💙MAT 13💙

2.4K 112 6
                                    


Gita memasuki rumahnya dengan langkah yang lesu. Lelah, capek, lapar. Gita merasakan itu semua sekarang.

Ia pun duduk di sofa dan menyenderkan bahunya sambil sesekali menarik nafas.

Huff, ternyata begini ya, capeknya nyari uang. Sampai seluruh badan pun rasanya sudah tak karuan.

Gita yang dulu, yang selalu menginginkan ini itu harus sekali diturut kemauannya. Jika tidak, maka dirinya akan mengurung diri di dalam kamar selama berjam-jam.

Dulu, Gita hanya bisa meminta, meminta, dan meminta kepada orang tuanya. Tanpa tau bagaimana susahnya mencari uang.

Kini, ia jadi merasa bersalah dengan kejadian yang lalu.

Gita mengalihkan pandangannya ke arah meja dekat sofa. Lalu mengambil sebuah foto dirinya bersama orang tuanya dari meja itu.

"Gita kangen kalian ...." Ia pun memeluk bingkai foto itu bersamaan dengan tetesan air mata yang keluar.

Entah kapan orang tuanya akan segera kembali ke rumah. Gita tidak tahu. Setiap ditanyakan seperti itu, pasti jawabannya, "Sebentar lagi kerjaan kami selesai kok, Sayang. Tunggu, ya?"

Tok! Tok! Tok!

Gita mengalihkan pandangannya ke arah pintu.

Gavin mengetuk pintu yang belum tertutup. Entah sejak kapan dia berada di situ. Yang pasti, Gavin melihat Gita tengah bersedih.

Gita bergegas untuk berdiri dan menghapus air matanya, lalu meletakkan kembali foto itu ke tempatnya.

"Kak Gavin sejak kapan di sini?"

Gavin melangkah maju mendekat ke arah Gita. Dan menyodorkan rantang makanan ke hadapan Gita.

"Mama saya siang tadi sempat masak. Katanya buat kamu. Belum makan, kan? Ambil."

Gita menatap curiga ke arah Gavin dengan jarak yang sangat dekat setelah menerima rantang itu.

"Kak Gavin perhatian banget, ciiiiih."

Gavin membuang mukanya ke samping seraya memasukkan kedua tangannya ke kantung celana, sehingga terlihat cool dan keren. Kalau menurut Gita sih, gitu. 

"Jangan ge-er. Kan sudah Saya bilang, ini dari Mama."

"Artinya?"

"Gak ada artinya. Udah, sana makan!"

"Ada artinya loh, padahal."

"Gita, makan!" titahnya dengan suara pelan.

"Nih, aku kasih tau, ya. Kalau ibu dari cowok udah masakin untuk anak gadis orang. Artinya, si ibu itu sudah merestui anak gadis orang tersebut untuk menjadi menan---"

Gavin segera membekap mulut Gita sebelum  dia berkata yang tidak-tidak lagi seperti biasanya.

"Emphh!"

Gavin kembali menarik tangannya.

"Ih! Kak Gavin udah mulai modus, ya!"

"Gak ada yang modus! Kalau kamu ngomong terus kapan makannya? Makan dulu, habis itu bersihin badan kamu!"

Sumpah, demi apa? Gavin bilang gitu? Ke Gita? Aaah, gemes banget.

Gita pun mencolek dagu Gavin dengan jari telunjuknya. "Cieee! Perhatian ciee!"

"Saya pulang."

"Eh, tunggu! Kita makan sama-sama lah. Ini makanannya banyak. Aku nggak mungkin habisin ini semua."

"Nggak."

"Oh, gitu, ya udah."

Gita berbalik sambil melihat rantang makanannya. Sedangkan Gavin masih memperhatikan Gita.

"Gak mungkin habis, nih. Kira-kira Aldo udah makan belum, ya?" gumam Gita.

Gavin tadinya ingin melangkah ke luar. Namun, ia malah kembali dan berjalan mengikuti Gita ke meja makan dan langsung membuka rantang itu. Sehingga membuat Gita penasaran.

Tunggu, apa dia balik lagi karena tadi Gita menyebut nama Aldo?

"Kak Gavin, cemburu, ya?"

Gavin menghentikan gerakannya untuk menata makanan.

"Memangnya apa yang harus saya cemburukan dari kamu?"

"Tadi kan aku sebut nama Aldo. Kenapa Kak Gavin malah balik lagi?"

"Tadi juga kan kamu bilang. Kalau kamu nggak akan mungkin habisin makanan ini semua."

"Hmm, alesan!"

"Gita, Saya belum makan dari tadi siang. Jadi kamu jangan ge-er, ya?"

Mendengar perkataan Gavin barusan membuat Gita membulatkan matanya dengan sempurna.

"Kak Gavin belum makan dari siang? Aigoo! Kenapa bisa sampe gak makan sih, Kak? Aku kan udah bilang untuk prioritas-in makan daripada kerjaan! Ngeyel banget, sih!"

Gita terus saja mengoceh seraya menyiapkan makanan untuknya dan untuk Gavin.

Disela-sela Gita sedang mempersiapkan itu semua. Gavin malah terlihat tersenyum simpul menyikapi sikap Gita yang khawatir seperti ini.

Bersambung....

AYOK! MAU NGOMONG APA NIH SAMA KAK GAVIN🔥

APA KABAR SEMUANYA?

My Annoying Tetangga [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang