VinRi [End]

02. Rumah Yang Rusak

Hai hai gays!!

Apa kabar kalian semua?!

SELAMAT MEMBACA!!

.·:*¨༺ ༻¨*:·.

Elvi dan ketiga sahabatnya sekarang ini sedang ada di depan gerbang sambil duduk di warung depan SMA Garuda Bangsa. Mereka berempat sedang menunggu jemputan mereka masing masing. Dengan pesanan minuman Es coklat dan berbincang tentang hal hal random.

"Woi lo semua tau gak tentang geng motor yang ada di SMA ini." Ujar Gadis rambut sebahu di urai. Gadis tersebut bernama Abel Alexandra.

Mereka semunya mengambil minum yang di bawa oleh Elvi menggunakan nampan.

"Itu bukannya geng motornya Bang Fikri dari 11 MIPA 2 bahkan Bang Fikri itu cowok yang selama ini Elvi cari cari dari lama." Ran mengambil cemilan pedes yang berada di sampingnya.

Terkejut karena ucapan Ran membuat Abel tersedak. Elvi sedikit panik mengambil tisu di tasnya dan memberikan kepada Abel.

Elvi memukul mukul punggung Abel dengan perlahan. "Pelan pelan Bel." Ujar Elvi sembari memberikan tisu kepada Abel.

Abel bergegas mengelap mulut yang basah tadi. Muka Abel menatap mata Elvi dengan tajam bahkan setajam tatapan elang kepada maksanya.

"Itu beneran El?" Tanya Abel yang masih menatap mata Elvi dengan tajam. Elvi hanya menganggukkan kepala sebagai jawabannya.

"TERUS KENAPA LO GAK CERITA SAMA GUE." Marah Abel menggunakan nada suara tinggi.

Elvi menarik nafasnya dalam dalam karena ia tau Abel sedang marah besar dengan dirinya.

"Bel lo tenangin diri lo baik baik jangan marah marah gak jelas kaya gini gak enak loh di liatin orang orang."

"Iya udah lo jelasin maksud semua ini apaan El."

Elvi menjelaskan dari awal sampai akhir tanpa rasa lelah sedikit pun. Setelah selesai cerita Abel menganggukkan kepala dengan paham apa yang di ucapkan oleh Elvi.

"Tapi kenapa lo gak ngasih tau gue sih tadi, kenapa harus sekarang."

"Yang penting Elvi udah jelasin sedetail detailnya sama lo Bel." Bukan Elvi yang menjawab melainkan Charly yang sedari tadi sibuk main hp scroll tiktok karena dia menggunakan wifi sekolah yang masih tersambung. Menurut Charly itu lumayan tidak membuang buang koutanya dan uang.

"Iya udah intinya lo bertiga udah tau Araster kan." Ucap Abel dan di beri anggukan oleh ketiga temannya itu.

"Jadi lo harus hati hati sama anggota Araster termasuk lo El."