45. Letter & Order

61 6 0
                                    

" PANGERAN KITA TELAH DATANG!!" Pekik Navis dengan tawa somplangnya menyambut kedatangan Deven didepan pintu kelas.

Hal itu membuat seisi ruangan yang awalnya ramai bagaikan tempat hiburan mendadak hening bak kuburan. Para penghuni kelas menerka kali ini yang dimaksud Navis siapa? Blackveros 2 tinggal dua orang jadi kemungkinan yang akan masuk antara Nathan dan Deven.

Beberapa detik berikutnya Naora yang baru mau mengambil penghapus papan tulis yang dipinjam kelas sebelah mengetuk kepala Navis lantaran dibuat kaget dengan suara kerasnya tadi.

Saat Navis hendak protes, Deven yang baru datang bertos ria dengan Naora sembari mengucapkan 'thanks' dan tentu perbuatan itu menyentil hatinya.

" Kampret! Sekarang Lo berpihak ke dia dibanding bestie Lo ini Dev?!"

" Hm" Deven membuka airpodnya pura-pura tidak dengar.

Navis mengelus dada sabar kalo tidak sadar diri sedang menghadapi si second command pasti sudah dibuat babak belur.

" Nathan mana?" Tanya Deven lagi seraya mengernyitkan kening heran dengan tumpukan Snack, kotak makan beserta note-nya.

" Mampir ke kelas ibu bos, biasa lah beresin hama. Tumbenan kolong Lo penuh?" Tanya Sam

Setelahnya keempat pemuda itu saling tukar lirik sama-sama bingung kenapa laci meja Deven bisa penuh tiba-tiba setelah sekian lama kosong melompong.

" Btw Lo pada kenal Kayla nggak?" Ucap Navis mengalihkan perhatian supaya mereka nggak terfokus ke hal tak penting.

" Nama Kayla disekolah kita banyak dongo! Ketua kelas IPA 4, ada juga sekretaris OSIS terus anak IPS 5 sama si Gita patinya Pionir"

Cowok itu mendadak memasang muka serius." Menurut Lo yang cocok buat gue siapa Sam?"

" Hmm..." Sam mengelus dagu, ikutan berpikir keras." Only young lady Larasati sih"

Kedua alis Navis sontak saling bertaut nama asing itu terdengar familiar diwaktu yang sama." Siapa tuh?"

" Naora Larasati, bisa-bisanya Lo lupa"

" Yeuh bahlul!" Navis menggeplak punggung Sam pakai buku paket sebelum misuh-misuh." Gue lagi ngincer namanya Kayla, bukan spesies Mak lampir tapi bingung deh mau Kayla yang mana"

" Kenapa harus Kayla coba?" Friden yang awalnya lebih mementingkan Snack Deven kini menyahut kepo.

" Konon katanya, arti nama Kayla itu perlambangan mahkota sedangkan dalam bahasa Yunani itu murni" Papar cowok itu, sok pro presentator." Kalo gue dapetin dia gue ngerasa gue bisa jadi pemimpin bijaksana hahaha"

Deven, Sam serta Friden mengubah ekspresi geli tatkala mendengarnya, teman mereka itu sepertinya sudah makin gila.

" Lo mau jadi Tiran Vis? Gulingin Nathan dari jabatannya?"

" Nggak gitu-"

" Gue pisahin leher Lo kalo berani nyoba-nyoba berontak di Blackveros Vis" lugas Nathan yang baru datang sembari merangkul pundak Navis dengan erat." Now change topic what's wrong with Anneth? Gue habis dari koridor loker tadi liat ada yang nyelipin nori ke loker Lo Dev"

" As you can see, Pak" Sam menggedikan dagu kearah meja Friden yang dipenuhi hadiahnya Deven sambil dimakanin satu persatu.

" Biasanya pagi-pagi sebelum anak-anak dateng Anneth ambilin tuh isi kolong biar cuma ada makanan dia doang dimeja Deven, tumbenan dia nggak kesini" jelas Nathan

" Wait... what? Jadi selama ini kolong dan loker Deven bersih karena makanannya diambilin Anneth" Sam menganga saat Nathan menganggukkan kepala." Terus sekarang mendadak banyak karena dia udah nggak ngambilin lagi?"

APA ITU RUMAH? [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang