Bagaimana rasanya? Hidup di dunia yang sangat keras tanpa ada seseorang disisi mu? Mungkin itulah yang dialami oleh seorang gadis yang menyimpan segudang cerita di balik wajahnya.
Dia tersenyum manis, padahal dia sedang berusaha menahan semua emosi yang hampir menghilangkan akal sehatnya.
Dia terus berusaha untuk tenang, dan berkata seolah dirinya baik baik saja.
Kini gadis itu memandangi sekeliling kamar nya. Ada dua ranjang, namun hanya satu yang terisi. Iya, anak anak panti yang lain tidak ingin berada di sekitar nya. Mereka sudah memandang gadis itu sangat buruk dan mungkin saja akan sulit bagi anak anak itu untuk merubah pikiran mereka kepada gadis itu.
Gadis itu, Evelyn, hanya bisa memandang pasrah dan merebahkan tubuh kecilnya di atas ranjang yang dingin. Memandang langit langit kamarnya yang nampak sepi.
"Apakah aku seburuk itu?" Evelyn mendesah kecil. Pikirannya dikerubungi oleh ribuan pertanyaan tentang keberadaan nya di dunia ini.
Apakah dia sebuah kesalahan dari orang tuanya?
Apakah dia seharusnya tidak dilahirkan ke dunia ini?
Kenapa orang tuanya menitipkan nya ke panti asuhan ini?Evelyn menutup wajahnya dengan selimut. Dia berusaha sangat keras untuk menutup matanya dan tertidur. Namun, nyatanya sangat susah sekali.
"Agh... Kali ini sepertinya aku tidak bisa tidur lagi." Kesal Evelyn.
Disisi lain dari tempat panti asuhan, terlihat sebuah mobil Jeep yang baru saja terparkir. Stiles bersama dokter deaton segera pergi menemui Melisa yang sudah bersiap untuk pulang.
"Stiles, apa yang kau lakukan di malam seperti ini? Apakah kau sakit?"
"No, aku tidak sakit. Aku harus memberitahu mu sesuatu Melisa."
"And... What is it?"
"Kau harus mengadopsi Evelyn!"
"WHAT?" Teriak Melisa yang segera menutup mulutnya dengan tangan. Ini malam hari. Bagaimana nanti jika semua pasiennya terbangun karena teriakan nya?
"Are you crazy, stiles?" Melisa memelankan suaranya.
"No, Melisa. Dia tidak bercanda."
Melisa baru menyadari keberadaan dokter deaton dan memandanginya.
"Kenapa kau disini, dokter deaton?"
"Aku disini hanya untuk menyakinkan mu untuk mengadopsi gadis itu."
"Tidak, aku tidak ma-"
"Mom...." ucapan Melisa terhenti tak kala Scott datang dengan tergesa gesa. Tentu saja Scott khawatir kalau ibunya masih tetap kukuh untuk tidak mengadopsi Evelyn.
"Apapun yang akan kalian katakan, aku tidak akan mengadopsi Evelyn."
Yah, walaupun Melisa nampak memantapkan niatnya untuk tidak mengadopsi Evelyn, namun dilubuk hatinya yang terdalam, dia berharap bisa memeluk tubuh gadis itu lagi. Rasa keibuannya selalu keluar saat dia bersama dengan Evelyn.
"Kita berbicara tentang nyawa, Melisa." Dokter deaton memecah keheningan.
"Banyak orang yang mati akhir akhir ini, dan kami menemukan kalau pembunuhan itu bukanlah pembunuhan biasa. Melainkan sebuah tumbal. Dan gadis itu kemungkinan menjadi tumbal mereka selanjutnya."
"Apakah itu alasannya, mereka membutuhkan gadis itu hidup hidup? Mereka menggigit gadis itu agar tetap hidup lalu menjadikannya sebagai sebuah tumbal?" Tanya Scott.
"Itu mungkin saja, Scott. Karena Itulah mengapa kau perlu mengadopsi gadis itu, Melisa. Mungkin dengan begitu, pembunuh itu tidak akan mengincar gadis itu lagi dan kalian bisa menyelamatkan nya." Lanjut dokter deaton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teen wolf - The Last Girl
Werewolf[HIATUS UNTUK SEMENTARA] Werewolf? Entahlah, apakah hal semacam itu bukan merupakan sebuah mitos? Beacon hills, salah satu kota yang dijuluki sebagai kota misterius dengan seribu kejadian yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat. Yah, pasalnya k...