❗❗PLAGIAT???!!! JAUH JAUH❗❗
❗❗JANGAN LUPA VOTE & KOMEN❗❗
.
.
.
.
.
{AHLAN WA SAHLAN}Sudah hampir satu tahun Zahra berada di pondok pesantren Al-Qamar tersebut, hingga tepat hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh semua santri, yaitu hari kelulusan dan kenaikan kelas.
Mereka menunggu di kelas masing-masing, dan sangat berharap nilai mereka lebih besar daripada tahun lalu, "Oke ustadzah umumkan, yang mendapatkan peringkat ketiga adalah, Fatmawati" Teriak Aminah dengan suara yang lantang sehingga dapat di dengar oleh mereka.
Fatmawati, gadis yang di sebutkan berjalan maju ke depan, kemudian ia di berikan raport serta sebuah buket bunga berukuran sedang, setelah selesai, Aminah menghembuskan nafas nya perlahan, "Peringkat kedua jatuh kepada, Manda Amelia" Lagi lagi ia berteriak.
Gadis bermata abu-abu berdiri setelah mendengar namanya yang kali ini di sebutkan oleh Aminah. Gertakan gigi nya terdengar begitu ia berjalan, dengan tanpa senyum pasti nya. Membuat suasana yang tadi nya biasa saja seketika berubah menjadi tegang.
Sunyi, senyap, begitu lah kira-kira keadaan kelas saat ini, Zahra yang menyadari hal itu hanya bisa menyimpan dalam dalam beberapa pertanyaan yang muncul di benak nya.
Wajah Aminah yang tadinya antusias, kini berubah menjadi biasa saja dengan senyum tipis ketika menyerahkan raport dan buket bunga itu kepada gadis yang bernama Manda tersebut, "Selamat" Hanya itu, benar hanya itu yang dapat Aminah ucapkan, hingga Manda berlalu pergi ke tempat nya kembali tanpa menjawab ucapan itu.
Aminah kemudian mencoba menghela nafas, "Dan peringkat pertama jatuh kepada" Ujar nya menggantung ucapan nya hingga membuat murid-murid saling pandang.
Beberapa detik ia gantung, "Fatimah Naura Az-Zahra" Seru nya dengan suara yang tak kalah lantang.
Degup jantung Zahra sekarang sudah berdetak cepat tak karuan, apa ia tidak salah dengar? Dirinya kah yang meraih peringkat pertama? Mungkin itu salah satu pencapaian tertinggi di hidup nya.
Seisi kelas bertepuk tangan riuh, tidak menyangka bahwa Zahra yang seorang murid baru bisa meraih peringkat pertama dengan mudahnya. Zahra berjalan ke depan sambil sesekali ia mencubit tangan nya untuk meyakinkan pada diri nya sendiri kalau itu bukanlah mimpi.
Aminah menyerahkan raport milik Zahra serta buket bunga berukuran besar kepadanya, kemudian dengan cepat ia memeluk gadis itu yang tentu di balas oleh nya, "Selamat ya Zahra, ustadzah bangga sama kamu, Hafidz juga seperti nya bangga sama kamu" Bisik Aminah sembari melepaskan pelukan nya.
Mematung sejenak mendengar nya, sampai jentikan jari Aminah membuyarkan lamunan nya, "Syukran ustadzah" Cicit Zahra seraya berjalan kembali ke tempat duduknya.
"Sialan gara-gara tu cewek, gue tersingkirkan dari peringkat pertama" Gumam salah seorang gadis yang duduk di bangku pojok bagian belakang.
"Sabar man" Ujar teman gadis itu yang duduk di samping nya, sambil mengusap usap punggung perempuan yang disebut nya man tadi.
Beberapa jam telah berlalu, tidak ada pelajaran yang mereka lakukan hari ini, hanya pembagian raport saja, dan itu pun sudah selesai sepuluh menit yang lalu.
Zahra kini terlihat sedang memasukkan beberapa lembar kertas ujian yang sudah di beri nilai ke dalam paper bag milik nya karena tadi sempat di bagikan oleh ustadzah Aminah kepada semua murid.
Lalu kemana ketiga teman Zahra? Mereka sudah terlebih dahulu pulang ke asrama untuk berganti pakaian, karena dapat perintah dari Aminah agar membantu membersihkan dedaunan kering di halaman masjid.
KAMU SEDANG MEMBACA
JALUR LANGIT
RomanceIni tentang kisah cinta dalam diam di pondok pesantren Al-Qamar, pondok pesantren ternama di kota Jakarta, dengan di pimpin oleh Kyai Hasan selaku anak tunggal dari pemilik pesantren yang sudah lama meninggal. Zayyad Hafidz Al-Ghifari, laki-laki ta...