Haechan berjalan mengikuti sang ayah yang membawanya ke halaman belakang rumah, sedikit penasaran dengan apa yang akan laki-laki paruh baya itu katakan padanya.
"Ingin bicara soal apa?" bukannya menjawab Johnny malah meminta sang anak untuk duduk terlebih dahulu.
"Ini tentang teman kamu" tubuh si manis mendadak menegang begitu mendengar ucapan sang ayah.
"Kenapa sama dia emang?" kata Haechan sembari melirik ke segala arah, tak ingin melihat ke arah sang ayah untuk sekarang ini.
"Dia mirip sekali dengan seseorang yang pernah ayah kencani dulu kamu ingat kan? Saat umur kamu tiga tahun ayah ketahuan selingkuh oleh ibu kamu, saat itu juga orang yang menjadi selingkuhan ayah tengah mengandung usia kandungannya baru satu bulan. Namun saat itu juga ibu kamu jatuh sakit dan tanpa pikir panjang ayah langsung memilih ibu kamu dan mencampakkan selingkuhan ayah itu, dan beberapa bulan setelahnya ibu kamu memilih pergi meninggalkan ayah dengan sejuta rasa penyesalan bertepatan dengan itu ayah mendapatkan kabar kalau selingkuh ayah baru saja melahirkan. Saat itu ayah benar-benar tak tahu harus melakukan apa ayah sedih sekali karena di tinggalkan oleh ibu kamu namun ada sedikit rasa senang saat mendapatkan kabar kalau selingkuhan ayah itu baru saja melahirkan, saat itu ayah terpikir untuk membawa mereka berdua ke rumah namun ketika melihat sikap kamu yang begitu dingin kepada ayah membuat ayah tak yakin untuk membawa selingkuhan ayah dan anaknya untuk pulang ke rumah. Saat itu hubungan kita tengah tak baik ayah tak mau kamu semakin menjauh dari ayah dan saat itu ayah lebih memilih menjadi seorang yang begitu brengsek daripada harus kehilangan kamu. Namun di saat ayah tengah mencoba melupakan masa lalu itu kamu pulang membawa Jeno ke rumah disana ayah benar-benar terpaku ketika melihat wajahnya, benar-benar terlihat mirip dengan mantan selingkuhan ayah, entah takdir apa yang tengah tuhan persiapkan untuk ayah di saat ayah mencari tahu tentang asal-usul Jeno disana ayah di buat terkejut kembali karena ternyata benar. Kalau Jeno adalah anak dari selingkuhan ayah yang sudah ayah campakkan sembilan belas tahun yang lalu" nafas Haechan langsung tercekat begitu mendengar ucapan sang ayah barusan.
"Ayah bercanda!! Itu gak mungkin!! Jangan bohong kepada Haechan, Haechan tau ayah mengatakan ini semua karena ayah sudah tau Haechan dan Jeno berpacaran kan?. Makanya ayah mengatakan itu agar Haechan dan Jeno putus" mata Johnny sukses melotot begitu mendengar ucapan sang anak barusan.
"Haechan kamu berkencan dengan dia!!? Apa kamu sudah tak waras!!" teriak Johnny sembari menatap sang anak dengan tajam
"Mau berkencan ataupun tidak itu bukan urusan ayah" kata Haechan sembari berlalu pergi meninggalkan sang ayah yang sekarang ini tengah meneriaki namanya.
"Gak mungkin, ini semua pasti bohong. Gak mungkin kalau Jeno adik gue" kata Haechan sembari menggepalkan kedua tangannya dengan erat.
Brak
Jeno menoleh ke arah sang kekasih yang baru saja membanting pintu kamarnya sendiri dengan kasar, mata Jeno membulat ketika melihat si manis yang tengah menangis dengan histeris di atas lantai.
"Chan kamu tak apa?" Jeno buru-buru turun dari atas ranjang milik si manis, kemudian dengan tergesa berjalan menghampiri kekasih gemil nya itu.
"Hey kenapa kamu menangis?" tanya Jeno sembari berlutut di atas lantai, kemudian membawa tubuh berisi sang kekasih ke dalam pelukannya.
"Hiks.. Jeno" tuhan tengah mempermainkan-nya atau bagaimana? Tak mungkin kan jika lelaki yang sangat di cintanya ini adalah adiknya sendiri, Haechan tak akan pernah sanggup jika semua ini adalah benar ia tak mau berpisah dengan Jeno ia tak akan pernah rela jika disuruh melepaskan lelaki sipit kesayangan itu.
"Sssttt.. Tak apa saya disini" di kecup nya kening si manis dengan penuh kasih sayang, hati Haechan menghangat karena itu namun sedetik kemudian hatinya kembali sakit mengingat fakta yang masih tak mau dirinya percayai.
"Gue pengen balik ke pondok" Jeno mengeryit bingung begitu mendengar ucapan kekasih manisnya barusan.
"Loh kenapa? Bukannya kamu bilang ingin disini dulu selama tiga hari" Haechan menggeleng sembari mengusap bekas air matanya dengan kasar.
"Gak jadi! Gue pengennya pulang sekarang" Jeno hanya menatap bingung sang kekasih yang sekarang ini tengah mengepak kembali pakaiannya.
"Haechan!!" tubuh si manis kembali bergetar begitu mendengar suara teriakan sang ayah barusan.
"Chan jangan pergi lagi, kita bahas ini dulu sampai semuanya benar-benar selesai" Johnny menatap sedih sang anak yang sekarang ini tak mau menoleh ke arahnya sedikitpun.
Kemudian pandangannya teralih ke arah Jeno yang tengah menatapnya dengan bingung, hati Johnny kembali sakit ketika melihat itu anaknya! Johnny ingin sekali memeluk anaknya itu dan mengucap maaf bertubi kali karena sudah menelantarkan-nya.
"Kasih tau Jeno, dia juga harus tau" Johnny menoleh ke arah Haechan yang sekarang ini tengah menatapnya dengan tajam.
"Kasih tau dia seberapa brengsek nya ayah" kata Haechan sembari memilih berlalu meninggalkan Jeno dan Johnny yang sama-sama diam.
Haechan mendudukkan tubuh berisi nya di atas kursi yang terletak di teras rumah, air matanya kembali turun ketika mengingat setelah ini hubungannya dan Jeno tak mungkin akan baik-baik saja.
"Ayah sialan!!"
TBC
Kaget kan!! Kaget kan!! Kalau yang gak kaget aku sumpahin eek nya keras!! 😱😱😱
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Rese
Cerita Pendek"Woy itu yang mukanya kaya tripleks!!, gue sumpahin kecebur got lu setelah ini!!"