11

9.6K 831 21
                                    

Sore itu, Denis tengah menghabiskan waktunya untuk pergi ke mall dengan Gisele. Tangan kirinya memegang erat tangan si gadis, namun tangan kanannya tak berhenti bergerak di atas layar ponselnya.

"Kamu jangan jalan sambil main hp Denis. Nanti nabrak aku juga ikutan malu." teguh Gisele.

"Iya iya. Maaf ya, habis tadi aku lagi nge-WA Sena."

"Ooh, emang ada apa?"

"Gak apa-apa. Cuma minta buat dimasakin gulai ayam buat makan malem nanti."

Mendengar jawaban kekasihnya tentu langsung membuat Gisele bingung.

"Tumben banget minta gulai ayam? Kamu 'kan gak doyan santan."

"Gak tau. Aku kayak lagi pengen aja gitu makan gulai ayam."

Gisele hanya mengangguk seadanya sebagai respon. Mereka berjalan mengitari area mall dan sesekali akan berhenti jika Gisele meihat sesuatu yang lucu atau ingin membeli sesuatu. Langkah mereka bergerak melewati sebuah toko perlengkapan bayi dan langsung meraih atensi Denis.

"Sayang," panggil Denis.

"Hm? Kenapa?"

"Kita mampir ke sini sebentar yuk? Kayaknya baju bayinya lucu-lucu deh."

Gisele menatap bingung ke arah Denis kemudian beralih pada toko perlengkapan bayi di depan mereka.

"Kamu mau beliin buat anaknya Sena?" Denis mengangguk semangat sebagai jawaban.

"Dia belom ada loh keluar rumah buat beli perlengkapan bayinya. Jadi gimana kalo kita beliin aja sebagai hadiah buat dia? Kasian 'kan nanti kalo baby nya lahir masa mau dibiarin telanjang?"

"Iya juga sih. Yaudah, walaupun aku agak malu sih, tapi ayo kita liat-liat."

Denis dan Gisele pun masuk ke dalam toko dan disambut oleh SPG di sana. Tapi mereka beralasan ingin melihat-lihat dulu karena masih bingung mau beli apa.

"Baby nya Sena cewek apa cowok?" tanya Gisele.

"Aku belom tau sih, gak nanya juga ke dia dari terakhir cek kandungan. Tapi beliin yang netral aja kali ya? Biar gak usah pusing-pusing milihnya."

"Aku mau liat body care buat bayi dulu. Kamu pilih-pilih aja." Denis mengangguk dan membiarkan Gisele pergi melihat kebutuhan body care bayi.

Denis menatap jajaran baju bayi yang berukuran sangat mungil. Ia gemas membayangkan kalau nanti bayinya Sena lahir dan memakai baju-baju yang lucu ini, pasti ia bisa pingsan karena gemas.

"Permisi Kak, ada yang bisa dibantu?" tanya salah satu SPG di toko itu dengan ramah.

"Eehh ... Ini Mbak, saya lagi mau beli baju bayi. Cuma saya bingung mau yang mana."

"Ooh, bayinya laki-laki atau perempuan?"

"Nah, itu dia. Saya belom nanya ke ... ke temen saya yang lagi hamil. Jadi saya belom tau jenis kelamin anaknya."

Denis sempat merutuk dalam hati kenapa ia sangat sulit menyebutkan statusmu Sena meski hanya sebuah kebohongan.

"Ooh, kalo gitu pilih yang warna netral aja Kak. Rak bajunya ada di sebelah sana. Untuk bayi yang baru lahir raknya yang di sebelah kiri." ujar si SPG memberi arahan yang langsung diterima oleh Denis.

Denis melihat-lihat baju bayi yang tersusun rapi di rak. Baju untuk bayi baru lahir ternyata hanya kaus biasa. Tidak ada motif atau model yang lucu-lucu. Padahal ia ingin mendandani bayinya Sena dengan membelikannya baju-baju yang lucu.

Sibuk dengan kegiatannya, fokus Denis beralih saat ponselnya berdering. Nama sang Ibu tertera di layar panggilan ponselnya.

"Halo Ma?"

The Housekeeper Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang