A Hecates

108 24 0
                                    

Kenyataan memanglah sebuah kenyataan.
Dia tidak akan berbohong sedikit pun. Menerima adalah jalan terbaik, walapun itu dirasa sakit.

-???

......

"Hecates?"

Evelyn membulat kan mata, tak tahu dengan maksud perkataan dokter deaton.

"Apa itu Hecates? Aku tidak pernah mendengar nya. Apakah anda bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai apa itu Hecates?"

"Anda? Kenapa kau begitu formal? Aw..." Lydia menggeplak jidat stiles. Bisakah pemuda itu tidak bercanda disaat yang seperti ini?

"Hecates itu semacam penyihir."

"Penyihir? Lalu apakah aku akan membawa sapu terbang dan topi kerucut? Atau mungkin memakan daging manusia?" Tanya Evelyn.

"Itu hanyalah dongeng di masa lalu. Tetapi yang aku tahu, spesies Hecates sudah tidak pernah terdengar lagi puluhan tahun yang lalu. Mereka benar benar menghilang setelah orang orang mengincar kaum mereka."

"Apakah itu berati mereka punah?" Tanya issac.

"Aku tidak bilang punah, issac. Mungkin Evelyn adalah spesies terakhir dari mereka. Satu satunya yang tersisa. She is the last of her clan."

"Bisakah kau menjelaskan lebih rinci dok?" Stiles merasa penasaran dengan Evelyn. Walaupun dia manusia, tetapi dia bisa merasakan hawa yang berbeda dari Evelyn. Entahlah, firasat nya berkata kalau gadis didepannya ini bukanlah orang sembarangan. Bahkan sejak pertama kali mereka bertemu, gadis itu seperti bisa menghipnotis nya. Sepertinya, dugaan stiles mengenai Evelyn benar sejak awal. Tidak mungkin Deucalion yang notabene adalah seorang alpha pack mencari gadis itu ke seluruh kota, Sudah pasti alpha pack itu tahu kalau Evelyn merupakan seseorang yang spesial.

"Hecates dalam mitologi Yunani dan Romawi adalah dewi ilmu sihir dan persimpangan jalan. Hekate juga dianggap sebagai pelindung pintu masuk." Jelas dokter deaton.

"Hmmm... Lalu, apakah aku bisa meracuni seseorang dengan ramuan? Atau mengutuk seseorang? Seperti itu?" Tanya Evelyn lagi.

"Tidak begitu cara kerjanya, Evelyn. Seorang Hecates memiliki kemampuan dalam melihat kematian, hampir sama dengan banshe. Tetapi, kau memiliki suatu pembeda yang menjadikanmu spesial."

"Pembeda?"

"Your blood. Darahmu adalah senjata terkuat. Darahmu bisa menangkal segala serangan dari semua makhluk supranatural. Oleh karena itu, kadang kau dijuluki sebagai pelindung pintu masuk. Kau tidak bisa sembarang menerima sesuatu yang berbau Supranatural secara langsung."

"Apakah itu sebabnya aku tidak bisa menyerap rasa sakitnya?" Tanya Scott.

"Iya. Tubuhnya tidak bisa menerimanya."

"Kau apa-?" Evelyn merasa bingung. Menyerap? Menyerap apa?

"Selain makhluk supranatural, kau juga diincar oleh keluarga pemburu. Mengingat darahmu dapat menangkal segala serangan. Termasuk dari werewolf itu sendiru. Kau harus tetap aman, Evelyn."

"What?"

Evelyn merasa panik, karena musuh yang dia hadapi bukan hanya makhluk supranatural, namun juga manusia. Masalah nya, Evelyn bahkan lebih takut dengan manusia dibanding werewolf. Mengingat dirinya memiliki masalah dengan orang orang di masa lalunya.

"kau juga bisa melihat jati diri seseorang Melalui tatapan. Dan, baru baru ini kau melihat kematian lagi bukan?" Dokter deaton memperlihatkan beberapa kertas milik Evelyn kepada Scott.

Teen wolf - The Last GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang