"GITAAA! MAIN, YUUUK!"Gita terusik dari tidurnya karena teriakan itu. Ia menggeliatkan tubuhnya lalu melihat jam yang menunjukkan pukul sembilan pagi.
Ia pun lekas duduk, mengumpulkan nyawa. Dengan malas, ia pun berjalan ke luar untuk membuka pintu.
"Siapa, sih? Masih pagi buta kayak gini ganggu orang tidur aja!" gerutunya, seraya berjalan ke depan membuka pintu.
Ceklek!
Gita menatap malas kepada laki-laki yang tengah berdiri di hadapannya dengan tersenyum lebar.
"Main, yuk!" ajak lelaki itu dengan antusias.
Gita menguap lebar. Lelaki itu menutup mulut Gita dengan tangan kirinya.
"Kalo lagi nguap itu ditutup! Kalo gak ditutup nanti setan bisa masuk!"
Gita langsung menepiskan tangan si lelaki itu.
"Lo setannya!" umpat Gita.
"Lo ngapain dah, Aldooo! Masih pagi juga! Gue masih ngantuk, abis begadang maraton empat musim!"
"Drakura mulu pikiran lo!"
"Lagian emangnya lo nggak kerja apa?"
"Nggak, males! Kerja terus capek! Mending kita main aja, yuk!"
"Maaf, ya, tapi gue lagi males ngapa-ngapain. Gue ngantuk! Bye!"
Aldo menahan pintu yang akan ditutup oleh Gita.
"Ini hari terakhir gue loh, Ta!"
Gita berbalik. Menatap Aldo serius. "Emangnya lo mau ke mana?"
"Makanya ayooo main dulu! Nanti gue ceritain di sana!"
Gita menghela. "Tapi gue belum mandi, Aldo."
"Gue tungguin!" Aldo berjalan beberapa langkah lalu duduk di atas kursi.
"Ayo, sana mandi! Jangan berdiri terus!" titah Aldo, melihat Gita hanya berdiam diri di tempatnya.
"Gue lama mandinya, Aldo!"
"Gue jabanin!"
"Kalo lo bosen karena gue mandinya terlalu lama gimana?"
"Gue terobos masuk ke kamar mandi lo!"
Gita melotot setelah mendengarnya. "Aissh! Jijnja!" Ia pun pergi ke dalam.
"Jangan lama-lama ya, Ta! Gue serius, lho! Kalo lama gue susulin ke kamar mandi!" teriak Aldo.
"SETAN!" balas Gita.
"ASTAGHFIRULLAHALA'DZIM!"
Saat tengah menunggu Gita. Aldo hanya terduduk diam sambil melihat ke depan.
Sesekali dirinya menghela nafas panjang. Apa mungkin ini hari terakhir dirinya bersama Gita?
Jika iya, ia akan membuat hari ini begitu spesial dihari Gita.
Ketika terhanyut dalam pikirannya. Tiba-tiba Gavin berada di depannya.
"Pak Gavin?"
"Kamu sedang apa di sini?"
Aldo lekas bangkit dari tempat duduknya. Ia mengangkat sebelah alis ketika mendengar pertanyaan dari Gavin.
"Memangnya kenapa kalau saya ada di sini?" Dengan gaya coolnya, Aldo memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
"Nggak kenapa-napa. Saya ingin bertemu Gita."
Gavin hendak masuk ke dalam. Namun, Aldo mencegahnya dengan menahan bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Tetangga [END]
Short Story[JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, DAN KOMEN YA! KARENA DUKUNGAN KALIAN SANGAT BERHARGA💙] "KAK GAVIN, TERIMA AKU JADI PACAR KAKAK SEKARANG JUGA. AKU GAK NERIMA PENOLAKAN, YA!" Gita berteriak dari balkon kamarnya melihat ke bawah. Dimana Gavin baru saja pu...