Hai hai gays!!
Apa kabar kalian semua?!
SELAMAT MEMBACA!!
.·:*¨༺ ༻¨*:·.
Sudah larut malam tetapi Elvi masih di luar. Sepertinya dirinya tidak ingin pulang ke rumah. Kedua orang tuanya juga sudah menelpon Elvi berkali kali tetapi sama sekali tidak di angkat bahkan sekarang ini hp miliknya di mode mati daya agar tidak ada yang bisa mengganggu nya termasuk kedua orang tuanya sekali pun.
Elvi melajukan motornya ke arah kerumunan. Ia berniat untuk memutar balik tetapi di halangin oleh 5 orang cowok yang memakai jaket kulit berlambang burung elang dan ada tulisan ARASTER di bagian belakang.
"Mau kemana lo?" Ujar cowok berambut hitam pekat ke arah depan menutupi mata sebelah kanan. Dia bernama Alterio
"Gue mau balik."
"Lo udah ngelewati area kekuasaan kita." Ujar cowok berambut coklat sambil memasukan salah satu tangannya ke dalam saku celana. Dia bernama Mario.
"Terus gue harus apa?"
"Lawan dulu kita berlima, Nona." Ujar cowok rambut sedikit panjang di ikat. Bernama Bintang.
Elvi membuka helm full face miliknya dan segera turun dari motor kesayangan.
"Gue gak ada waktu ngurusin kalian."Tanpa aba-aba Gio dan Revan melayangkan pukulan ke arah Elvi, tetapi langsung di tangkis oleh Elvi dengan mudahnya. Untung saja ia menggunakan sarung tangan jadi kulitnya tidak dapat disentuh oleh lelaki.
"Cih beraninya cuman sama cewek main keroyokan lagi." Ujar Elvi sambil membenarkan rambutnya.
Tempat itu mulai gaduh dengan Elvi dan 5 cowok tersebut. Suara pukulan bertubi-tubi pun terdengar cukup keras disana. Dan aroma darah yang mulai berkeluaran dari mereka berenam.
Dari kejauhan Fikri dan juga sahabat-sahabat bisa melihat seorang perempuan yang berkelahi dengan 5 orang lelaki. Hal itu membuat Fikri dan anak anak yang lain berlari ke arah mereka berenam.
"STOPP!!" Lantang Fikri dengan suara beratnya.
"Lo berlima gak malu berantem sama cewek??" Pertanyaan tegas keluar dari mulut Lukas.
Pandangan Fikri terpaling ke arah cewek yang dari tadi membenarkan rambutnya. Awalnya Fikri tidak mengenali siapa cewek tersebut tetapi setelah melihat wajahnya dia terkejut.
"Dek?" Tanya Fikri setelah melihat cewek itu.
"Loh bang kok lo ada di sini?"
"Ini memang tempat basecampnya anak anak Araster seharusnya gue yang nanya gitu."
"Gue cuman keliling doang buat nyari udara segar."
"Malem malem gini?"
"Hehe iya bang males gue di rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
VinRi [End]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!] ••• "Jika titik tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan, maaf aku belum bisa sampai di titik itu." ~Elviana Chairani Lestari ••• "Aku akan selalu mencintaimu, meskipun kita berada di alam yang berbeda." ~Alvin Zaidan Sh...