena dipegang wanita tersebut menghela nafas."Kantong empedu saudara Deven rusak parah akibat terkena peluru, mau tidak mau kami harus mengangkatnya"

Syarafnya seperti mati dalam sesaat mulutnya hanya bisa tergagap.

" Ibu jangan khawatir, manusia bisa bertahan hidup tanpa kantong empedu, meskipun setelah ini makanan saudara Deven harus lebih terjaga dan tubuhnya jangan terlalu diporsir lelah" Kejujuran suster itu memberikan harapan.

" Untuk penjelasan lebih lanjut, mari saya antar ke ruang dokter" Ajak suster itu ramah, mempersilahkan lawan bicaranya berjalan lebih dulu meninggalkan Anneth dan Nashwa.

Dua gadis itu sama-sama belum bereaksi apa-apa masih menatap satu punggung disana. Terlebih Anneth tatapannya serat akan makna.

" Kira-kira tante Ellena bakalan benci gue nggak ya Wa? Setelah dia tau kalo gue penyebab anaknya begini" lirih Anneth.

" Neth, berapa kali gue harus bilang ke Lo kalo ini bukan kesalahan Lo! Yang terjadi sama Deven itu kecelakaan, jadi stop nyalahin diri lo sendiri. Bentar lagi anak-anak Blackveros pada kesini"

APA ITU RUMAH? [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang