Sore itu, Ardi pulang lebih awal karena Pak Rudi juga menutup tokonya lebih cepat dengan alasan akan ada acara keluarga di Bogor dab toko tutup sampai besok.
Di kontrakannya, Ardi yang baru tiba langsung bergegas untuk mandi. Sudah 2 bulan ia tidak mengunjungi Sena dan bayinya karena terlalu sibuk bekerja di toko. Jadi hari ini ia berniat untuk mengunjungi Sena setelah menanyakan kondisinya di rumah.
Begitu selesai mandi, Ardi mengenakan celana jeans dan kaus hitam polos untuk pergi ke rumah Bu Mina. Ia sempat mampir ke toko kue untuk membelikan sedikit bingkisan untuk Sena.
Begitu ia tiba di depan rumah Bu Mina, ia langsung meminta izin pada satpam dengan alasan bahwa ia sudah di izinkan Bu Mina untuk menjenguk Sena dan bayinya.
Ardi berjalan menuju rumah mewah itu. Kebetulan ia melihat Sena, sedang sibuk menyapu teras rumah sambil membereskan sendal dan sepatu yang bergeletak sembarangan.
"Oh, Bang Ardi." ujar Sena dengan senyuman cerahnya.
"Maaf gue ganggu, Sen."
"Enggak kok. Tadi saya udah izin sama Bu Mina kalo Bang Ardi mau jenguk Yosse, jadi Bang Ardi dibolehin masuk. Ayo Bang."
Ardi mengangguk dan berjalan mengikuti Sena menuju kamarnya. Di dalam kamar itu ia melihat si mungil Yosss tengah tertidur di dalam boxnya.
"Anak lo keliatan agak gemukan ya Sen?" tanya Ardi berkomentar.
"Mungkin pengaruh susu formula juga, Bang. Tapi gak papa, kalo begini saya jadi sedikit tenang walaupun kadang masih deg-deg an pas sesek napasnya kambuh."
"Iyaa, pelan-pelan Yosse pasti bakal sehat sepenuhnya kok."
Sena tersenyum. "Makasih ya Bang."
Ardi hanya mengangguk dan ia iseng mencolek tangan mungil Yosse. Namun baru sedetik ia menyentuh kulit halus itu, tiba-tiba Yosse mengeluarkan gelagat seperti orang sesak napas kemudian menangis.
"Eh, Sen..."
"Iya, Yosse sering begini Bang." sahut Sena sambil mengambil Yosse ke gendongannya.
"Sebentar ya, Nak. Sesek napasnya ya?" ujar Sena mengajak bicara sang bayi. Sena mengambil tabung oksigen milik Yosse kemudian memasangkannya di wajah mungil bayinya.
"Kata dokter gimana soal kondisinya Yosse, Sen?" tanya Ardi sambil duduk di samping Sena.
"Yosse masih harus sering ke rumah sakit buat pemeriksaan, Bang. Makanya besok saya mau nganter Yosse buat check up."
"Mau gue anterin? Kebetulan toko tutup sampe besok karena Pak Rudi lagi ke Bogor." ujar Ardi memberi tawaran.
"Saya izin ke Bu Mina dulu ya Bang? Soalnya beliau agak protektif sama Yosse."
Ardi mengangguk paham dengan tindakan wanita itu."Emm ... Bang Ardi,"
"Iya?"
Sena menggigit bibir bawahnya ragu. Ia melepaskan tabung oksigen dari sang anak sebagai pengalihan rasa gugup sekaligus ragu di hatinya.
"Kenapa Sen?" tanya Ardi karena Sena malah tidak berbicara setelah memangilnya.
"Abang ... Gak penasaran siapa Ayah kandungnya Yosse?" tanya Sena dengan suara pelan. Ardi menatap ke arah pintu dan jendela kamar Sena, memastikan tidak akan ada orang yang mendengar obrolan mereka.
"Lo inget cowok yang perkosa lo waktu itu?" tanya Ardi dengan sama pelannya.
"Inget, Bang. Malah sampe ke bajunya juga saya inget."
"Lo kenal?"
"Dulu enggak, tapi sekarang iya."
Ardi menaikan kedua alisnya. Ia jadi penasaran dengan Ayah kandung Yosse, tapi di satu sisi ia takut malah mengorek luka lama Sena.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Housekeeper
FanfictionContent Warning: • M-preg • BxB Sena pikir hidupnya sudah benar-benar hancur sekarang. Ia mengalami suatu pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang pria asing yang mabuk. Kesialannya bertambah setelah Ibunya menemukan testpack yang tidak ia semb...