PART 2 - PONPES AL-QAMAR

362 20 0
                                    

❗❗PLAGIAT???!!! JAUH JAUH❗❗

❗❗JANGAN LUPA VOTE & KOMEN❗❗
.
.
.
.
.

{AHLAN WA SAHLAN}

Saat ini Zahra sedang mengemas koper milik nya setelah tadi malam sempat mendaftar ke pondok pesantren Al-Qamar yang akhirnya hari ini ia sudah di perbolehkan untuk menetap di pesantren tersebut.

Gadis cantik berkerudung segitiga itu turun dari lantai dua sembari menarik kedua koper nya, "Bantuin Abang!!" Geretu gadis itu ketika saudara laki-laki nya hanya diam memperhatikan diri nya yang sedang kesusahan.

Yusuf terkekeh mendengar nya, "Manja" Setelah bergumam, Yusuf bangkit dari tempat duduk nya lalu membantu sang adik.

"Manja nya Zahra yang bikin Abang kangen nanti, iyakan? Iyakan? Iyakan?" Cecar nya.

Pletek!!
Yusuf menyentil dahi Zahra, membuat gadis itu meringis pelan, "Ish, ngaku aja sih bang!! Susah amat"

Laki-laki itu hanya memutar bola mata nya malas, "Liat nanti" Sahut nya.

Mendapat sahutan seperti itu dari saudara laki-laki nya, Zahra berdecak kesal kemudian berjalan ke arah kedua orang tua nya yang sedari tadi memperhatikan interaksi mereka tanpa berniat memisahkan.

"Sudah selesai beres-beres nya?" Tanya Aisyah seraya mengelus pelan pucuk kepala Zahra.

Wanita paruh baya itu nampak cantik menggunakan gamis berwarna hitam dipadukan hijab syar'i yang menjulur panjang di belakang punggung nya mau pun di depan dada nya.

Zahra mengangguk menjawab pertanyaan sang ibu, "Zahra bakal kangen banget sama Ummi" Rengek nya sambil memeluk Aisyah dari samping.

Aisyah tentu nya terkekeh, "Ummi juga pasti nya" Balas Aisyah sembari menyentil hidung Zahra.

"Abi gak di kangenin juga kah nanti? Jahat banget iyakan Yusuf" Timpal Usman, ia menggandeng leher Yusuf membuat kepala laki-laki muda itu tenggelam di ketiak nya.

"ABI!!" Pekik Yusuf ketika menyadari perlakuan sang ayah, ia memberontak meminta agar di lepaskan.

Sontak Zahra dan Aisyah tertawa melihat pemandangan seperti itu, "Kalian juga bakalan Zahra kangenin kok" Imbuh Zahra.

"Abi sudah, itu kasian Yusuf, dia anak kita juga loh jangan sampai dia mati muda" Lerai Aisyah sekaligus menyindir Yusuf, yang tentu saja membuat Usman tertawa terbahak-bahak sembari melepaskan apitan kepala Yusuf di ketiak nya.

"Tau nih Abi!! Jadi rusak kan dandanan Yusuf"

"Laki kok dandan" Celetuk Usman kemudian berjalan menuju pintu utama seraya menarik dua koper milik Zahra.

"Abi!!" Yusuf segera mengejar sang ayah yang kian menjauh dengan di ikuti Zahra serta Aisyah di belakang.

Zahra memang sengaja hanya membawa dua buah koper saja, karena di takutkan akan kebanyakan kalau membawa lebih dari dua buah koper, kalau pun ada barang yang tertinggal di rumah ia akan dengan senang hati meminta Yusuf mengantarkan barang itu ke pondok.

Mobil berjalan dengan mulus nya setelah Usman selesai memasukkan dua koper itu ke bagasi.

Tidak terasa setengah jam telah berlalu, mobil milik Usman tersebut kini tengah memasuki jalanan pedesaan yang sangat indah untuk di pandang oleh mata yang melihat nya.

Perkebunan ubi atau pun sawah sangat mendominasi jalanan sekitar nya, tidak padat penduduk juga tidak padat kendaraan membuat udara di desa itu sangat lah asri.

JALUR LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang