Aqila menatap tajam Bisma, pagi ini dia sudah mendapatkan hal tidak mengenakan dari orang itu. Tapi tidak masalah, dia justru mendapatkan sesuatu yang akan mengguncang dunia. Aqila tersenyum dan melirik Dareen yang jauh darinya. Rencana kedua akan dijalankan nanti!
Dareen
Sayang
Jujur aja, apa tadi Bisma lakuin sesuatu sama lo?Aqila
Ada Radi!
Saya baik-baik ajaDareen
Diapain?
Dia sentuh lo?
Ke atas sekarang!Aqila melirik Dareen lagi dan melihat laki-laki itu pergi menuju ke atas tempat mereka bertemu. Aqila memakan makannya dan pergi mengikuti Dareen. Pasti laki-laki itu sedang marah besar padanya. Aqila menyiapkan diri dan melihat ke belakang memastikan tidak ada orang lain yang mengikutinya. Bisa bahaya jika orang lain tahu dia masih berhubungan dengan Dareen.
"Saya ba..."
"Lo nggak apa-apa?" Dareen menangkup wajah Aqila dan melihat luka di kedua pipinya. Wajah Dareen berubah menjadi begitu merah, dia akan membunuh anak itu!
"Dareen! Jangan sekarang! Masih banyak waktu untuk membunuhnya. Saya baik, oke! Saya juga dapat video lain, kita bisa memberatkan Bisma. Hari ini saya akan pergi ke tempat itu lagi! Bisma tidak akan melepaskan saya! Tapi itu bagus, dia pasti akan memberitahu ruangan itu! Anda hanya perlu datang nanti! Bukankah ini rencananya?" Tanya Aqila memegangi bahu Dareen.
"Tapi dia... Gue bakal habisin dia! Dia sentuh sama lukain lo! Gue nggak akan biarin dia makin berulah! Kita tangkap dia hari ini!" Dareen memeluk Aqila.
Dia tidak akan membiarkan gadisnya seperti ini lagi. Dia akan benar-benar akan membunuh Bisma sampai neraka lebih baik untuknya.
🔎🔎🔎
"Buktinya sudah ada! Ternyata mereka lebih hebat jika dipasangkan! Hahaha..." Rendra tertawa menikmati pemandangan didepannya.
Pramudya tidak akan bisa lari lagi! Dia akan tahu kekuatan semua orang jika bersatu. Bahkan polisi akan kesulitan mengatasinya. Rendra tersenyum dan mengambil sebuah foto dari balik jasnya.
"Saya sudah berjanji untuk menemukannya, saya sudah menepatinya, ibu. Sekarang waktunya dia tahu keadaan sebenarnya tentang keluarga kita."
🔎🔎🔎
"Gue nggak mau sama lo!" Teriak Aqila mencoba melepaskan tangannya dari Bisma.
"Ikut gue! Atau orangtua lo yang akan jadi korban!"
Aqila terdiam sejenak, sejak kapan dia memiliki orang tua? Apakah Bisma tidak mencari informasi apapun darinya? Aqila tersenyum dalam hati, ternyata Bisma tidak sepintar yang dia bayangkan. Level anak SMA berbeda dari level orang dewasa. Dia sudah pernah menghadapi orang-orang yang jauh lebih picik dari Bisma.
"A-pa?"
"Ikut gue dan orang tua lo bakalan aman!"
"Lo benar-benar penjahat!" Teriak Aqila.
"Emang!" Bisma tersenyum miring.
Mungkin ini sebabnya banyak orang yang takut melawan Bisma. Tentu saja karena ayahnya seorang polisi juga bagaimana laki-laki ini mengancam mereka dengan membawa keluarga. Aqila mengambil helm dari tangan Bisma dan memakainya. Dia ingin tahu hal apa yang Bisma persiapkan, karena bukan hanya dia yang sedang mempersiapkan kejutan.