where is stiles?

56 12 1
                                    

nightmares are never be fun.
Until You find your self, turn into a Everyone's nightmare.

-???








........

Setelah bertemu dengan Noshiko, aku pulang dengan perasaan yang berkecamuk. Disisi lain, aku senang. Setidaknya aku menyadari bahwa aku masih memiliki leluhur yang terakhir dilihat beberapa puluhan tahun yang lalu.

Noshiko seperti memberikanku fakta baru yang tidak pernah aku ketahui. Mulai dari awal mula terbentuknya nogitsune, dan juga teman hecates nya. Yah, walaupun dia tidak mengatakan siapa nama dari temannya itu, setidaknya aku bersyukur bahwa leluhurku itu tidak kenapa Napa disaat pembantaian camp terjadi.

Oh iya, mengenai nogitsune. Perasaan ku selalu berkutat kepada satu pemikiran.

Stiles.
Entah mengapa nama itu yang selalu muncul dipikiran ku ketika mereka mengatakan 'nogitsune'.

Aku tak tahu bagaimana aku bisa berpikiran seperti itu. Kita berdua bahkan sudah jarang sekali bertemu. Pesan ku tidak pernah dibalas, dan dia sepertinya sengaja menghindar dariku. Walaupun beberapa kali aku bertanya keadaan stiles melalui Scott, tetapi perasaan ku masih mengganjal.

Ah iya. Harus ada satu hal penting yang harus aku lakukan saat ini.

Mataku menatap kearah lantai kayu rumah yang berderit. Tanganku menuju meja. Mengambil cutter di kotak pensil ku. Cairan merah, mulai keluar dari telapak tanganku. Darah itu jatuh kelantai, membentuk sebuah pola yang rumit.

"Huft... I can do this." Lirihku optimis.

Mataku terpejam, aku berusaha memfokuskan energiku ke darah yang berceceran. Tak lama, cahaya putih keluar dengan sangat terang diantara celah celah retakan kayu. Meskipun begitu, ini belum selesai.

"Dengan ini, aku, Evelyn Mcall, the last hecates, membuat pedang katana yang akan menghancurkan makhluk kegelapan." Titah ku dengan lantang.

Aku bisa merasakan getaran yang luar biasa, ini bukan gempa bumi. Melainkan efek dari kekuatan ku yang sepertinya bekerja dengan baik.

Beberapa kertas berhamburan, bahkan beberapa benda yang tergantung harus terjatuh karena guncangan yang sangat luar biasa.

Aku mulai merasakan cahayanya yang mulai menghilang, tak lama setelah aku membuka mata, aku bisa melihat sebuah katana dengan bentuk sempurna berada di genggaman tanganku.

Aku mulai merasakan cahayanya yang mulai menghilang, tak lama setelah aku membuka mata, aku bisa melihat sebuah katana dengan bentuk sempurna berada di genggaman tanganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tak menyangka kali ini akan berhasil." Ucapku bangga.

Tanganku meraba pelan katana berwarna hitam itu. Merasakan detail dari setiap rinci motif dari katana buatanku. Tak kusangka, aku berhasil melakukannya.

"Tak sia sia nyonya Noshiko melatihku sampai aku sekarat tadi. Well, pelatihan yang seperti neraka itu, ternyata membuahkan hasil." Senyumku penuh dengan bangga.

Teen wolf - The Last GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang