it's not like what you think

128 25 2
                                    

Waktu memang suka bermain main, tetapi dia tidak sedang melakukan nya dengan gadis itu.

-???

......

"Evelyn?"

Scott terbeku saat melihat adiknya yang terlihat pucat sedang duduk dilantai bersama seseorang yang sangat dia kenal. What the hell?

"And Stiles?"

Scott memandang keduanya, seolah meminta kejelasan. Sungguh waktu yang sangat tidak tepat.

"S-scott. Ini tidak seperti yang kau kira." Stiles berkeringat. Tentu dirinya merasa telah melakukan sebuah kesalahan. Tunggu dulu. Dia bahkan tidak melakukan hal macam macam disini.

Kesalahpahaman terjadi, Scott pasti menduga yang aneh aneh ketika adiknya itu sedang berduaan bersama cowok dikamar nya.

"What are you doing in my sister room, stiles? Are you crazy?"

Scott mencoba untuk berpikir positif. Fakta bahwa keberadaan stiles di kamar adiknya, membuat Scott berpikir yang tidak tidak.

"Aku tadi tak sengaja masuk ke sini Scott, karena melihat lampu belajar di kamar ini menyala. Aku tak tahu kalau adikmu akan di kamar ini. Aku kira kau yang pindah kamar."

Stiles berusaha menjelaskan apa yang terjadi. Dan Scott hanya bisa memijit pelipisnya, berusaha menerima penjelasan stiles. Sepertinya ini memang benar hanya kesalahan pahaman.

"Stiles, lain kali gunakan saja pintu dari pada jendela."

"Stiles stilinski?" Gumam Evelyn yang masih bisa di dengar oleh stiles.

Stiles menoleh ke Evelyn yang kondisinya sudah mulai membaik.

"How do you know my name? Tadi. Kau menyebut namaku bukan?" Tanya Evelyn kebingungan.

"Bukankah aku sudah bilang, kalau aku adalah sahabat nya Scott? Tentu saja aku mengetahui nya. Kau adalah adik kecil nya sekarang."

Stiles merasa Evelyn sangat polos, tanpa sadar membelai puncak rambut gadis itu, membuat Evelyn merasa kebingungan harus bertindak apa. Tetapi beda hal nya dengan Scott yang melihat kelakuan sahabat nya itu. Pemuda itu secepat kilat, langsung menarik stiles pergi menjauh dari Evelyn. Yah, Scott tidak ingin stiles menggoda adiknya. Dirinya merasa sangat cemburu.

"See you soon, Evelyn." Stiles melambaikan tangan nya kepada Evelyn, dan pasrah ketika Scott menarik kerah bajunya.

"No, you are not, stiles."

Setelah kepergian kedua sahabat itu, Evelyn memegang dadanya. Waktu stiles berusaha menenangkan nya tadi, membuat hatinya sedikit berdebar.

Mata hazel yang memandang nya tulus, perasaan aneh ketika mereka pertama kali bertemu, dagup jantungnya yang berdebar lebih kencang dari pada saat dia berlari, wajah mereka yang sangat dekat. Apakah perasaan ini...

"Ah, tidak mungkin. Pasti ini karena stiles yang mengagetkan ku. Iya. Tidak mungkin aku menyukainya pada pandangan yang pertama. Apakah aku gila?"

Evelyn terus membantah perasaannya, menyangkal segala sesuatu yang terjadi. Rasanya sangat aneh saja, masa dia menyukai orang yang baru saja dia temui?

"Aku tidak mungkin menyukai sahabat kakaku. Tidak mungkin."

Evelyn memutuskan untuk kembali tidur di kasur, menyelimuti tubuhnya dengan selimut. Malam ini dia memutuskan untuk tidak terlalu banyak berpikir tentang kejadian yang dia alami akhir akhir ini.

Dilain tempat Evelyn yang mencoba untuk tertidur, terlihat Scott membawa sahabat nya itu di kamar nya. Marah? Tentu saja! Tetapi dia tidak semarah itu kepada stiles. Mungkin sahabat nya memang benar benar tidak tahu kalau Evelyn yang menempati kamar tamu itu.

Teen wolf - The Last GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang