37

7.1K 688 27
                                    

Pagi ini, Jerry tidak langsung berangkat ke kantornya melainkan berbelok ke rumah sakit untuk melihat kondisi Sena. Semalam ia bekerja lembur di kantor, berusaha mengorek semua bukti dan informasi yang berkaitan dengan kasus tabrak lari yang sejauh ini dugaan kuat mengarah pada Gisele sebagai pelakunya.

Dalam hati ia bersyukur hidup di zaman yang sudah sangat memudahkan masyarakat untuk mem-viralkan sesuatu. Hanya dengan bantuan sosial medianya ia sudah mendapat cukup banyak informasi dan bukti serta saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian.

Pintu kamar VIP yang ditempati Sena ia buka secara perlahan. Di dalam sana tentu ada Sena, namun ia hanya di temani oleh Bu Mina. Entah di mana keberadaan Denis.

"Pagi Tante." sapa Jerry pada Bu Mina yang hanya dibalas senyuman oleh wanita itu.

Jerry beralih pada Sena yang hanya duduk diam di atas pembaringannya. Hatinya langsung terasa dicubit dengan kuat melihat bagaimana kondisi pemuda itu.

"Gimana keadaan lo, Sen? Ada yang sakit?" tanya Jerry basa-basi, namun pertanyaannya hanya di balas diam oleh Sena yang nampak seperti mayat hidup sekarang.

"Lo pasti kaget sama omongannya Denis ya?" tanya Jerry lagi berusaha memahami bagaimana perasaan Sena.

Tangan kanan Jerry terulur untuk menyentuh kepala Sena. Ia usap helaian rambut hitam Sena dengan perlahan dan hati-hati, takut jemarinya akan mengenai luka di kepala Sena yang terlilit perban.

"Sen, gue tau lo hancur banget soal Yosse, tapi gue juga tau lo itu orang yang kuat. Sejauh ini lo udah hebat banget karna bisa ngelaluin hari-hari yang berat." ujar Jerry dengan tulus karena dia benar-benar salut pada Sena meski kenyataannya lelaki itu kini berada dalam jurang terdalam dari kisah hidupnya.

"Gue tau ini pasti berat banget buat lo, tapi lo pasti bisa laluin ini semua. Lo pasti udah paham kalo yang namanya pertemuan pasti ada perpisahan, yang namanya memiliki juga harus siap kehilangan. Yosse udah berada di tempat paling baik dari segalanya, lo yang dulu sedih karna kondisi Yosse sekarang gak perlu khawatirin dia karna Yosse pasti udah sembuh dan sekarang lagi nikmatin waktunya sama temen-temen dia di atas sana." sambung Jerry berusaha menghibur.

"Kenapa gak saya aja yang mati, Mas?" tanya Sena dengan suara dalam dan sama sekali tak berniat menatap Jerry.

"Tuhan pasti punya alasan kenapa masih nyuruh lo buat tinggal lebih lama di dunia, dan mungkin alasan itu ada di salah satu kisah hidup lo yang akan datang."

"Siapa pelakunya, Mas?"

Pertanyaan dari Sena tentu langsung membuat Jerry bungkam.

"Mas Jerry."

"Soal pelaku sebaiknya lo jangan tau sekarang, tapi gue janji bakal bawa lo ke hadapan dia begitu kondisi lo udah stabil dan lo keluar dari rumah sakit."

"Saya mau tau pelakunya sekarang, Mas."

"Enggak. Gue punya hak untuk nyimpen semua informasi sebelum gue publikasikan ke siapapun. Buat sekarang, gue minta kerjasama lo Sen, gue harus dapetin keterangan soal kronologi dari lo selaku korban, bisa?"

Tanpa ragu dan mengesampingkan rasa sakitnya, Sena langsung menganggukan kepalanya tanda bersedia untuk memberikan keterangan pada Jerry.

"Jadi sebenernya gimana kejadiannya Sen?"

"Saya gak terlalu inget awal mulanya, Mas. Yang saya inget, waktu itu saya lagi di jalan pulang setelah Yosse check up, tapi karna saya gak dapet Ojol jadinya saya mutusin buat naik bis aja,"

"Waktu saya lagi jalan ke halte, saya yakin banget kalo situasi jalan udah aman makanya saya nyebrang, dan setelahnya saya gak inget apa yang sebelumnya terjadi. Terakhir yang saya inget, tiba-tiba badan saya ditabrak terus keguling di aspal dan gak sadarkan diri." Sambung Sena.

The Housekeeper Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang