A live who must to keep!

96 23 1
                                    

Gadis itu tak menyangka, kalau dirinya dikelilingi oleh makhluk makhluk unik disekitar nya.

-???

.......

*Evelyn povf*

Menunggu, merupakan suatu kebiasaan bagiku. Pasalnya, kini aku tengah menunggu Scott untuk segera menjemput ku. Setelah tadi pagi dia tidak bisa mengantarkan ku ke sekolah, Scott memutuskan untuk menjemput ku pulang.

Wait, apakah tadi aku bilang merupakan kebiasaan? Ah, tentu saja. Kalian pasti tidak tahu bagaimana rasanya untuk terus berusaha bersabar dan menunggu. Tetapi, ini lebih baik dari pada harus dirundung dan dipukuli.

Angin berhembus, menerbangkan beberapa daun kering, burung burung berterbangan pulang ke sarang masing masing, aku tahu sebentar lagi akan ada hujan.

Bangku bangku di taman sudah kosong, keadaan sangat sepi. Seperti kemarin saja, aku harap kali ini aku tidak dihampiri oleh seseorang yang jahat atau sesuatu makhluk, apapun itu.

Kepalaku mendongak ke atas, menatap langit yang semakin lama, semakin gelap.  Entah mengapa, akhir akhir ini hujan melanda. Aneh sekali, padahal ini bukanlah musim hujan.

Angin masih saja berhembus sangat kencang, menembus kulitku yang kian dingin, walaupun tidak memakai baju yang tebal, aku tidak merasa sedikit pun mengigil.

Sangat aneh, mungkin pada umumnya, orang orang akan menggigil didalam kondisi ku saat ini. Tetapi aku malah tidak merasakan apapun.

Suasana yang damai dan sepi ini, membuatku seketika mengantuk, dan tanpa sadar mataku menutup, Membuatku seketika berpindah ke alam mimpi. Dimana aku dibuat terkejut karena aku berada persis di depan klinik hewan milik dokter deaton.

Wait, apakah seseorang mengatakan klinik dokter deaton?

Aku dengan panik menatap ke sekeliling, entah kenapa aku berfirasat buruk mengenai hal ini. Pasalnya, aku jadi mengingat mimpi buruk yang selalu menghantuiku. Mimpi dimana aku selalu melihat pembunuh yang selalu membunuh dihadapan ku. Tetapi masalahnya bukan itu saat ini.

Keberadaan ku saat ini ada di depan persis di tempat klinik dokter deaton. Aku segera mengedarkan pandanganku. Kondisinya sangat sepi. Tak ada kendaraan maupun orang yang lewat. Membuatku semakin yakin, ada yang tidak beres disini.

Ini terlalu sepi. Aku bahkan tidak melihat keberadaan satu ataupun dua orang yang lewat. Oh shit. I was panic!

Aku segera masuk ke dalam klinik dengan pelan, agar lonceng di pintu tidak berbunyi. Entahlah, aku hanya takut, jika saja DARACH mengetahui keberadaan ku. Untuk berjaga jaga saja.

Hewan hewan di kandang seolah mengetahui keberadaan ku ini. Mereka melihatku, hanya saja mereka tidak menggonggong ataupun mengeluarkan suara sama sekali.

Aku sadar, kalau aku sedang bermimpi sekarang.

Dan aku tahu, aku harus segera mengecek keadaan dokter deaton.

Perlahan perhatian ku teralihkan kepada sesosok kupu kupu malam yang tiba tiba terbang di hadapan ku. Aneh sekali. Kenapa ada kupu kupu malam disini? Bukankah ini masih sore?

Langkahku seketika mengikuti kemana perginya kupu kupu itu. Semakin lama aku mengikutinya, entah mengapa hawa disekitar ku seketika dingin. Perasaanku berkecamuk. Diriku seolah merasa dituntun untuk menuju ke suatu tempat. Ingin sekali aku melawan perasaan ini, namun tubuhku seperti memiliki pikirannya sendiri.

Kupu kupu itu hinggap di sebuah gagang pintu. Seketika aku menelan ludah. Karena pintu itu menuju ke ruangan operasi milik dokter deaton.

Jadi, apakah kedatangan kupu kupu ini merupakan sebuah pertanda? Atau ia hanya ingin menuntunku menuju kesebuah tempat? Atau juga, apakah ia hanya ingin menunjukkan sesuatu kepadaku?

Teen wolf - The Last GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang