32

8.4K 754 68
                                    

Hari-hari baru bagi Sena. Semenjak obrolan dirinya dan Denis di kamar lelaki itu beberapa waktu lalu, mereka kini menjalani hubungan lebih dari majikan dan ART. Meski kenyataannya Sena tidak pernah mengiyakan apakah mereka berpacaran atau tidak, tapi mereka saling memberi perlakuan manis satu sama lain meski masih backstreet dari Bu Mina.

Pagi itu Sena sedang melakukan pekerjaannya. Hal pertama yang ia lakukan adalah memasukan baju kotor ke dalam mesin cuci kemudian ia tinggal untuk menyapu dan mengepel rumah.

Saat baru saja memegang sapu untuk membersihkan lantai 2, Denis keluar dari kamarnya dengan penampilan yang sudah rapi namun wajahnya nampak badmood.

"Pergi sama Mbak Gisele, Mas?" tanya Sena.

"Iya." Denis berjalan mendekati Sena dan langsung memeluknya.

"Maaf ya." bisik Denis. Terdengar sekali nada bicaranya malas.

"Kenapa minta maaf?"

"Ya soalnya aku pergi sama Gisele."

Ah, Denis juga sudah merubah gaya bicaranya beberapa hari terakhir, dan Sena masih harus membiasakan diri dengan itu.

"Gak papa, Mas. Gak perlu minta maaf."

"Ck. Sekali-sekali cemburu dong." sungut Denis dengan wajah cemberut sambil mencolek pipi Sena.

Sena hanya bisa tersenyum geli melihat wajah cemberut Denis.

"Ngapain cemburu? 'Kan emang Mbak Gisele pacarnya Mas Denis." ujar Sena iseng.

Denis hanya mendengus dan kembali memeluk Sena.

"Nanti jadi mantan pacar, soalnya aku lagi meluk calon istri aku." bisik Denis membalas keisengan Sena dengan nada serius.

Denis tersenyum puas saat melihat wajah Sena merona. Ia jadi makin senang mengusili anak itu dengan kata-kata menggoda atau perlakuan manis.

"A-Apaan sih, Mas? Udah ah, saya mau nyapu dulu."

Denis tertawa puas saat Sena langsung kabur dengan alasan bekerja. Tapi seketika wajahnya menjadi datar. Sudah beberapa hari ini ia memikirkan cara untuk memutuskan Gisele. Namun yang menjadi masalahnya adalah bagaimana ia bisa lepas dari Gisele jika nanti gadis itu menolak untuk putus dengannya. Sempat terlintas cara untuk membayar seseorang agar pura-pura menjadi selingkuhannya Gisele, tapi dengan cepat ia menepis ide itu karena sadar bahwa itu cara licik dan ia akan kembali berbuat jahat jika harus menjebak seseorang hanya demi keuntungannya sendiri.

Denis merogoh saku celananya saat suara dering ponselnya berbunyi. Ia melihat nama Gisele di layar panggilannya.

"Ya?"

“Denis kamu udah jalan?”

"Ini mau berangkat."

“Oke, aku tunggu ya. Hati-hati sayang.”

"Hm."

Denis mematikan panggilannya dan langsung bergegas menuju mobilnya di garasi. Namun ia menyempatkan diri untuk mencium pipi Sena saat melewati lelaki itu dan berpamitan pada sang anak yang berada di kamar Sena.

___________________

Mall adalah tempat tujuan pertama acara “kencan” Denis dan Gisele. Denis terus-terusan menghembuskan napas kasar. Ia lelah menemani gadis itu berjalan ke sana ke mari memutari mall. Belanja barang-barang yang tidak berguna dan sibuk mengomentari ini itu.

Ingat, Denis sudah tidak ada perasaan pada Gisele jadi wajar jika ia jengah dan lelah menghadapi tingkah gadis itu.

"Itu lucu ya Denis?" tanya Gisele sambil menunjuk ke arah barang-barang di sebuah toko.

The Housekeeper Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang