Masa kecil merupakan salah satu masa yang indah bagi kebanyakan orang. Tetapi tak semua orang pantas dengan apa yang mereka alami sewaktu masih kecil.
-???
.....
Perlajalan menuju rumah Scott memang tidak begitu jauh, entah Evelyn yang merasa waktu cepat berlalu, tetapi dirinya hampir tidak sadar kalau kini dia sudah sampai disebuah rumah sederhana berwarna coklat dengan dua tingkat di dalamnya.
"Evelyn, kita sudah sampai."
Scott sadar, kalau Evelyn melamun sepanjang perjalanan. Beberapa kali juga Scott berusaha mengajak Evelyn untuk berbicara, tetapi gadis itu sepertinya sedang memikirkan sesuatu yang lain. Ibunya berkata kalau mungkin Evelyn sedang memiliki banyak pikiran.
"Evelyn, kau bisa keluar sekarang."
Suara lembut Melisa, membuat Evelyn tiba tiba tersadar. Dirinya merasa lega karena kali ini dia pulang kerumah dengan selamat, tidak seperti sebelumnya.
Perlahan, Evelyn membuka pintu mobil, dan melihat rumah yang akan menjadi tempat tinggal nya. Sangat sederhana, sama seperti dirinya
"Mungkin rumah yang kau impikan adalah rumah mewah besar dengan tembok tembok megah disekitarnya. Maaf kalau aku tak punya hal itu." Scott memandangi Evelyn yang nampaknya masih setia menatap rumahnya.
"Yang membuat rumah istimewa bukan dari kemegahan nya, Scott. Memorilah yang membuatnya menjadi semakin berharga." Ucap Evelyn.
"Nah, Scott, tolong bawakan koper Evelyn, and you, my little girl. Come here. Aku akan memberikanmu sebuah tour. Apakah kau tidak penasaran dengan apa yang ada di dalam rumah ini?"
"Oh iya, apakah ada sesuatu yang menarik?" Evelyn penasaran.
"You wanna find out?" Evelyn meangguk polos, membuat Melisa semakin gemas dengan gadis yang sekarang sudah menjadi putrinya ini.
"So, mari kita mencari harta Karun dirumah." Melisa merangkul tangan Evelyn dan mengajaknya berkeliling rumah.
Scott tersenyum, melihat interaksi antara ibunya dengan seorang gadis yang kini menjadi adiknya.
Scott segera mengangkat koper Evelyn yang sangat ringan, sepertinya hanya ada kapas atau tisu didalamnya. Scott sangat kaget waktu pertama kali mengangkat koper milik Evelyn, dan baru mengetahui kalau Evelyn tidak memiliki barang yang banyak. Habis ini dia akan bilang kepada Melisa untuk mengajak Evelyn membeli banyak pakaian.
Evelyn merasa moodnya membaik setelah Melisa mengajaknya berkeliling rumah, perempuan itu dengan sabar dan penuh semangat menceritakan kisah seluk beluk dari rumah ini.
Sejujurnya, Evelyn memiliki satu pertanyaan diotaknya saat ini. Tetapi, lebih baik dia menanyakan nya kepada Scott.
"Evelyn, apakah kau tidak penasaran dengan kamarmu?"
"Ehm... Dimana?"
Melisa dengan semangat, menggenggam tangan Evelyn, dan membawanya ke lantai dua.
"Ini adalah kamar Scott, dia biasanya tidur disini." Evelyn memangut, mengerti.
"Lalu dimana kamarku?" Melisa tersenyum dan pergi melangkah ke pojok ruangan disusul dengan Evelyn di belakang nya. Evelyn dapat melihat Scott yang sudah berada masuk di sebuah kamar yang Melisa tuju. Pasti Scott sedang menaruh barang barang Evelyn.
"This is your room. Pretty cool isn't it?"
"Woww...." Evelyn berdecak kagum melihat kamarnya itu. Walaupun tidak begitu luas, tetapi Evelyn sangat senang Melisa sampai membuatkannya kamar dengan desain interior yang lumayan untuk para remaja pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teen wolf - The Last Girl
Werewolf[HIATUS UNTUK SEMENTARA] Werewolf? Entahlah, apakah hal semacam itu bukan merupakan sebuah mitos? Beacon hills, salah satu kota yang dijuluki sebagai kota misterius dengan seribu kejadian yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat. Yah, pasalnya k...