04. Keluarga Angkat

717 62 0
                                    

Hai hai gays!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai hai gays!!

Apa kabar kalian semua?!

SELAMAT MEMBACA!!

.·:*¨༺ ༻¨*:·.

Elvi dan Fikri sudah sampai di depan rumah yang mewah berwarna cream. Mereka berdua datang sama sekali tidak di sambut mungkin orang rumah sudah tertidur. Mereka menaruh motornya masing-masing di garasi. Awalnya Fikri ingin membuka pintu rumah tetapi pintu tersebut lebih dahulu di buka oleh seseorang dari dalam.

Pintu depan terbuka dan di perlihatkan seorang wanita paruh baya. "Udah jam berapa ini baru pulang sekalian aja kamu gak usah pulang." Ucap wanita tersebut bernama Dila.

Fikri kesakitan karena Dila menjewer telinganya. Elvi yang melihat kejadian itu hanya tersenyum bagaimana tidak karena suasana seperti ini lah yang Elvi rindukan.

"Bunda udah bun ini telinga aku bisa bisa copot."

"Bunda gak peduli mau telinga kamu copot atau hilang biarin aja."

"Jahat banget bunda,"

"Udah dong bun ini aku mau ngenalin seseorang."

Dila tersadar bahwa ada seorang anak remaja sepertinya seusia putranya. "Ini siapa bang?" Dila melepas jeweran telinga Fikri dan berjalan menuju Elvi.

Bukannya menjawab pertanyaan sang bunda justru Fikri masih mengelus elus telinganya yang memerah karena ulah Bundanya.

"Bang ini bunda nanya loh kenapa kamu diem aja."

"Iyaelah bun, kan bunda bisa nanya sama orangnya langsung dah lah aku mau bersih bersih dulu di kamar babay Bunda ku tercinta." Fikri berlari ke dalam rumah dan ke lantai atas dimana kamarnya berada.

Dila menggelengkan kepala sedangkan Elvi hanya bisa tersenyum melihat tingkah abang angkatnya itu.

"Jadi kamu ini siapa?" Dila mulai berbicara.

"Ini aku Elvi Bun."

Dila terkejut dengan jawaban Elvi. Berakhir mereka berpelukan untuk meluapkan rasa rindu di antara mereka. Dila mengajak Elvi untuk masuk dan duduk di sofa ruang tamu sambil mengobrol tentang mengapa Elvi pindah rumah.

"Kenapa kamu gak pulang aja kerumah kak?" Tanya Dila. Jangan heran kenapa Dila memanggil Elvi dengan sebutan kak iya karena itu adalah panggilan dari Dila saat Elvi masih kecil.

"Papa sama mama jahat Bun mereka marahin aku dan mereka bilang kalo aku mau di banggain aku harus urusin dulu kekurangan aku ini." Jawab Elvi sambil menangis menundukkan pandangan.

VinRi [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang