Sherif bersama Christ sudah sampai di rumah sakit, dengan agak sedikit tergesa gesa, keduanya segera pergi menuju kamar ruangan Evelyn dirawat. Mendapati Melisa yang berbincang bersama dengan Evelyn.
Tok... Tok.... Tok...
Pintu ruangan diketuk, membuat Melisa mengerti kalau Sherif sudah menunggu di luar.
"Kita bicara lagi nanti. Jika ada sesuatu yang kau butuhkan, kau bisa menekan tombol bantuan." Evelyn meangguk, mengerti.
Melisa segera pergi keluar, meninggalkan Evelyn yang masih terduduk di ranjangnya.
Evelyn tak tahu apa yang sedang terjadi sekarang. Bagaimana dirinya bisa berada disini? Apa yang terjadi kepada dirinya? Kenapa dia tidak mengingat apa apa?
Evelyn melihat keseliling ruangan nya, lembab dan remang remang, mungkin membuat siapa saja takut dengan kondisi ruangan ini. Terkecuali Evelyn, yang malah nyaman dengan ruangannya ini. Sangat sepi dan menengakan.
Terdengar suara dari pintu, Evelyn segera menoleh dan mendapati Melisa bersama Sherif dan seorang pria masuk ke ruangannya.
"Evelyn." Mendengar namanya dipanggil, Evelyn lantas menoleh, mendapati Sherif yang sepertinya ingin bertanya tentang sesuatu.
"Apa yang terjadi? Kenapa aku disini?" Evelyn nampak kebingungan.
"Kau mengalami kecelakaan nak." Kata Sherif jujur.
Evelyn yang mendengar itu terdiam, matanya bergetar, keringat tiba tiba saja membasahi tubuhnya. Tunggu dulu, jika dia kecelakaan, apa yang terjadi dengan orang tua angkatnya?
"Bagaimana dengan orang tua angkatku?"
"I'm sorry. They died." Lirih Sherif.
Evelyn terkejut mendengar hal itu. Dia berusaha memahami kenyataan keras yang menimpanya saat ini. Memahaminya, dengan sangat cepat dan terpaksa.
"Aku sudah memanggil wakil dari panti asuhanmu."
"Miss Melanie?"
"Iya. Dia akan segera kesini secepatnya. Tetapi sebelum dia kesini, bolehkah aku bertanya perihal kecelakaan yang menimpamu."
Evelyn lagi lagi terdiam. Dirinya perlahan menatap Melisa, dan pada akhirnya meangguk. Keberadaan Melisa disini, sedikit membuatnya tenang.
"Bisakah kau menceritakan apa yang terjadi di malam itu? Malam dimana kau kecelakaan?"
"Dimalam itu, aku bersama kedua orang tua angkatku ingin pergi pulang kerumah. Mereka membicarakan betapa bahagianya mereka karena telah mengadopsi ku. Namun sesuatu yang aneh terjadi..." Evelyn menghentikan perkataan nya.
Evelyn memegang pelipis kepalanya, berusaha mengingat ingat lagi apa yang berusaha mereka hindari disaat berada di jalan itu.
Kenapa Evelyn tidak begitu mengingat nya?
Kenapa Evelyn merasa telah melihat sesuatu?Nafas Evelyn tiba tiba merasa sesak, jantungnya berdegup sangat kencang, keringat mengucur deras, kenapa dia merasa seperti melihat apa yang seharusnya tidak dia lihat?
"Hei, kau tak apa?" Melisa segera duduk disamping Evelyn, mengerti bahwa Evelyn pasti sedang berusaha mengingat kejadian malam itu dan mengalami panick Attack.
"Bernafas pelan pelan." Melisa berusaha menenangkan Evelyn.
"Here. Drink it." Christ memberikan air putih ke Evelyn, dan dia langsung meminumnya, membuat kondisi Evelyn jauh lebih baik dari pada sebelumnya.
"Sorry Sherif, sepertinya kau harus bertanya lain kali. Evelyn nampak tidak terlalu sehat." Melisa pelan.
"Okay. Mungkin aku bisa meminta keterangan lain kali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Teen wolf - The Last Girl
Werewolf[HIATUS UNTUK SEMENTARA] Werewolf? Entahlah, apakah hal semacam itu bukan merupakan sebuah mitos? Beacon hills, salah satu kota yang dijuluki sebagai kota misterius dengan seribu kejadian yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat. Yah, pasalnya k...