Part 18

3.6K 328 13
                                    

Chika berjalan sempoyongan sembari memegang kepalanya yang terasa sakit akibat pukulan shani,beberapa Kali dia terjatuh dan berdiri lagi dia tidak tau harus kmana sekarang setelah lelah berjalan dia duduk di pinggir Jalan memeluk tulutnya untuk meringankan rasa sakit di kepala dan badannya.

Seseorang baru turun dari mobilnya melihat chika di pinggir jalannya merasa kasian dia berfikir jika chika butuh tumpangan dan dengan berani dia mendekati chika.

"Hey sedang apa kau di sini"ucap nya menepuk bahu chika.

"Ssshh ahhkk"ringis chika.

"Kau kenapa"ucap orang itu chika mendongak melihat orang yang menganggu istirahatnya tapi pandangan chika menjadi buram dan Hitam dan.

Bruk chika pingsan.

"Astaga ka chika"ucap orang itu terkejut lalu mengendong chika ke mobilnya untung dia parkir tidak jauh dari Sana.

Dia menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah nya buru² mengendong chika ke dalam rumah.

Brakk suara pintu di buka kasar oleh nya membuat orang yang berada dalam rumah terkejut.

"Astaga bisa gasih gausah nendang pintu"ucap seseorang dalam rumah.

"Kamu bawa siapa heh"ucap nya lagi melihat adiknya mengendong seseorang.

"Panggil dokter cepat"ucap orang itu membawa chika ke kamar nya.

"Dia siapa kenapa kau membawa orang ke rumah ini gila"ucap sang kaka.

"CEPET TELEPON DOKTER BANGSAT"teriak nya lalu sang kaka nelpon dokter dan menghampiri sang adik lagi yang menyelimuti chika.

"Chi-ka"ucap sang kaka terbata².

"Kau apakan dia?kenapa dia bisa seperti ini"ucap sang kaka menarik kerah baju sang adik.

"Aku tadi liat dia di pinggir Jalan aku samperin belum sempat kita ngobrol dia udah pingsan"ucap sang adik.

Ting tong

"Itu pasti dokter buka kan pintu cepat"ucap sang kaka mendorong sang adik ke keluar kamar.

"Silahkan masuk dokter"ucap sang adik memasuki kamar nya.

"Loh Nona chika"ucap sang dokter kaget.

"Periksa dia cepat"ucap sang kaka di angguki dokter lalu memeriksa chika dan memperban kepala dan kedua tangan chika.

"Gimana dok"ucap sang kaka.

"Nona chika pingsan Karna luka di butuh nya yang begitu banyak dan kekurangan air saja,dia memerlukan waktu untuk pemulihannya saya harap jika dia tidak mendapatkan pukulan di perutnya Karna itu bahaya untuk dia"ucap dokter.

"Ada lagi"ucap sang kaka.

"Tidak,dan ini salep untuk luka nya jika dia mengeluh sakit segera hubungi saya lagi"ucap dokter.

"Ah baik terima kasih"ucap sang kaka.

"Kalau begitu saya pamit"ucap dokter keluar kamar.

"Sudah lama kita tidak berjumpa tapi kenapa harus dengan seperti ini kita bertemu"ucap sang adik memandang chika.

"Berdoa lah supaya dia baik² saja dan jangan kasih tau orang lain jika chika disini"ucap sang kaka.

"Istirahat sudah malam kau disini saja temani chika,aku akan mencari tau penyebab chika seperti ini"ucap sang kaka di angguki sang adik lalu keluar kamar.

"I miss you"ucap nya memeluk chika ikut terpejam.

Disisi lain seseorang mengetahui adiknya pergi dari rumah dan mendapat kekerasan dari sang kaka pun mengepalkan tangannya menahan emosi yang kapan saja akan meledak.

"Papah aku gabisa merubah dia seperti yang papah suruh"gumannya.

Di rumah Alexander Cindy dan shani sedang bertengkar setelah mencari chika dan tidak menemukanya Cindy dan Gracia kembali ke rumah dengan emosi Dari keduanya.

BUGH

"ITU BUAT LO YANG UDAH PUKUL ADIK GUE"UCAP CINDY.

BUGH

"ITU BUAT LO YANG UDAH BIKIN KELUARGA KITA HANCUR"

BUGH

"ITU BUAT LO KARNA UDAH PISAHIN CHIKA DAN CHRISTY"

BUGH

"ITU BUAT LO KARNA SELALU EGOIS"

BUGH

"ITU BUAT LO YANG UDAH BUAT ADIK GUE NINGGALIN RUMAH"

BUGH

"ITU BUAT LO KARNA GABISA JAGAIN AMANAH PAPAH"

BUGH

"DAN ITU UNTUK LO ORANG YANG UDAH BIKIN PAPAH NINGGALIN KITA"UCAP CINDY.

"MAKSUD LO APA BILANG GITU HAH"teriak shani.

"Kalo bukan Karna lo papah gakan ninggalin kita shani"ucap Cindy.

"Ka udah"ucap Gracia memeluk Cindy agar Cindy tidak memberitahu yang sebenarnya.

"Coba jelasin apa yang lo bilang tadi"ucap shani.

"Gada apa² sekarang cici istirahat ya nanti gre susul buat obatin lukanya"ucap Gracia.

"Kamu tau kan maksud omongan dia"ucap shani menunjuk Cindy.

"Gre Gatau ci udah ya sekarang kita ke kamar kita sama²lagi emosi jadi makin ngelantur"ucap Gracia menarik shani untuk ke kamar nya.

"Hah astaga aku keceplosan maap pah"guman Cindy menyesal.
































Waduh ada konflik ada lagi tuhhhh!






TWINNIE EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang