two people disappeared

100 22 0
                                    

Kau bisa mengatur segalanya.
Pilihan nya hanya ada dua, mengarahkan kepada mereka, atau kepada dirimu sendiri.

Kau memegang kendali.

-???

......

Dor....

Tali yang mengikat tangan dokter deaton terputus begitu saja. Untung saja orang itu membidik dibagian yang tepat. Scott dan Issac tentu saja terkejut dengan tembakan itu.

"Kenapa kalian melihat ku tak percaya seperti itu? Apakah kalian lupa kalau aku adalah Sherif? Tentu menembak seperti itu adalah hal yang mudah."

Iya. Sherif datang membantu disaat yang tepat. Beruntungnya mereka semua dapat menyelamatkan dokter deaton. Pria itu nampak sekarat dengan wajahnya yang mulai memucat.

Sekarang ini adalah tengah malam, bukankah seharusnya DARACH sudah ada disini untuk membunuh dokter deaton?

Kemana perginya si pembunuh berantai itu?

.........

*Evelyn povs*

Sinar matahari pagi, seolah membangunkan ku dari mimpi buruk. Ku lihat ke sekitar, menyadari bahwa sekarang ini aku tertidur di sebuah ranjang yang asing. Aku menyeritkan dahi.

"Dimana ini?"

"Kau sudah bangun, Evelyn?"

Suara bariton itu memangilku. Membuatku terkejut dengan stiles yang berada di ambang pintu. Pemuda itu menatap ku sambil melipat tangannya didepan dada. Menyapaku dengan senyuman di pagi hari.

Aku sedikit terheran. Melihatnya menyambutku dipagi hari, ternyata tidak seburuk itu.

"Stiles? Apakah kau sedari tadi hanya melihat ku dari sana? Dimana aku saat ini?"

"Well first, aku baru saja datang ke kamar ini dan melihat mu terbangun dengan wajah yang cantik, and second, you are in my home now." Stiles menjelaskan sembari berjalan mendekat ke kasur ku, menduduki pinggiran kasur sambil menatapku.

"Rumah mu? Bagaimana aku bisa sampai disini?"

"Tadi malam kau tak sengaja tidur di pundak ku, dan aku berkata kepada Scott untuk membawamu pulang berisitirahat di rumahku."

"Scott mengizinkan nya?"

"Ya. Lagi pula kau nampak sangat nyaman tidur di sandaran ku. Scott tentu tidak ingin membangunkan mu." Stiles berkata jujur.

"Oh iya. Bagaimana dengan dokter deaton? Is he okay?"

"Yeah. Berkat mu dia baik baik saja. Tangannya sedikit terluka karena terlalu lama terikat. Selebihnya dia baik baik saja. Dan yang terpenting, dia tidak mati."

Mati....?
Tunggu dulu.
Apakah stiles berkata "mati" barusan?

"Stiles...." Lirihku.

"Apakah kau tidak menyadari sesuatu?"

"Sesuatu? Seperti apa?"

"Setiap malam, pasti akan selalu ada kematian. Seharusnya kemarin dokter deaton mati sebagai ritual seorang healer, tetapi dokter deaton tidak mati."

Jleb...

Perkataan ku barusan sepertinya berhasil menyadarkan stiles. Pemuda itu seharusnya sadar pembicaraan ini akan dibawa kemana.

"Kau berfikir kalau ada yang mati semalam?"

"Ya, tetapi semalam aku tidak melihat siapa yang dibunuh. Kemungkinan aku tertidur setelah tengah malam. Pembunuhan itu seharusnya sudah terjadi. Pantas saja aku tidak melihat pembunuhan itu semalam." Aku menyimpulkan.

Teen wolf - The Last GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang