27. Invitation

57 7 0
                                    

" Hah?!" Sam tersentak nyaris membanting kemudi saat kaliamat Navis mengagetkannya." Lo bilang apa tadi?" Ulangnya.

" William Cok, bakar halaman mansion Nasution"

Dan, tamatlah riwayatnya kala mendengar kaliamat serupa terulang lagi. Bisa mati muda dia lama-lama punya teman kayak William.

Telepon dimatikan sepihak oleh Sam membuat Navis yang langsung maki-maki mode on di basecamp dan memutar mobil dengan tajam setelah meredakan kecepatannya.

Anneth yang awalnya sudah melupakan kengerian cara mengendara Deven kini langsung misuh-misuh lagi. Kalo sekarang bukan malam hari dan pencahayaan hanya diterangi lampu jalan sudah dia pastikan pengendara lain menatap nanar aspal yang ada jejak hitam ban meliuk diatasnya.

" Kok puter balik arah? Rumah gue kan kesana" Tanya Anneth heran

" William Cok! Bakar halaman mansion bokap Lo"

Anneth tersenyum kaku." W-william Steve maksud Lo?"

" Emang William mana lagi yang berani bakar tempat tinggal orang hah?!" Sam mengeraskan rahang suka kebawa emosi kalo membahas itu cowok.

William kan hobinya suka berbuat hal gila bin nekat kalo bukan karena keturunan Lumbanraja sekaligus sepupu Nuca dan Charisa ataupun punya jabatan setara ketua Blackveros dia mau sekali membotaki itu cowok agar sinar matahari bisa dengan mudah menembus kepalanya dan otaknya terkena cahaya ilahi.

Lama-lama Anneth punya trauma juga sama William, selain sudah membakar ponselnya waktu itu dia juga dibuat menjadi saksi betapa kasihannya gedung markas musuh Blackveros yang di bom oleh rakitan pemuda tersebut.

" Masalahnya, ada adek gue disana!"

" Ya pasti adek Lo langsung diamanin penjaga lah! Gue tuh takutnya si William dipenggal om Karel"

" Aduhhhh! Gue nggak peduli dia dipenggal Papa atau enggak, intinya jangan sampai William ketemu Lifia"

Sam terdiam beberapa saat." Kenapa yang Lo cemasin itu nyet? nyawa orang lebih pen-"

" No Sam! Adek gue itu cantiknya mampu bikin Harry style klepek-klepek, yang modelan penyanyi top dunia aja gitu, apalagi yang kek William coba?" Anneth menggeleng cepat." Gue nggak mau jadi kakak ipar orang kayak dia njing! Bisa-bisa ada acara pemakaman sehari setelah acara pernikahan"

" Tapi jadi ipar Lumbanraja itu lebih untung daripada dapat seribu bongkah berlian loh"

" Pilih William ketemu Lifia atau gue yang mati?!"

" Kencengin seatbelt!"

Sejurus kemudian kecepatan drastis bertambah sampai pedal gas mentok tanpa peduli menabrak pembatas tol kapan saja.

Sam nggak mau Anneth mati dulu, nanti nggak ada yang habisin isi kulkasnya lagi.

🏵️🏵️🏵️

Oke...ini momen paling lucu yang bisa dia kenang nanti. Rasanya menegangkan sekaligus membahagiakan. Adrenalinnya terpacu bak kebut-kebutan di sirkuit dalam kecepatan 300 kilometer perjam dari titik nol. William cuma bisa nikmatin rasa waffle vanilla dari pod vape-nya dengan asap yang melebur ketika dia hembuskan.

Malam-malam duduk diatas kap mobil dengan santai mengarah kedepan gedung megah yang terang benderang. Bagian paling asiknya dia dikelilingi para pengawal bersenjata jarak jauh dari tiap lantai mansion. Tiap sudut halaman depan, juga enam security khusus yang berjaga di tempatnya masing-masing supaya William tidak bisa kabur

Menarik.

Kan kapan lagi dia bisa merasa setegang ini merokok dengan pantauan sang ketua Vikings. Nggak sembarang orang bisa tahu atau bahkan denger nama itu.

APA ITU RUMAH? [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang