Bagian 37 : Maaf ....

2.5K 171 5
                                    


بِسْــــــــــــــــــمِاللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

||

Seharusnya dari awal aku tidak membiarkan diriku terbang begitu jauh. Harusnya aku tidak lupa untuk memandang ke tanah. Kenapa aku beranggapan langit itu mudah kugapai sedangkan aku tahu pasti kalau langit tetaplah langit, dia sudah ditakdirkan Allah untuk hanya dipandanginya saja, kenapa aku egois dan lupa diri dengan beranggapan sewaktu-waktu bisa memilikinya?”

-Shafiya Malik Anggiya-


“Lebih baik mana? Mengutarakan kejujuran soal perasaanku sedang aku tahu lambat-laun kejujuran itu juga akan menyakitimu, atau tetap memilih memendamnya walaupun dengan konsekuensi menerima kebencian darimu?
Maaf, hanya dengan ini aku menyelamatkan perasaanku dan juga kamu. Walaupun aku tahu ini juga menyakitkan untukmu, setidaknya dampaknya tidak sebesar kau tahu yang sebenarnya.”

-Muhammad Zaidan Al-Faiz-

🍁🍁


Zaidan memakai jas kantornya di depan cermin. Dia tersenyum melihat penampilannya hari ini. Saat sedang merapihkan dasinya yang agak miring ke kanan, sepasang tangan melingkar sempurna di perutnya. Zaidan tersenyum dan membalikkan tubuhnya. Dia menangkup wajah wanita bercadar itu serta mengecup keningnya.

“Aku mencintaimu ....”

—————

Astaghfirullah ....” Zaidan langsung bangun dari tidurnya dengan nafas terengah. Apa yang barusan dia mimpikan? Dia memimpikan gadis yang bukan mahramnya.

Astaghfirullah ... Astaghfirullah ....

Zaidan segera menyibak selimutnya dan beranjak bangun. Dia melirik jam yang baru menunjukan pukul 03.00 dini hari, lelaki itu lantas beranjak ke kamar mandi, membersihkan dirinya sekaligus mengambil air wudhu. Dia akan melaksanakan shalat Tahajjud. Walaupun sunnah hukumnya, tetapi shalat tahajjud adalah shalat utama setelah shalat fardhu.

Allah telah berjanji akan memberi kemuliaan-kemuliaan bagi hamba-Nya yang mau konsisten melaksanakan shalat tahajud, contohnya dalam firmannya di QS. 17 (Al-Isra) :79, 80 dan 81

وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

79. “Dan pada sebagian malam, lakukan shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu, agar Tuhanmu mengangkatmu ke tempat terpuji.”

وَقُل رَّبِّ أَدْخِلْنِى مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِى مُخْرَجَ صِدْقٍ وَٱجْعَل لِّى مِن لَّدُنكَ سُلْطَٰنًا نَّصِيرًا

80. “Dan katakanlah (Muhammad) : Ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolongku.”

وَقُلْ جَاۤءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ  ۖاِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا

81. “Dan katakanlah, ‘kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.’ Sungguh, yang batil itu pasti lenyap.”

Selain itu, keutamaan-keutamaan lain juga banyak disampaikan oleh Rasulullah dalam beberapa hadist-nya. Salah satunya yang diriwayatkan Imam Muslim dari Jabir Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :

Munajat Cinta Shafiya[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang