Gavin segera bergegas keluar dari mobil setelah selesai memarkirkan mobilnya di parkiran kantor.Begitupun dengan Gita yang ikut bersama Gavin.
Saking terburu-burunya, sampai Gita tersungkur sehingga membuat celana panjang yang ia kenakan menjadi kotor dibagian lutut.
"Aduh!" rintih Gita saat itu.
Gavin yang mendengarnya langsung berbalik badan dan berlari kecil untuk membantu Gita berdiri.
"Ceroboh!" ucap Gavin.
Gita menepuk-nepuk bagian yang kotor agar terlihat bersih lagi.
"Namanya juga kecelakaan. Gak ada yang tau!"
"Makanya, hati-hati! Jangan ceroboh!"
"Udah, udah! Ayo, masuk! Kan katanya Kak Gavin mau ketemu klien."
"Hm."
Keduanya pun berjalan mulai memasuki kantor. Tepat di depan ruang meeting. Ada seorang pria paruh baya dengan setelan jas yang casual, ditemani Sarah di sampingnya.
Dengan cepat, Gavin segera menghampiri mereka. Lalu diikuti oleh Gita.
"Maaf, atas keterlambatannya," ucap Gavin.
"Mari, kita bicarakan rencana kerja samanya di dalam," lanjut Gavin.
"Tidak usah. Saya tidak mau bekerja sama dengan orang yang tidak menghargai waktu. Telat beberapa menit saja tidak jadi masalah, tapi ini sudah satu jam Saya menunggu!" ungkap Pria itu, sambil melangkah pergi dari sana.
Sarah mencoba untuk menghentikan pria itu. "Tunggu sebentar, Pak! Ini masih bisa dilanjut, kok. Mari kita selesaikan di dalam saja."
"Tidak!" tekan Pria itu, dan benar-benar pergi.
Sarah melihat ke arah Gavin. "Maaf, jika saya lancang. Tapi sebelumnya Pak Gavin belum pernah sekali pun terlambat seperti ini. Kenapa, ya?"
Gita dapat melihat kalau Sarah sempat melirik ke arahnya dengan tatapan seolah menyalahkan dirinya atas kejadian ini.
"Sudah, tidak perlu dibahas," balas Gavin.
"Maaf lagi jika saya lancang. Apa Pak Gavin terlambat gara-gara dia? Jika saja Pak Gavin tidak datang terlambat perusahaan kita sudah mendatangani kontrak kerja sama dengan perusahaan milik Pak Erwin tadi," ungkap Sarah.
"Jadi lo nyalahin gue?" Gita menunjuk dirinya sendiri setelah Sarah menunjuknya barusan.
"Lantas, siapa lagi? Pak Gavin belum pernah terlambat seperti ini bahkan satu menit saja. Kamu tau? Seharusnya ini akan menjadi kerja sama yang sangat besar. Namun, kamu malah mengacaukannya," ucap Sarah.
"Harusnya itu jadi tugas lo sebagai sekretarisnya bos! Gak usah jadi sekretaris deh lo kalau gak bisa handle ini semua!"
"Sudah cukup!" lerai Gavin.
Gita pergi dari sana. Mood nya benar-benar hancur karena ulah wanita itu.
Dilain sisi, Gita juga merasa bersalah atas hilangnya kontrak kerja sama dengan perusahaan yang sudah terkenal.
Apa mungkin ini karena salahnya? Ya, mungkin saja. Jika saja malam itu Gita tidak menahan Gavin untuk pulang. Mungkin Gavin tidak akan terlambat seperti ini.
Sibuk melamun sambil berjalan. Gita melihat pria barusan hendak masuk ke dalam mobil.
Erwin, namanya.
"Tunggu, Pak!" Gita memegang pintu mobil yang akan dibuka oleh Pak Erwin.
"Ada apa?"
"Boleh minta waktunya sebentar?"
"Saya tidak punya banyak waktu!"
"Lima menit saja!" paksa Gita.
Dia menghela. Lalu mengiyakan ajakan Gita.
Gita mengajak Pak Erwin ke sebuah kafe yang tak jauh dari kantor.
"Begini, Kak Ga--- Pak Gavin itu gak salah. Dia tadi menolong saya di jalan. Makanya dia datang terlambat. Saya mohon, jangan batalkan kerja sama kalian," jelas Gita.
"Tapi---"
"Saya jamin. Kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi."
"Baiklah, Saya pikir-pikir lagi."
"Jangan terlalu dipikirkan, nanti bapak tambah tua. Eh, maksud saya---"
Gita gelagapan mencari alasan karena omongan yang sebelumnya.
"Maksud saya itu ... jangan terlalu dipikirkan, langsung terima aja. Nanti Bapak malah nambah muda, lho!"
"Ada-ada saja kamu ini," balasnya dengan tertawa kecil.
Gita hanya tersenyum canggung.
Tanpa Gita sadari, ada sepasang mata yang melihat dirinya dengan Pak Erwin.
Orang itu nampak terlihat sedikit kesal. Namun, seperkian detik berikutnya. Dia menyunggingkan senyumannya.
Bersambung.....
KIRA-KIRA SIAPA YA YANG NGINTIP GITA SAMA PAK ERWIN?😅
SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1444 H, SEMUANYA!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Tetangga [END]
Conto[JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, DAN KOMEN YA! KARENA DUKUNGAN KALIAN SANGAT BERHARGA💙] "KAK GAVIN, TERIMA AKU JADI PACAR KAKAK SEKARANG JUGA. AKU GAK NERIMA PENOLAKAN, YA!" Gita berteriak dari balkon kamarnya melihat ke bawah. Dimana Gavin baru saja pu...