32. Awal Mula Pertemuan

123 13 1
                                    

Assalamu'alaikum gayss, balik lagi barsama saya. Udah 2 bulan ya saya gak up, maaf ya udah nunggu lama. Saya lagi banyak urusan sampai lupa ada cerita yang belum selesai.

Follow instagram and tiktok saya yuk @penulis_langit23, nanti kalo ada info bakal saya kabarin di instagram and tiktok.

Sebelum lanjut ke cerita saya mau bilang ja'anallahu minal 'aidin wal faizin, maaf kalo saya ada salah sama kalian yang di sengaja ataupun tidak di sengaja. Baik lah kalau begitu kita lanjut aja ya

Selamat membaca semuanya!!

Selamat membaca semuanya!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.·:*¨༺ ༻¨*:·.

"Saya tidak akan pernah mau menyentuh seseorang yang bukan mahram, jika kamu adalah mahram saya atau kamu adalah seseorang yang halal untuk saya sentuh, baru saya akan menyentuh mu bahkan saya tidak akan membiarkan mu pergi."

~Muhammad Alvin As-Shidiq

.·:*¨༺ ༻¨*:·.

Sudah lebih dari 1 tahun, bahkan Elvi sudah masuk ke perguruan tinggi. Sekarang ia juga sudah tidak bersama teman temannya, mereka berpisah karena Elvi berencana untuk melanjutkan pendidikan di luar kota jauh dari teman temannya.

Elvi berniat untuk melaksanakan sholat dhuha sebelum kelasnya di mulai. Entah lah kerasukan apa dia karena sebelumnya ia tidak pernah melaksanakan sholat sunnah bahkan sholat wajib terkadang ia tunda tunda. "Dimana ya masjidnya?" Monolognya.

Ia tidak mempunyai pilihan untuk bertanya kepada salah satu mahasiswa di sana. Setelah menemukan masjid ia bergegas mengambil wudhu dan melaksanakan sholat dhuha. Di masjid sekarang ini benar benar sangat sepi sekali. Karena tempat sholat perempuan di bagian atas mau tidak mau Elvi harus turun menggunakan anak tangga.

Lantunan suara Al-Qur'an membuat hati Elvi tersentuh dan tenang, siapa yang sedang membaca Al-Qur'an di jam seperti ini? itu lah kira kira pikiran Elvi. Entah kenapa kakinya berjalan menuju seseorang yang sedang membaca Al-Qur'an.

"Hai." Sapa Elvi

Pemuda yang memakai sarung itu sedang membaca Al-Qur'an akhirnya berhenti dan melirik Elvi sekilas, setelah itu pemuda itu menundukkan pandangannya.

"Wa'alaikumussalam." Ucap pemuda tersebut, bukannya menjawab sapaan Elvi melainkan jawab salam.

"Ehh ya maaf, Assalamu'alaikum."

"Tidak apa."

"Kenalin nama gue Elviana Chairani Lestari." Ujar Elvi sambil mengulurkan salah satu tangannya berharap untuk berjabat tangan.

VinRi [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang