The dark thing is spying

60 12 8
                                    

Eyes cold who always watching,
Evil smile with blood on his hand,
He's already have A thorough plan.

-???

........

Aku sedikit termenung mendengar penjelasan dokter deaton barusan. Perkataannya teriang ngiang dalam ingatanku. Bahkan ketika aku mencoba untuk menenangkan diri di taman kota, aku masih tidak bisa melupakan itu semua.

Ayunan yang biasanya menjernihkan pikiran ku, bahkan tidak membantu sama sekali. Iya. Setelah bertemu dengan dokter deaton, aku mengatakan kepada stiles untuk mengantarkan ku ke taman kota dan dia menuruti permintaan ku. Tetapi dengan syarat kalau aku tidak akan berlama lama disana.

Taman kota hari ini terasa sepi atau memang sepi? Aku tak tahu apakah biasanya selalu seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taman kota hari ini terasa sepi atau memang sepi? Aku tak tahu apakah biasanya selalu seperti ini. Tak banyak anak yang berada di taman kota untum bermain. Sangat aneh bukan? Ketika aku di kota lain, taman kota selalu saja penuh dengan anak anak yang bermain. Sangat aneh sekali.

"Apa yang harus aku lakukan? Kenapa hal yang berbau supernatural selalu mengganggu pikiran ku....!" Aku berteriak mengeluarkan keresahanku, menggaruk kepalaku dengan kasar. Merasa Frustasi dengan hal ini.

Banyak sekali permasalahan yang harus diselesaikan, mulai dari menemukan Malia, mengurus penutupan alam bawah sadar, dan lainnya.

Oh tuhan, tak bisakah masalahku berhenti sampai sini? Kenapa masalah seolah tak berhenti untuk mendatangi ku? Tak bisakah aku hidup normal seperti manusia biasa pada umum- ah lupakan. Kalau dipikir pikir, aku juga merupakan makhluk supernatural juga. Jadi tak mungkin aku bisa hidup seperti manusia biasanya.

"Evelyn?"

Mataku kemudian menangkap seorang anak laki laki yang mendekat kearah ku. Ah, sudah lama aku tidak melihatnya.

"Hey, Benjamin. Kau melacakku?" Aku menatap nya curiga.

"Well.... About that, itu tidak sepenuhnya salah juga." Benjamin kemudian duduk di samping ayunan, bersebelahan denganku.

"Apa ibumu mengirimmu? Mau menculikku lagi?" Aku tentu sedikit curiga dan was was, takut akan kejadian beberapa waktu yang lalu. Disaat ibunya tak segan segan menculikku.

"Tidak, bukan seperti itu Evelyn. Ibuku tidak akan menculikmu lagi."

"Lalu, apa yang membawamu kesini? Kau tidak mungkin ke sini hanya untuk menyapaku bukan?" Aku bisa melihat Benjamin yang tersenyum kepadaku. Senyuman palsu. Ah bukan. Itu senyuman kesedihan.

"Aku..... Ingin menghabiskan waktu bersamamu." Aku menaikan alisku. Sangat aneh seseorang mengatakan hal seperti itu. Kecuali....

"Kau mau pergi jauh?" Aku bisa melihat tatapan nya yang berubah menjadi sedih. Sudah pasti itu benar.

"Aku harus pergi jauh bersama ibuku. Belum tahu dimana kita akan menetap, tetapi aku ingin memastikan bahwa kita berpisah dengan cara yang baik." Senyumku mengambang mendengar jawabannya yang tulus.

Teen wolf - The Last GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang