PART 28 - BATIMUNG

103 12 0
                                    

❗❗PLAGIAT???!!! JAUH JAUH❗❗

❗❗JANGAN LUPA VOTE & KOMEN❗❗
.
.
.
.
.
{AHLAN WA SAHLAN}


Tepat hari ini adalah hari resepsi Yusuf, karena akad nya sudah di langsungkan dua hari yang lalu dan berjalan mulus seperti impian kedua mempelai.

Gadis yang bernama Zahra itu saat ini sedang berada di depan outlet minuman, menunggu minuman miliknya dibuat, hingga tanpa sengaja seorang gadis kecil menyenggol kakinya yang sontak membuatnya menoleh kebawah.

Baru saja Zahra ingin membuka mulutnya untuk bertanya, ia sudah lebih dahulu di panggil oleh sang penjaga outlet, "Jus alpukat tanpa gula tapi pakai susu, betul?"

Mengangguk menanggapi, "Betul" Jawab Zahra.

"Silahkan kak" Ujar penjaga itu sembari menyerahkan minuman pesanan Zahra, dan tersenyum ramah kepadanya.

Zahra membalas senyuman tersebut lalu mengambil minuman nya, kemudian ia kembali menoleh kearah bawah, namun gadis kecil itu sudah tidak berada di dekatnya lagi, yang entah pergi kemana.

"Ya sudah lah" Ucap nya seraya berjalan menuju meja bundar, yang dimana ada ketiga sepupunya.

"Nah ini dia Zahra" Safia berseru saat menyadari Zahra sudah duduk di kursinya kembali.

Menoleh sambil meminum jus tadi, gadis itu mengerutkan kening nya bingung, "Kenapa?"

"Tuh" Tunjuk Fidya menggunakan dagu nya ke arah pelaminan.

Zahra sontak mengikuti arah tunjuk Fidya, ternyata dipelaminan ada Gus Hafidz beserta teman-temannya sedang berfoto dengan kedua mempelai.

Cepat-cepat ia mengalihkan pandangan nya ketika mata nya bertemu dengan mata indah milik Gus Hafidz.

"A-apa sih" Cicit Zahra, sedikit gugup karena jantung nya saat ini sedang tidak baik-baik saja.

"Cie" Goda Lisa membuat Zahra semakin salah tingkah dengan pipi yang sudah memerah.

"Waduh waduh waduh, salah tingkah rupanya guys" Celetuk Safia, dan kedua sepupunya mengangguk membenarkan.

Sambil mengalihkan pandangannya, Zahra melihat seorang gadis kecil yang menyenggolnya tadi sedang bermain dengan Annisa, "Ada hubungan apa Annisa sama dia?" Gumamnya bertanya-tanya.

Tidak berselang lama, Gus Hafidz mendekati keduanya berbarengan dengan seorang perempuan yang juga ikut mendekat, dan laki-laki itu nampak mengobrol dengan nya, membuat hati Zahra sedikit sakit.

Akan tetapi, tiba-tiba Gus Hafidz berpaling menatap dirinya seraya meng-kode melalui ucapan dibibir tanpa suara untuk menyuruhnya mendekat, dan Zahra juga ikut meng-kode dengan menunjuk dirinya sendiri yang langsung di angguki Gus Hafidz.

Melihat itu Zahra kemudian menatap ke belakang, hanya sekedar memastikan takut ia salah paham, namun ternyata memang dirinya lah yang disuruh Gus Hafidz, "Guys aku mau ke-"

Rupa-rupanya para sepupu nya itu juga melihat interaksi mereka, "Ke Gus Hafidz kan? Ya sudah monggo Ra" Sela Fidya sembari tersenyum hangat,

Zahra tau senyuman itu adalah senyuman untuk menggoda dirinya, tapi ia sekarang sedang tidak ada waktu untuk salah tingkah, ia harus mendekat kepada Gus Hafidz penasaran kenapa laki-laki itu malah menyuruhnya ke sana.

Tak mau berlama-lama, Zahra segera mendekati nya, dan kehadiran nya langsung disadari oleh perempuan yang berbicara dengan Gus Hafidz tadi.

"Maaf si-"

JALUR LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang