بِسْــــــــــــــــــمِاللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِاللَّهُمَّصَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
“Cinta Allah itu kalau sudah diberikan maka tidak akan kenal batas, bahkan pada pendosa paling buruk pun di hidupnya, kata Allah Aku akan berikan peluang yang sama untuk mendapatkan cinta-Ku. Yuhbibkumullah ketika Allah mencintai anda, wa yagfir lakum zunubakum maka Aku kata Allah, akan ampuni semua dosa-dosa yang pernah kau kerjakan.”
Ustadz Adi Hidayat
🍁🍁
Akhirnya Shafiya mengerti kenapa Nadira mengatakan semua itu. Juga membawanya ke sebuah tempat yang membuat Shafiya ingin rasanya pulang dan bersujud kepada Laras, memohon ampun dan maaf atas segala kesalahan ataupun perbuatannya yang sengaja atau tidak yang sudah melukai perasaannya.
Shafiya paham dengan akar dari semua masalahnya selama ini. Dan Nadira, dia hanya ingin menunjukan kepadanya kalau di dunia ini hakikatnya tidak akan merasa cukup kalau kita selalu membandingkan penderitaan kita dengan kebahagiaan orang lain. Hati tidak akan bisa tenang kalau kita terus melihat mereka yang di atas kita.
Kecukupan dan ketenangan bersumber dari hati yang damai. Dan kedamaian itu ada jika kita sedang beribadah. Ibadah. Iya, Ibadah yang tak lain berarti bentuk penghambaan kita kepada Allah.
Shafiya meringis. Betapa sombongnya dia mengatakan hidup ini tak adil, sedangkan untuk menyembah dia yang Maha Berkuasa atas segalanya saja masih enggan! Masih sering malas-malas.
Malam ini, dibalik keheningan malam, Shafiya bersimpuh, menengadahkan tangan bermunajat kepada Pemiliknya. Penciptanya, Allah Subhanahu wa Ta'ala yang selama dia abaikan. Air matanya menetes seiring kata demi kata dia utarakan dari lubuk hatinya yang amat dalam.
“Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad, Allahumma inni as'aluka bi anni ashaduka antallah, laa ilaaha illa anta, antal ahadu shamad, alladzi lam yalid walam yuulad wa lam yakul lahu kufuwwan ahad,
Allahumma yal Ghaffur yal Wadud,
Allahumma yal Rahman yal Rauf,Ya Allah ...
Maafkan aku ... maafkan aku atas semua kesalahan dan dosaku,Maafkan aku yang selama ini kurang peka dengan perhatian-Mu,
Maafkan aku yang kadang enggan dan malas-malasan dalam mendekati-Mu,
Maafkan aku, ampuni aku ....Inilah aku ... Hamba-Mu yang lemah,
Yang tak dapat melakukan apa-apa kalau bukan karena kemurahan-Mu
Hamba-Mu yang tak berdaya
Yang rentan bermaksiat namun juga begitu banyak pengharapan dan permohonan kepada-Mu,Duhai Allah yal Wahhab
Izinkan aku di sisa umurku yang telah Engkau beri aku kesempatan untuk menjalaninya ini, kuhabiskan untuk mendedikasikan hidupku untuk berjuang di jalan-Mu,
Genggam aku,
Jangan pernah tinggalkan aku,
Ampuni aku, Ya Allah ... Kumohon ampuni aku,Serta ampunilah kedua orang tuaku dan juga ayah kandungku yang sekarang entah berada dimana,
Maafkan dosaku kepada mereka,
Terutama kepada Ibuku,
Dia wanita yang sudah melahirkan aku, tetapi malah sering aku buat sedih, maafkan aku, Ya Rabbi, ampuni aku,
Hari ini aku ikhlas ... Aku akan berusaha melupakan semua yang sudah diperbuat ayah tiriku kepadaku selama ini, kumohon jagalah dia Ya Allah,
KAMU SEDANG MEMBACA
Munajat Cinta Shafiya[END]
General Fiction[Spiritual-Sad-Romance] •• Ditinggalkan ayah kandungnya tanpa sebuah alasan dan menjalani kehidupan baru dengan ayah sambungnya rupanya tak membuat penderitaan dan kesedihan yang dialami Shafiya berhenti. Hal buruk yang merusak mental dan jiwanya ba...