Munajat Cinta Shafiya[END]

Bagian 24 : Munajat pada Sang Ilahi

بِسْــــــــــــــــــمِاللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Dari sahabat Buraidah Radiyallahu ta'ala anhu, suatu ketika Rasulullah mendengar seorang lelaki berdoa dengan mengucapkan ; Allahumma inni as aluka bi anni ashaduka antallah lailaha illa antal ahadus as shamad alladzi lam yalid walam yulad wa lam yakul lahu kufuwan ahad, Nabi berkomentar dan berkata; Demi Allah yang mengenggam jiwaku, orang ini barusan meminta kepada Allah dengan nama Allah yang tertinggi dan teragung yang jika dia meminta seketika dikabulkan, jika dia memohon seketika dijawab."

(HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, Imam An-Nasa'i dan Imam Ibnu Majah.)

🍁🍁

"Allahumma inni as aluka bi anni ashaduka antallah la ilaha illa antal ahadus shamad alladzi lam yalid wa lam yuulad wa lam yakul lahu kufuwwan ahad,

Ya Allah, aku bersaksi tiada Tuhan yang patut disembah selain Engkau, Engkau satu-satunya Tuhan yang Haq, Engkau satu-satunya tempatku bersimpuh, tempatku mengadu,

Ya Allah ... Engkau Maha Tunggal, Engkau Maha Esa, sangat mudah bagimu mengabulkan doaku karena Engkau tidak bersekutu sehingga harus meminta pendapat yang lain .... Ya Allah, Engkau tidak dilahirkan dan juga tidak melahirkan, Engkau bersih tanpa cela ....

Ya Allah ... Ya Allah ... Ya Allah ....

Allahumma Yal Ghaffur yal Wadud,

Ya Allah, aku mohon ampun kepada-Mu atas semua dosa-dosa yang pernah kukerjakan, baik yang dulu, sekarang maupun nanti, ampuni aku, Wahai Rabbi ... Ampuni aku ....

Ya Allah jika memang sudah waktunya Engkau memanggil ayahku untuk kepada-Mu, aku ridha, aku ikhlas ...
Jika memang sudah waktunya Ayah untuk pergi, aku akan berusaha menerimanya, tapi kumohon ... Kumohon beri aku kesempatan untuk berbicara dengannya, memandang wajahnya walaupun dengan waktu yang singkat,

Ridhai aku, izinkan aku untuk meminta maaf padanya secara langsung, atas aku yang belum sepenuhnya berbakti padanya selama ini,

Kumohon beri aku kesempatan walaupun itu cuma satu menit, kumohon Ya Allah ... kumohon ....

Namun, jika penderitaan akan perpisahan karena penyebab dosa-dosaku di masa lalu, yang telah menghambatku untuk menemuinya, kumohon ampuni aku, ampuni aku, aku sadar betapa selama ini aku banyak mengabaikan-Mu, banyak menyepelekan perintah-Mu, ampuni aku duhai yal ghaffur, maafkan aku ....

Angkatlah segala rasa sakit yang kini dirasakan ayahku, buat dia sembuh seperti sedia kala, angkatlah segala penderitaannya,
Beri aku kesempatan untuk menjadi anak yang berbakti dan sholehah untuknya, Ya Allah ....

Allahumma ya arhamarrahimiin, Allahumma antas sami'u dua
Allahumma rabbana aatina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina aza bannar, allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad, alhamdulillah hi rabbil aalamiin."

•••

Tangan Shafiya bergetar memegang sebuah pena yang hendak dia gunakan untuk menanda tangani surat pernyataan bahwa semua alat medis yang melekat di tubuh Dimas dilepaskan. Bingung. Shafiya bingung. Satu sisi dia masih ingin berbicara dengan Dimas. Sisi lain dia juga tak tega melihat Ayahnya menderita. Reihan berkata bahwa peralatan medis itulah yang membantu menopang kehidupan Dimas selama ini. Jika dilepas maka ....