34. Pacaran

90 11 0
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Assalamu'alaikum teman teman, kembali lagi barsama saya.

Follow instagram and tiktok saya yuk @penulis_langit23, nanti kalo ada info bakal saya kabarin di instagram and tiktok.

Baik lah kalau begitu kita lanjut aja ya

Selamat membaca semuanya!!

Selamat membaca semuanya!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.·:*¨༺ ༻¨*:·.

"Seseorang yang mencintaimu tidak akan pernah mengajak mu bermaksiat kepada Allah."

~Muhammad Alvin As-Shidiq

.·:*¨༺ ༻¨*:·.

Bukannya bangun lebih awal karena ada kelas pagi justru ia malah bangun di siang hari. Sungguh sudah sangat telat untuk ia pergi ke kampus tapi mau bagaimana lagi ia tidak bisa membolos walaupun dirinya sudah telat.

"Sialan gegara gue halangan jadi telat kan." Monolognya sambil berlari menuju ke ruang kelas.

Benar saja setelah ia sampai justru kelas sudah kosong itu artinya kelas sudah selesai, dan Elvi datang telat dan di nyatakan bolos.

Duduk di taman belakang kampus sambil merenungi nasibnya karena telah telat dari kejauhan Salma dan Aliya sedang memperhatikan Elvi.

"Heyy!! Kamu kenapa sendirian di sini?" Tanya Aliya setelah membuat Elvi terkejut.

"Ishh lo tuh ya bikin gue kaget aja, gue lagi pingin sendiri aja tadi tapi karena kalian ada di sini ya udah temenin gue aja kalo gitu."

"Kamu kaya lagi mikiri sesuatu, emang kamu lagi mikirin apa El?" Kali ini yang bertanya bukan lah Aliya tetapi Salma. Teman nya yang satu ini memang seperti sangat tau tentang keadaan nya tanpa ia memberitahukan.

"Gue bangun kesiangan jadi ketinggalan kelas pagi."

"Emang kamu gak sholat subuh?? Kenapa sampe ketinggalan kelas?"

Elvi menghela nafas lalu membuangnya masa ia harus memberitahu kedua temennya itu, sungguh Elvi sangat lah malu walaupun mereka seorang perempuan sekalipun tetep saja.

Sebelum menjawan pertanyaan dari Salma ia memperhatikan sekitarnya terlebih dahulu. "Gue lagi mens hari pertama." Jawabnya dengan nada suara yang sangat amat pelan, tetapi itu masih sangat terdengar jelas di telinga mereka berdua.

VinRi [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang