💙MAT 31💙

3.9K 112 4
                                    


Gita tengah duduk di bawah pohon yang teduh sambil memakan suapan terakhir telur gulungnya bersama Aldo.

"Habis ini mau ngapain? Kalau nggak ada apa-apa lagi gue pulang, ya," kata Gita.

Aldo tak menjawab. Tatapannya fokus ke depan melihat seorang anak tengah asik memainkan layang-layang.

Aldo menoleh ke arah Gita. Tangannya langsung mengelap noda saus di sudut bibir gadis itu dengan ibu jarinya.

"Main layangan, yuk!" ajak Aldo.

"Layangan?" Gita nampak menimang ajakan Aldo.

"Ngadu hayu!"

"Oke! Hadiahnya apa kalo menang?"

"Mm ... apa, ya? Jajan sepuasnya tapi jangan lebih dari sepuluh ribu."

"Vangke, lo!" umpat Gita.

Aldo mulai bangkit berdiri, sedangkan Gita masih diam di tempat duduknya.

"Ayo! Malah diem!"

Gita mengangkat kedua tangannya. "Bangunan."

Aldo tertawa kecil. "Bangunin anjir! Bukan bangunan!" Ia menarik tangan Gita sampai dia berdiri tegak.

Aldo berjalan di depan yang diikuti oleh Gita di belakangnya. Setelah membeli layangan, Aldo kembali lagi kepada ke tempat Gita.

"Katanya mau ngadu. Kok, belinya cuma satu?"

"Mahal, ini aja udah dua puluh ribu. Gak kira-kira harganya!"

"Terserah! Ayo, terbangin!"

"Lo pegang layangannya, ya. Biar gue pegang talinya."

Gita mengambil layangan itu dan mulai berjalan menjauhi Aldo.

"Gue hitung sampai tiga nanti lo lepas layangannya, ya!" teriak Aldo.

"Oke!"

Aldo mulai berhitung satu sampai tiga. Pada hitungan ketiga Gita melepaskan layangannya ke atas. Namun, layangan itu tidak terbang.

Aldo menyuruh Gita untuk mencoba lagi. Sampai percobaan yang ke-empat. Layangannya masih tidak terbang juga. Padahal anginnya sangat bersahabat.

Gita mulai kesal karena dari tadi disuruh menerbangkan layang-layang yang selalu gagal. Ia pun berjalan menghampiri Aldo.

"Lho! Lo mau ke mana? Udah di sana nanti juga terbang."

Gita mengambil tali layang-layang dari tangan Aldo. "Gantian!"

"Lo itu cewek gak mungkin bisa, Gita!"

"Ngeremehin lo! Gue ini lord-nya main layangan waktu kecil bareng Kak Gavin!"

Gita terdiam sejenak saat dirinya tak sengaja menyebut nama Gavin. Apa dia benar-benar sudah berubah?

"Ayo, Gita!"

Lamunannya terbuyarkan oleh teriakan Aldo yang sudah siap menerbangkan layang-layang.

"Satu! Dua! Tiga!" teriak Gita. Aldo pun melepaskan layang-layangnya ke atas.

Gita sibuk menarik ulur tali layangan itu. Sehingga layangannya terbang jauh di atas.

Aldo menghampiri Gita. "Widih! Lord layangan!"

Gita menepuk dadanya dan tersenyum bangga. Mereka duduk setelah menerbangkan layangannya.

"Seru juga ternyata," kata Gita.

"Seneng gak?"

"Lumayan," balas Gita. "Haus, nih!"

"Gue beli minum dulu, ya!" Gita mengangguk sebagai jawabannya.

My Annoying Tetangga [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang