30. Perpustakaan

148 18 0
                                    

"Dimana lagi?"

Aqila mencari semua hal di dalam UKS. Dari tempat tidur, kotak obat, toilet, dan semua hal di dalamnya. Tapi tidak ada informasi apapun yang dia dapatkan. Aqila menatap ke atas dan menemukan sesuatu di kipas angin. Kertas! Aqila mengambil kursi dan mengambil kertas itu.

"Apa gue pasang kamera juga?" Aqila tersenyum dan melihat seisi UKS.

Dia tidak boleh membuat orang itu sampai tahu. Tapi lebih dulu dia harus melihat kertas ini.

Ada sebuah foto juga tulisan didalamnya.

Agent Q,
Dia adalah Dadelion, ketua umum kepolisian. Dia yang menjadi dalang sindikat narkoba.

"Jadi ini orangnya? Hmm... Gue harus tangkap tikus utama di sekolah ini baru kucing besar itu akan muncul saat sesuatu menyentuh miliknya. Hahaha..."

🔎🔎🔎

"Ini fotonya! Dia target utama kita setelah menyelesaikan penangkap pelaku utama di sekolah ini."

"Bagus!" Dareen menatap foto seseorang memakai pakaian polisi.

Jadi dia yang harus mereka tangkap sebenarnya. Dareen tersenyum puas, mereka harus mendapatkan bukti lain untuk menjeratnya! Mungkin saja orang ini berhubungan dengan Bisma, dia harus mencari tahu nanti.

"Saya juga mendapatkan sesuatu dari penjaga perpustakaan. Selama ini mereka bertransaksi menggunakan buku. Setiap anak yang membeli narkoba mereka akan berpura-pura meminjam buku dan Jelita akan memberikan mereka barangnya. Buktinya sudah ada, kita hanya perlu menangkapnya. Ini tugas anda!"

"Apa perlu nanti?" Tanya Dareen siap untuk menculik orang lagi.

"Kita lakukan! Setelah Jelita menghilang, semua orang akan keluar dari sarang mereka. Mari kita lakukan!" Aqila tersenyum dan melihat seluruh sekolah ini dari atas.

Dia tidak sabar membuat Bisma dalam masalah besar.

🔎🔎🔎

"Kunci aku mana lagi?" Jelita melihat ke dalam tasnya dan tidak menemukan satu pun barang yang dia cari.

"Ibu cari apa?" Tanya Aqila pada Jelita.

"Kunci ibu hilang!"

"Saya bantu cari ya ibu! Mungkin di perpustakaan!" Aqila berjalan lebih dulu dan pergi ke perpustakaan.

Jelita membuka kunci perpustakaan dan masuk bersama Aqila. Aqila tersenyum dan mencoba mencari kunci mobil tapi bukan itu yang dia cari. Aqila berjalan dan berdiri di belakang Jelita.

"Ibu!"

"Iya!"

Brukkkk...

Tubuh Jelita terjatuh setelah mendapatkan pukulan dari Dareen. Target sudah tertangkap! Waktunya mencari barang bukti lain.

"Radi, kamu udah dapatkan?" Tanya Aqila pada Radi yang baru saja masuk.

"Udah! CCTV aman!"

"Bagus! Ayo bawa dia ke kantor! Juga barang buktinya!" Aqila berjongkok dan menatap kasian pada Jelita yang akan bernasib sama seperti Pak Vian.

Waktunya mereka datang ke Rendra lagi.

🔎🔎🔎

"Gimana lo tahu kalau gue sama kakak gue yang minta kerja sama sama kalian?" Tanya Radi ingin tahu.

Pasalnya tiba-tiba saja dua orang didepannya menyeretnya ke atas dan mengintrogasinya. Radi juga baru tahu bahwa mereka adalah mata-mata dari KIN. Bukan itu juga, dia juga tahu bahwa Lily adalah Suyem. Itu fakta baru yang membuat Radi kebingungan setengah mati sekaligus senang. Itu artinya Suyem masih hidup!

Agent House ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang