"Hiskkk... Gue dikirimi foto sama cewek itu. Disana, Dareen ciuman sama dia! Hiskkk... Gue nggak nyangka dia bakalan selingkuh! Hiskkk... Gue kira hubungan kami bakalan lama. Tapi dia... Hiskkk... Srotttt..." Aqila menutup hidungnya dengan tisu.
"Lo sendiri kenapa bisa sama dia? Dia itu gila!" Bisik Bisma.
Aqila melihat Bisma disampingnya. Dareen memang gila tapi Bisma lebih gila lagi. Bisma mengerjapkan matanya melihat betapa lucunya Aqila saat menangis. Wajah yang memerah, hidung semerah ceri, dan pipi yang penuh air mata. Bisma sangat menyukainya. Bisma mendekat dan mengusap lembut pipi Aqila.
"Lo terlalu berharga untuk orang seperti dia. Lo cantik! Gue rasa lo harus dapatin orang di atas Dareen. Lupain dia!"
"Hiskkk... Gimana caranya? Gue sayang sama dia!"
"Nanti pulang sama gue! Gue bakal kasih tahu lo cara lupain orang brengsek itu! Kalau lo mau ikut gue!"
"Hiskkk... Kemana?"
"Ikut aja!"
"Hmmm... Gue bisa move on kan? Gue nggak mau kayak gini! Gue nggak mau terus-terusan sayang sama dia. Hiskkk... Tolongin gue!" Pinta Aqila menggenggam tangan Bisma.
"Gue bakal tolongin lo!" Bisma tersenyum dan menepuk kepala Aqila.
Dia akan menolong Aqila untuk menjadi miliknya. Bisma akan mendapatkan Aqila! Seutuhnya!
🔎🔎🔎
"Lo apain dia?" Tanya Bhumi pada Dareen.
"Jangan ikut campur!" Dareen mendorong tubuh Bhumi.
"Hah... Apa itu misi?" Tanya Bhumi.
Dareen berhenti dan melihat ke arah Bhumi yang seperti ingin tahu. Apakah dia harus bermain dengan Bhumi? Mungkin saja Bhumi akan menggagalkan bagaimana Bisma menyentuh Aqila. Dareen menutup mulutnya dan tersenyum. Dia tidak perlu repot-repot untuk menggunakan tangannya.
"Bukan!"
"Apa? Jadi lo benar-benar selingkuh? Siapa perempuan itu? Hah? Kenapa lo lakuin itu? Lily nggak pantas buat jatuh cinta sama lo! Bajingan!" Hardik Bhumi.
"Terus lo mau apa? Biarpun kami putus, lo nggak akan bisa dapatin dia! Lo nggak punya apa-apa, Bhumi! Lo cuma anak SMA! Buang jauh-jauh pikiran lo! Sampai kapanpun lo nggak bisa dapatin Lily!" Dareen tersenyum dan meninggalkan Bhumi yang begitu marah.
Lihat saja nanti! Dia akan mendapatkan Suyemnya kembali. Dia akan membuat Aqila kembali padanya seperti dulu lagi! Bhumi menatap tajam Dareen. Dia akan membalas dendam atas rasa sakit dari Aqila! Dia akan membalasnya!
🔎🔎🔎
"Kenapa anda biarkan anak itu kerjakan semua ini? Dia masih anak baru, dia baru satu tahun menjadi agent dan anda memberikan pekerjaan besar padanya? Apa anda gila?" Tanya Puspa.
Rendra meminum kopinya dan menikmati dunia yang terus berjalan ini. Apa yang perlu dikhawatirkan dari anak yang dia ajari selama setahun ini untuk menjadi mata-mata yang mumpuni? Rendra tidak akan mengkhawatirkan apapun. Ditambah Aqila bersama seseorang yang sering ditugaskan dalam misi lebih berat.
"Harusnya kamu bertanya siapa gurunya?"
"Apa itu anda? Jika itu anda saya akan paham, karena bagaimanapun anda adalah mantan mata-mata kelas atas. Mantan Agent A!"
"Pfttt...Kamu juga kan! Mantan Agent G! Adik kamu pasti belajar banyak dari kamu! Saya akan menerimanya menjadi agent jika dia mau! Keahlian tidak sehebat kamu tapi dia lebih pintar. Juga saya rasa dia butuh guru selain kakaknya."
"Radi tidak perlu guru! Kami tidak akan bekerja di bawah KIN! Kita hanya lakukan kerja sama!" Puspa menatap tajam Rendra.
"Kenapa? Apa karena kejadian itu?"
"Itu sudah masa lalu! Saya tidak memikirkannya lagi."
Rendra menganggukkan kepalanya, Puspa memiliki alasan tersendiri dan dia tidak bisa apa-apa. Puspa mengambil sesuatu dari dalam tasnya dan menyerahkannya kepada Rendra.
"Saya mencoba selidiki anak itu dan saya menemukan hal yang luar biasa. Apa anda tidak ingin memberitahu anak itu?" Tanya Puspa.
"Ternyata kamu mencari tahu! Saya akan memberitahunya setelah misi ini selesai. Dia harus tahu tentang keluarganya!"
"Dia pasti akan sangat terkejut. Saya harap anda memberitahukannya secepatnya. Dia harus tahu bahwa dia masih memiliki keluarga dengan begitu dia tidak akan menjadi mata-mata akan merenggut segalanya darinya. Seperti saya yang kehilangan semuanya." Puspa mengusap cincin ditangannya.
Dia kehilangan segalanya dari pekerjaannya menjadi mata-mata dan dia tidak mau Aqila berakhir sama dengannya.
"Dia memiliki tekad yang kuat! Lebih kuat dari siapapun! Juga dia bukan anak biasa, Puspa! Anak itu istimewa!"
🔎🔎🔎
Aqila tersenyum melihat Dareen yang menjauhinya. Ternyata laki-laki itu bisa bersikap profesional. Entah apa yang dia lakukan nanti malam. Sepertinya Aqila dalam masalah besar.
"Belum move on?" Bisik Bisma di belakang Aqila.
"Ck... Apa lo bisa move on dalam waktu sehari?" Tanya Aqila.
"Nggak! Makanya lo harus ikut gue! Ini pakai!" Bisma memberikan helm untuk Aqila.
"Kita mau kemana?" Tanya Aqila ingin tahu.
"Tempat yang luar biasa! Lo pasti suka! Kenapa motor gue nggak di pakai?"
"Kenapa harus dipakai kalau gue bisa diantar sama pacar gue, ahh... Mantan! Mungkin besok gue pakai!" Aqila naik ke atas motor Bisma.
Masih warna hijau, mungkin Bisma memiliki kecendrungan untuk mengkoleksi sesuatu berwarna hijau. Aqila melingkarkan tangannya di perut Bisma dan menyandarkan kepalanya di punggung laki-laki didepannya. Bisma tersenyum miring melihat bagaimana Aqila memeluk dirinya.
"Gue pinjam punggung lo!" Aqila memalingkan wajahnya ke arah Dareen yang menatapnya dari jauh.
"Buat lo gratis!" Bisma melajukan motornya cepat.
Dareen mengepalkan tangannya dan tersenyum aneh. Dia harus menyiapkan kejutan untuk Aqila nanti!
"Apa yang lo lakuin?"
"Lakuin apa?" Tanya Dareen melihat Radi.
"Bhumi, dia sepertinya nggak akan tinggal diam tahu kalian putus."
"Pfttt... Hahahaha... Apa dia udah ikutin mereka? Jika lo mau jadi agent lo harus lakuin apapun itu. Lo harus berani buat siapapun jadi bidak. Bahkan temen atau keluarga sekalipun. Bhumi, dia suka sama Suyem dan itu buat dia lemah. Dia nggak punya otak buat pikirkan hal lainnya selain dia harus dapatin Suyemnya lagi. Masalah utamanya dia nggak coba lihat situasi yang ada. Dia anak dari ketua KAK, seorang yang digadang-gadang bakalan jadi calon presiden selanjutnya. Bhumi harus tahu keluarganya akan mendapatkan sorotan lebih dan nggak mungkin Aqila akan jatuh cinta pada Bhumi. Pfttt... Hah, dia harus sadar sama kelakuannya. Gue mau dia lihat itu! Bahwa seorang agent nggak bisa jatuh cinta sama seseorang seperti Bhumi. Dia sadar!"
"Tapi cara lo salah! Gimana kalau dia buat misi ini gagal?" Tanya Radi lagi.
"Nggak akan! Bhumi nggak akan mungkin bisa buat misi ini gagal. Dia akan buat Bisma tambah percaya kalau Aqila bukan mata-mata. Kita hanya perlu pantau mereka. Selagi dalam batas aman, gue bakal biarin gadis gue main-main sama mereka. Dia pasti senang!" Dareen tersenyum puas melihat betapa lancarnya misi mereka.
Radi menggelengkan kepalanya melihat betapa buruknya Dareen. Dia tidak menyangka Dareen memiliki otak sepicik itu. Itu bukan urusannya selain uang mereka. Radi juga akan memantau saja dari jauh bagaimana Bhumi, Aqila, dan Bisma akan memainkan peran mereka.
🔎🔎🔎
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...