❗❗PLAGIAT???!!! JAUH JAUH❗❗
❗❗JANGAN LUPA VOTE & KOMEN❗❗
.
.
.
.
.
{AHLAN WA SAHLAN}Tidak terasa bulan Ramadhan sudah di depan mata, hingga kini Zahra tengah berada di teras belakang villa milik sang ayah sembari menikmati angin sepoi-sepoi yang terus berhembus, menerpa wajah cantik nya.
Dengan tanpa Yusuf di dekat nya tentu saja, karena laki-laki itu sudah pergi ke tarim kemarin siang untuk melanjutkan studi nya di kota tersebut.
Sambil membaca novel yang baru diberikan Yusuf kemarin, samar-samar suara kicauan burung yang tengah hinggap di dahan pohon ikut menemani nya, berbarengan dengan datang nya suara desiran air dari arah kolam renang di depan nya.
Usman, pria paruh baya itu muncul dari dasar kolam lalu duduk di tepian kolam tersebut. "Mau ikut nak?" Tanya nya tanpa menoleh ke arah Zahra.
Mengalihkan pandangan nya dari novel yang sedang di baca nya, ia menoleh pada sang Ayah yang tanpa mengenakan baju, "Emang lagi ngapain Abi?" Balik nya bertanya dengan setengah berteriak.
Mendengar pertanyaan tersebut Usman menoleh, "Nguras air kolam soalnya kotor, mau ikut nak? Seru loh" Sahut nya seraya menaik turunkan satu alis nya.
Gadis itu menggeleng pelan, "Ada novel yang harus Zahra selesaikan bacaan nya" Balas Zahra, terkesan sedikit formal karena niat nya hanya bercanda.
Tertawa sekilas, pria itu berdiri dari tempat duduk nya dan berjalan mendekati Aisyah yang tengah membawa secangkir kopi pesanan nya tadi, "Tidak usah terlalu formal bu ustadzah" Celetuk Usman kemudian menyeruput kopi hitam bikinan sang istri.
Aisyah yang mendengarnya hanya bisa terkekeh sambil geleng-geleng kepala, "Pait" Ujar Usman.
"Loh"
"Soalnya manisnya di ambil kamu semua" Sambung pria itu, lalu mencolek dagu istrinya sekilas dan berlari menuju kolam yang airnya tersisa setengah tanpa menghiraukan wajah memerah Aisyah.
Zahra berdecak, "Astaghfirullah, di depan anaknya loh gitu, lupa ya kalo anaknya jomblo, by the way Aamiin atas panggilan ibu ustadzah nya" Timpal Zahra.
Hanya acungan jempol yang terlihat, hingga akhirnya Usman terjun ke dalam kolam.
Berbeda dengan sang anak yang nampak tidak terlalu mempermasalahkan keromantisan mereka, Aisyah malah mematung di tempat membuat Zahra mendekati nya, "Cie" Bisik Zahra kemudian menjauh dari tempat itu setelah melihat Aisyah yang sudah tersadar.
Gadis cantik itu berjalan menuju ke arah pintu utama karena ia baru saja mendengar bel yang di tekan dua kali. "LOH KALIAN!!" Pekik Zahra saat mendapati ketiga sepupunya berdiri di depan pintu.
"Akhirnya benar" Kata Fidya yang masuk begitu saja ke dalam villa tersebut.
Mengerutkan kening nya bingung Zahra membawa masuk Lisa serta Safia, "Kenapa emang?" Tanya nya.
Sembari duduk Lisa menjelaskan, "Tadi loh kita salah villa, karena tante Aisyah salah ngirim nomor villa nya, harusnya dua puluh sembilan eh yang dikirim malah nomor dua puluh"
"Terus akhirnya sampai disini karna Ummi juga?" Tanya gadis itu kembali, dan duduk di samping Lisa.
"Enggak, tapi justru karena tukang kebun di villa dua puluh itu kenal sama om Usman, jadinya kita di kasih tau"
"Nah setelah jalan baru kita kasih tau ke tante Aisyah"
Zahra mengangguk paham mendengar nya, sampai selang beberapa detik, Aisyah pun datang dengan membawakan empat toples camilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JALUR LANGIT
RomanceIni tentang kisah cinta dalam diam di pondok pesantren Al-Qamar, pondok pesantren ternama di kota Jakarta, dengan di pimpin oleh Kyai Hasan selaku anak tunggal dari pemilik pesantren yang sudah lama meninggal. Zayyad Hafidz Al-Ghifari, laki-laki ta...