68. Wanna trust you

55 5 1
                                    

Keadaan basecamp uatama kini didominasi dengan keheningan yang tiba-tiba saja melanda. Hawa dingin menyergap dan berhasil membuat semua penghuninya merinding seketika.

Suara perputaran jarum jam sampai terdengar jelas setiap detiknya menjadi penambah kesan mencekam disana. Rey melirik Nathan sekilas, memberi tatapan kesal karena sudah satu jam semua anggota inti Blackveros berada di markas tapi sang ketua belum kunjung membuka suara.

" How long are must like this, hah?" Cowok itu berkata demikian bukan sebagai adik Bagas yang bisa dengan mudah cari ribut sama ketuanya, tapi selaku panglima angkatan 3 yang mesti memastikan para anggotanya tidak buang-buang waktu disini.

" Jangan sampai kiamat intinya Rey, gue nggak mau disini terus kagak sempet nikah gue" Bales Navis

" Ngotak dikit Cok! Sekarang bukan waktunya bahas kebuayaan lo itu" Friden menyahut sinis." Bukannya lebih baik Lo ajak Nathan bicara? Dia nggak bersuara sama sekali kayak lagi cosplay jadi patung"

" Setuju gue sama Friden, tolong gue udah nggak kuat punya temen kayak Deven jangan ditambah satu orang lagi" Sam menatap sedih." Kalo nggak ada kita-kita disini, gue yakin nih basecamp jadi berdebu nungguin adanya percakapan"

Deven mengangkat kepala, menatap datar Sam yang lagi tiduran dipaha Anov sebelum pada akhirnya berdecih dan lanjut membuat Pou-nya main mobil-mobilan.

" Ajak bicara bang, gue angkat tangan nggak mau ikut-ikutan" Suruh Rey

" Dih. Lo pikir gue juga mau? Mending disuruh push up seratus kali!"

" Ini kenapa pada nggak berani dah? Cuma bang Nathan doang, bukan bang Nuca?" Tanya Gogo heran sendiri kenapa para senior serta temen-temennya gemetaran kayak gitu.

" Lo nggak inget Go, kemarin gimana kondisi Jefan habis dihajar bang Nathan?" Ucap Rey menyangkal dengan tajam." Udah hampir seminggu lebih belum dibolehin keluar dari RS"

Gogo mendengus." Itu mah emang kesalahan dia ngomong yang enggak-enggak soal kak Charisa, pantes lah dia dapet ganjarannya"

" Kalo gitu Lo aja sana yang ngajak ngobrol Nathan" titah Navis jengkel karena juniornya itu kayak sok bisa luluhin hati Nathan." Butuh gue siapin ruang VVIP di RS? Atau sekalian aja ruang mayat?"

Gogo tertawa pelan, tak habis pikir dengan balasan tersebut." Siapin aja ruang mayat kalo diperlukan"

Setelahnya dia bangkit dari sofa dan berjalan mendekati Nathan yang ada diruangan sebelah namun tetap kelihatan berhubung beberapa dinding dalam markas terbuat dari kaca yang sedang duduk dikursi mini bar sambil meneguk cocktail buatan William berulang kali.

Dia sudah begitu dari dua jam tadi, bahkan dari sebelum William datang dia sudah menghabiskan sebotol full penfolds yang biasanya cuma dijadikan panjangan dalam basecamp mengingat harga merk tersebut cukup bikin dompet menipis.

" Bang, apa kabar?" Gogo dengan beraninya atau emang dia punya hobi menantang maut pun menepuk ringan pundak Nathan sambil nyengir lebar seolah-olah tak ada masalah.

Para penghuni ruangan sebelumnya seperti Sam, Navis, Friden, Anov dan Rey melongo sampai-sampai pupil mata mereka bergerak serempak seperti lansia yang tinggal menunggu ajal menjemput.

" Dia siluman kucing apa sampai bisa mikir nyawanya ada sembilan?" Cicit Sam pelan." Vis, junior Lo tuh"

Di Blackveros, ada pembagian tugas seperti mata-mata, algojo yang biasanya maju digarda terdepan jika ada pertempuran serta komunitas pecinta sunmori.

Nah Gogo itu disebut sebagai junior Navis karena dia bertugas sebagai anak buahnya dibidang mata-mata. Sama seperti jejak Friden dibagian algojo. Lantas sudah sewajarnya Gogo lebih dekat dengan Navis atau mata-mata lainnya dibanding anggota lain.

APA ITU RUMAH? [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang